Dosen Telkom University Hadiri Sosialisasi Program Riset Keilmuan Perguruan tinggi

BANDUNG, Telkom University – Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Telkom University menggelar sosialisasi Program Riset Keilmuan Perguruan tinggi, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).

Sosialisasi berlangsung secara daring, Jum’at (13/8), diikuti oleh Dosen dan Ketua Kelompok Keahlian (Ketua KK) Telkom University. Pada acara ini Direktur Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Ristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi hadir sebagai pembicara.

Dr. Sofwan menjelaskan dalam menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kemendikbud Ristek membuat program riset keilmuan, di mana melalui program ini diharapkan mampu menghasilkan model atau rancangan pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif antara dosen, mahasiswa dan mitra terkait.

“Program ini diperuntukan bagi dosen dan mahasiswa, karena peran mahasiswa ini harus berdampingan dengan dosen, tidak lagi mahasiswa hanya menerima ide dari dosen, tapi mahasiswa juga harus mampu lebih aktif lagi.” Jelasnya.

Pada program ini fokus program riset keilmuan mencakup 5 hal, diantaranya adalah yaitu: Green Economy, Blue Energy, STEM (Science Technology Engineering & Math), Pariwisata dan Teknologi Kesehatan.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Rektor I Bidang Akademik Telkom University Dr. Dadan Rahadian yang juga merupakan Tim Ahli Riset Keilmuan Perguruan Tinggi Kemendikbud Ristek RI.

Dr. Dadan menjelaskan bahwa Green Economy di dalamnya termasuk sustainability, perubahan iklim, energi terbarukan serta hal hal yang mendukung Green Economy, sedangkan Blue Energy, termasuk di dalamnya kemaritiman, kelautan, dan juga energi, ini merupakan program nasional yang diturunkan menjadi program kementerian dan diturunkan menjadi lebih detail lagi.

“Program ketiga masih menjadi prioritas utama yaitu STEM (Science Technology Engineering & Math) sekaligus teknologi tepat guna, dan di program keempat ini kita dunia pariwisata tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia terkendala akibat pandemi COVID-19, dan kita masih sangat membutuhkan riset-riset yang mampu membangkitkan kembali dunia pariwisata, dan focus yang kelima adalah bidang kesehatan dimana kita harus mencari cara bagaimana bersama sama keluar dari masalah Kesehatan yang saat ini sedang terjadi, dan bagaimana teknologi Kesehatan bisa dihasilkan oleh bangsa Indonesia.” Ucapnya.

Pada program riset keilmuan ini dapat dibedakan menjadi empat jenis skema riset, yaitu: hibah riset mandiri dosen, hibah riset kewirausahaan, hibah riset desa dan hibah riset kegiatan kemanusiaan.

Hibah riset mandiri dosen sendiri kembali pada tugas utama dosen yakni melaksanakan riset, Dr. Dadan menjelaskan bahwa riset mandiri dosen diarahkan untuk menghasilkan prinsip dasar dari teknologi, formulasi konsep atau aplikasi teknolog, hingga pembuktian konsep, fungsi dan atau karakteristik penting secara analisis dan eksperimental.

“Tujuan dari riset mandiri dosen adalah guna meningkatkan percepatan dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan riset  sehingga mampu menghasilkan metode, teori terbaru atau prinsip kebijakan baru.” Ucapnya.

Hibah riset kewirausahaan, ini diharapkan setiap dosen mampu menghasilkan rancangan atau model kewirausahaan yang dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Indonesia.

“Fokus riset keilmuan kewirausahaan bisa kita pilah lagi, di mana ada 5 fokus di dalamnya, yakni: Social Entrepreneurship, Management Entrepreneurship, Technology Entrepreneurship, Digital Technology Entrepreneurship, dan Digital Entrepreneurship.” Jelas Dr. Dadan Rahadian.

Yang keempat Dadan menjelaskan hibah riset desa merupakan hibah riset yang ditujukan untuk penelitian yang fokus pada pengembangan suatu desa. Hal tersebut dibutuhkan untuk memperkuat fondasi perekonomian negara, sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.

“Skala prioritas riset desa harus mencakup pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, kesehatan masyarakat desa dan pendidikan, selain itu harus mengedepankan kearifan lokal, struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakteristik geografis, usaha pertanian, pola keterkaitan desa-kota dan sektor kelembagaan.” Jelasnya.

Hibah Riset Kemanusiaan ditujukan untuk penelitian yang hasilnya nanti bisa bermanfaat untuk mengatasi atau meringankan dampak bencana alam di Indonesia atau bahkan di dunia.

“Fokus hibah riset keilmuan untuk kegiatan kemanusiaan meliputi riset keilmuan teknologi bencana geologi, riset keilmuan teknologi dan manajemen bencana hidrometeorologi, riset keilmuan teknologi dan manajemen bencana kebakaran lahan/hutan, riset keilmuan teknologi dan manajemen lingkungan, dan riset keilmuan kebijakan atau tata kelola terkait dengan manajemen penanggulangan bencana.” Jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *