Bangun Instalasi Sel Surya bagi Warga Pulau Mapur, Mahasiswa Tel-U Raih 1st Prize IAS Awards 2016

BANDUNG, TEL-U – Kembali mahasiswa Telkom University menorehkan prestasi pada ajang internasional. Kali ini prestasi diraih oleh tim Garuda Malaka pada Industry Applications Society (IAS) Awards 2016 yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa dan profesional muda (Student dan Young Professional Representative) anggota Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dari seluruh dunia.

Prestasi ini diraih setelah mereka membuat disain dan membuat perangkat instalasi tenaga listrik sel surya (solar cell) di Pulau Mapur, Kepulauan Riau, Indonesia. “Pemandangan di Pulau Mapur sangat indah dan memiliki potensi besar terutama di bidang pariwisata. Namun sayang listrik di sana masih minim,” ujar Amanda Julia Isa, salah satu anggota tim, Rabu (22/6).

Tim ini terdiri dari empat orang yaitu dua mahasiswa yaitu Muhammad Ibnu Muharrom (2013) dan Masriza Kurniawan (angkatan 2012) serta Amanda Julia Isa yang baru saja lulus April lalu. Ketiganya dilengkapi dengan satu rekan mereka, Dewi Mariam.

Melihat kondisi Pulau Mapur seperti itu, kata Amanda, mereka kemudian menyusun proposal yang berisi disain model, implementasi, serta dokumentasi selama mereka merancang dan melakukan proses instalasi listrik bertenaga cahaya matahari tersebut.

Proposal itu mereka beri judul “Implementation of Pondok Terang Renewable Energy and IoT Technology Applications to Provide Sustainability of Electricity Power and Disaster Prevention at Mapur Island, Riau, Indonesia”.

“Kami membuat pilot project pondok terang ; terdiri dari disain dan instalasi solar cell, pembuatan lampu jalan, internet akses, dan wireless sensor network sebagai sistem pencegahan bencana (disaster prevention system) bekerjasama dengan tim riset dari Universitas Gadjah Mada,” ujar Amanda.

Usaha mereka membuahkan hasil yang manis. Juri menetapkan mereka sebagai peraihj 1st Prize (Juara 1 atas nama IEEE Indonesia Section dan Telkom University). Mereka menyisihkan anggota IEEE lainnya dari Peru dan Pakistan yang masing-masing menduduki peringkat ke-2 dan ke-3.

Sebagai salah satu bukti karya mereka, proses pembuatan instalasi itu mereka dokumentasikan pula dalam bentuk video yang telah diunggah di Youtube dengan alamat https://m.youtube.com/watch?v=WVEJT5GDnfU

Untuk menerima penghargaaan ini serta mempresentasikan hasilnya, kami diundang untuk hadir pada humanitarian workshop yang akan dilaksanakan di Portland Oregon, Amerika Serikat Oktober nanti,” tambah Amanda. (purel/raf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *