Menilik Potensi Ekonomi Big Data

BANDUNG, TEL-U – Lebih dari 5 milyar ponsel mengirim data SMS. Lebih dari 1 milyar smartphone mengirim dan mengunduh data di book, e-book, chat, gambar, foto , video dan GPS. Lebih dari 6 milyar peralatan terhubung dengan internet seperti server, PC, Laptop, tablet, HP, peralatan kesehatan, satelit, sensor otomotif, dan ‘internet of things’ lainnya. Aplikasi web, e-commerce, rekaman pembelian, transaksi perbankan, aktivitas jejaring sosial dan streaming. Semua itu merupakan penyumbang data-data besar.

“Betapa besar potensi ekonomi yang dihasilkan oleh Big Data. Contohnya di Amerika saja, industrI kesehatan telah menghasilkan tambahan 300 billion USD per tahun setelah memanfaatkan Big Data. Contoh lainnya, pemerintah Eropa mampu menghemat 149 billion USD per tahun,” kata Rusmanto Maryanto, Pemimpin Redaksi InfoLINUX pada Meet Up Big Data ke-4, Selasa (9/6).

Menurut Rusmanto, dari aktivitas pengguna internet dunia kini volume data sudah sangat besar. Jenis data pun beragam ada yang terstruktur ada pula yang tidak terstruktur atau di antaranya. Data pun cepat bertambah dan cepat berubah. “Volume bertambah secara eksponensial. Saat ini terdapat data sebesar 4.8 Zetta Bytes setara dengan 4.8 trilyun Giga Bytes,” kata Rusmanto.

Dosen dan peneliti Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University (FEB Tel-U) Andry Alamsyah, S.Si.,M.Sc mengatakan Big Data mengarah ke komputasi sosial. “Kini data yang disediakan di jejaring sosial sangat terbuka lebar. Pendapat di sosial media kini merepresentasikan pendapat publik.” Menurutnya, banyak aspek yang bisa menjadi objek penelitian dalam Big Data. Sayangnya, masih sedikit orang yang menggarapnya.

Andry menambahkan, dengan memanfaatkan Big Data dalam penelitian, peneliti bisa melakukan kuantifikasi perilaku pengguna internet melalui angka-angka atau metriks. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan memprediksikan tentang suatu hal. Kemudian, dapat melakukan optimisasi dan simulasi. “Area penelitian meliputi kebutuhan informasi untuk mendukung kegiatan marketing, komunikasi, pengembangan keilmuan, menejemen dan bidang keuangan,” kata Andry.

Meet Up Big Data ke-4 diselenggarakan di Multimedia Room BTP. Selain Rusmanto dan Andry, pembicara Meet Up lainnya adalah Direktur Bandung Techno Park, Ir.Jangkung Raharjo, MT dan pakar IT dari Solusi 1247 Imam Turmudi. (purel/risca)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *