Tel-U Sumbang Kamera untuk Pengobatan Jarak Jauh Penderita Disleksia

BANDUNG, TEL-U – Telkom University (Tel-U) menyumbangkan satu unit kamera sebagai alat untuk menunjang pengobatan jarak jauh penderita Disleksia. Sumbangan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) di RS Melinda 2, Bandung, pada akhir Desember lalu.

Disleksia sendiri adalah gangguan kemampuan membaca dan menulis. Dengan kata lain, disleksia telah dianggap sebagai sebuah gangguan pada kemampuan belajar, bukan hanya dalam membaca.

Wakil Rektor (Warek) 4 Tel-U, Dr Yahya Arwiyah mengatakan penggunaan kamera ini untuk memantau para penderita disleksia khususnya anak-anak dari jarak jauh. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua pelosok daerah di Indonesia memiliki dokter yang mampu menangani ini.

“Selama ini jumlah dokter terbatas tapi penderitanya banyak, jadi tidak mungkin semua daerah terjangkau. Program ini sudah tersebar dari Indonesia Barat sampai Indonesia Timur. Jadi dengan adanya kamera ini anak-anak bisa langsung dipantau dari Bandung saja,” ujar Yahya.

Pemilihan RS Melinda 2 sebagai tempat program ini berlangsung juga bukan tanpa alasan. Menurutnya, RS Melinda merupakan tempat berkumpulnya para relawan yang ingin mengobati para penderita disleksia.

“Perhimpunan relawan yang ingin mengobati orang-orang yang menderita bermarkas disini. Tersedia satu lantai khusus untuk mendeteksi, terapi, dan kegiatan pendidikan. Anak-anak penderita disleksia itu dididik di rumah sakit Melinda,” tambahnya.

Untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi, Warek 4 mengatakan, setiap Abdimas mendatang akan diawali oleh penelitian terlebih dahulu “Penelitian yang baik itu bisa diaplikasikan untuk Pendidikan dan Pengajaran dan juga Pengabdian Kepada Masyarakat. Sehingga program kita pada tahun 2017 ini semua Pengabdian Masyarakat harus dilandasi oleh penelitian,” katanya.

Khusus berkaitan dengan pemberian kamera ini, bentuk pengabdian masyarakatnya akan berkelanjutan (Multi Years). “Jadi program pengabdian masyarakatnya bisa beberapa tahun, sedangkan untuk yang ini berkelanjutan selama dua tahun,” katanya.. (PR/ADN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *