Kordinator acara Yoga Sukma Mahendra mengatakan, BPGP merupakan kawasan yang sering digunakan oleh Astacala untuk pendidikan pencinta alam. Untuk itu, pihaknya merasa perlu turut serta melestarikan kebersihan di kawasan gunung. Menurutnya, pengunjung gunung Puntang sendiri masih rendah kepeduliannya atas kebersihan, sehingga sering dijumpai sampah plastik tersebar di kawasan gung Puntang.
“Dengan adanya acara ini, kami berharap para pengunjung lebih peduli dengan lingkungan. Keindahan dan kebrsihan kawasan juga dinikmati kembali oleh pengunjung itu sendiri. Peduli dengan lingkungan sangatlah mudah cukup dengan membawa kembali perlengkapan yang dipakai dan tidak membuang sampah sembarangan”. Ucapnya disela-sela kegiatan peringatan hari peduli sampah nasional, Selasa (20/2/18).
Sementara itu, ketua umum Astacala Telkom University Ahmad Fauzan bercerita tentang hari sampah nasional, hari sampah nasional lahir karena untuk mengenang tragedi longsornya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah yang mengubur 143 orang hidup-hidup.
“Sampah merupakan persoalan utama di Indonesia apalagi sampah plastik. Indonesia sendiri penyumbang kedua penghasil sampah plastik ke laut. Dari data itu semestinya kita bisa lebih bijak dalam memakai plasktik dan mencintai lingkungan. Semoga Dengan adanya Hari peduli sampah nasional ini bisa menjadi momen bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meminimalisir penggunaan plastik”. Tegasnya.
Muhammad Umar