Mahasiswa FIK Raih Juara 2 Kontes Film Pendek Islami

BANDUNG, TEL-U  – Film karya mahasiswa Industri Kreatif Telkom University (FIK Tel-U) berhasil menoreh prestasi dalam ajang Kontes Film Pendek Islami. Kompetisi yang mengusung tema “Cinta” ini termasuk dalam gelaran Islamic Festival 2016 yang diselenggarakan oleh DKM Ulul Albab Universitas Pasundan Bandung.

Film Post It Reminder besutan tim Al-Fath FIK berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi  yang mencapai puncaknya pada hari Minggu (17/4). Tim Al-Fath sendiri beranggotakan Fakhriza Ahmad (DKV 2014), Zulfi Azhari (DKV 2015), Lufna Arjuni (DKV 2013), Ari Riadi (DKV 2013), Muhammad Farhan (DKV 2013), Laila Ramadhani Ritonga (DKV 2015), Rezky Pratama (DKV 2015), Feny Fauzha (Desain Interior 2015), dan Ihsan Almarus (Desain Produk 2015). Tim ini merupakan bentukan dari UKM LDF Al-Fath Telkom University.

Fakhriza menjelaskan, film Post It Reminder mengisahkan tentang persahabatan dua orang mahasiswa bernama Ihsan dan Egi. Ihsan, yang diperankan oleh Ihsan Almarus, merupakan mahasiswa yang soleh. Sebaliknya, Egi yang diperankan oleh Rezky Pratama berwatak bandel. Diceritakan, Ihsan sering mengajak Egi untuk beribadah. Hanya saja Egi seringkali menolaknya. Bahkan tidak jarang, penolakan tersebut juga dibarengi dengan kata-kata kasar.

Meskipun begitu, Ihsan tetap terus mengajak Egi untuk terus beribadah dengan menuliskannya pada post it atau sticky note. Pada post it tersebut ditulislah oleh Ihsan berbagai macam ayat dan hadis yang ditempelkan pada setiap sudut kamar. Post it tersebut menjadi media bagi Ihsan untuk terus mengajak Egi beribadah.

“Puncak cerita adalah ketika orang tua tokoh Egi meninggal, dari situ dia menyesal karena tidak menjadi seorang anak yang baik dan tidak sesuai dengan harapan orang tuanya,” ujar Fakhriza. Mulai dari situlah Egi mulai berubah dan mulai mengindahkan ajakan dari Ihsan.

Zulfi menuturkan, film ini terinspirasi dari kehidupan anak-anak asrama di Telkom University. “Banyak anak-anak di asrama itu jarang beribadah dan juga sering menolak ajakan untuk beribadah, bahkan ada yang menolak dengan kata-kata kasar atau makian,” ujurnya.

Zufli berharap agar film ini menjadi pemicu semangat untuk terus berkarya kedepannya. “Harapannya agar kita bisa terus membuat film yang dapat memberikan atau menyampaikan dakwah melaui media film,” ujarnya. (purel/EAD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *