Media Hybrid:  Globalisasi Penyiaran Masa Depan

Jauh sebelum kita kenal media zaman baru, beberapa pemikir berpengaruh dalam ruang sosiologis telah meramalkan, di masa depan akan hadir satu kondisi masyarakat yang saling terhubung, informasi menjadi komoditas.

Sebut saja Manuel Castells (1990), Marshall McLuhan (1962), adalah duo pemikir yang secara konsen meramalkan kondisi ini. McLuhan dengan konsep the Global Village, menyatakan hadirnya televisi sebagai pemicu keterhubungan masyarakat dunia, sedang Castells dengan konsep the Information Society.

Imbas kemajuan itu, sekaligus beriring pada pola konsumsi media, Korporasi media di bawah bendera Emtek (korporasi media membawahi SCTV, Ochannel, Indosiar, dan berbagai platform siber), menyampaikan kegamangan industri media kepada rombongan Telkom University, Selasa (17/10/17).

Direktur Utama Entertainment Production Indosiar Indra Yudhistira, menyatakan bahwa pola konsumsi media oleh masyarakat kian hari takbisa ditentukan oleh mono-platform, televisi kehilangan hampir sebagian penontonnya, “anak-anak muda tidak lagi menonton televisi, mereka bisa secara langsung menonton apa yg mereka inginkan di tangan mereka (melalui smartphone)” terangnya.

Sementara itu, Rektor Telkom University Profesor Ashari mengamini kondisi demikian, “Jangankan industri, kami di perguruan tinggi pun mengalami hal serupa, jika tidak berinovasi, kemudian bermitra dengan lintas stakeholder, dengan kemitraan itu kita menjadi kuat” tegasnya.

Lebih jauh, dalam pertemuan tersebut, rektor mengharapkan adanya kerjasama strategis untuk memajukan pendidikan berbasis kebutuhan industri inovatif dan berkelanjutan.

Menutup pertemuan tersebut, rombongan Telkom University berkesempatan berkeliling studio Indosiar yang sebagian besar telah dilengkapi peralatan digital, studio multicanal. Sebelum akhirnya ditutup dengan ikut serta menyemarakkan siaran langsung program hiburan Golden memori.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *