Abdimas FRI Hasilkan Listrik bagi Warga Cipatujah Tasikmalaya

BANDUNG, TEL-U – Listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Hanya saja sampai sekarang, listrik belum bisa dinikmati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Desa Sindangkarta yang terletak di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Desa Sindangkarta hanya berjarak kurang lebih 6 kilometer dari ibukota Kecamatan Cipatujah. Meski begitu, hingga kini desa tersebut masih belum dialiri listrik PLN.

Inilah yang mendorong Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Rekayasa Industri Telkom University (Abdimas FRI Tel-U) membuat program pemasangan Wind Vent Turbine Low Speed Generator di Desa Sindangkerta, Jumat pekan lalu. Turbin bertenaga angin ini dipasang di dua rumah yang mendapatkan pasokan angin lebih baik dibandingkan dengan rumah lainnya di desa tersebut.

Program ini merupakan hasil kerjasama FRI Tel-U bersama PT. Ray Energy Solutins yang didukung oleh Direktorat PPM Tel-U dan PT. NET Mediatama Indonesia.

Menurut Rosad Ma’ali El Hadi, MT, dosen FRI, turbin angin ini memiliki kapastias maksimal hingga 650 W dan mempunyai daya terpasang hingga 500 W. Di dalamnya juga terdapat baterai yang mampu menyimpan listrik untuk menyimpan pasokan energi. “Sehingga jika tidak ada angin yang memutar turbin, baterai tersebut masih bisa mengalirkan listrik,” ujarnya Kamis (1/10).

Wakil Dekan II FRI Tel-U, Rd. Rohmat Saedudin, S.T., M.T. menjelaskan bahwa implementasi turbin angin ini sebagai bukti nyata program Pengabdian Masyarakat Tel-U yang sesuai dengan program Pantai Selatan Jabar dan selaras juga dengan program Pemprov Jabar. “Semoga saja turbin angin ini bisa digunakan dengan baik serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Sindangkerta,” ujarnya.

Senada dengan Rohmat, Wakil Rektor Bidang IV, Dr. M. Yahya Arwiyah, SH., MH, menuturkan bahwa apa yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Tel-U ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat Cipatujah. “Namun meski bantuan yang kami berikan reaktif masih kecil, mudah-mudahan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Program ini mendapatkan respon yang positif dari warga desa Cipatujah. Mereka berharap agar program ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Tetapi bisa ditindaklanjuti dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat kedepannya. (purel/ead)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *