BANDUNG, Telkom University – Dalam rangka mewujudkan cita-cita Toward World Class University. Telkom University selenggarakan “Telkom University Leaders Gathering”. Kali ini mengusung tema “Penguatan Academic Excellence Menuju World Class University”, kegiatan yang diselenggarakan di Sumber Alam Resort Garut, Selasa-Rabu (7-8/2/17) ini diharapkan menghasilkan rumusan berupa rancangan penelitian jangka pendek (RPJK) dan rancangan penelitian jangka panjang (RPJP).
Rektor Telkom University, Profesor Mochamad Ashari dalam paparannya menyatakan, dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh semua fakultas di lingkungan Telkom University, memungkinkan Telkom University menghasilkan luaran riset yang tidak sedikit, juga berkualitas. Untuk itu secara khusus ia meminta para Ketua Kelompok Riset atau Kelompok Keahlian (KK) untuk sigap dalam menyusun rancangan agar riset sistematis dan mengarus pada kebutuhan
“Telkom University sangat mungkin menjadi universitas paling produktif di Indonesia dalam riset, dengan melihat jumlah dan track record peneliti kita, sangat mungkin, mereka semua mampu (melakukan penelitian dengan kualitas unggul)” ucapnya.
Telkom University sejauh ini memiliki 32 KK dari 7 Fakultas. Helatan kali ini dimaksudkan untuk penguatan roadmap dari tiap-tiap KK di lingkungan Telkom University. Wakil Rektor bidang akademik Dr. Heroe Wijanto dalam paparannya menyampaikan, bahwa KK adalah garda depan dalam mewujudkan penelitian yang sistematis dan terarah.
“Tugas KK sangat potensial membangun citra akademik dan riset di Telkom University, karena harus memahami kebutuhan riset dari masing-masing keahlian yang berada di Fakultas” terangnya. Untuk itu, Telkom University secara serius meningkatkan produktifitas KK dalam mencapai standar kualitas dan kuantitas penelitian sepanjang tahun.
Selain penguatan kinerja KK, dalam upayanya membangun tradisi riset berkelas dunia, Telkom University meluncurkan Research Centre yang terpisah dari Direktorat Penenelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM). Research Centre ini terbagi menjadi dua kelompok besar dalam menunjang inovasi penelitian, Center for Advanced Wireless Technologies (Adwitech) dan Center for ICT Business and Public Policy.
Adwitech Telkom University sendiri selama ini dikenal karena produknya berupa formula dasar teknologi jaringan 4G, dan dalam jangka panjang terus melakukan pengembangan untuk generasi lanjutan berupa formula teknologi jaringan 5G, 6G dan puncaknya pada tahun 2045 meluncurkan generasi mutakhir 7G.
Sementara Research Centre for ICT Business and Public Policy, selama ini telah banyak menghasilkan kebijakan publik, berupa perundang-undangan, dan regulasi pemerintah terkait tema ICT dan telekomunikasi, di antaranya adalah untuk kepentingan regulasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
“Kami persiapkan semuanya, kebijakan publik terkait ICT, kami yang penelitian, mulai dari analisis sosial, naskah akademik, hingga menjadi produk regulatif. Pemerintah kemudian menerima manfaat dari penelitian ini (public policy)” lanjut Ashari.
Ditemui disela-sela rapat terbuka dengan para ketua kelompok riset, Dr. M. Yahya Arwiyah memotivasi para peneliti di lingkungan Telkom University. “Kita berbagi tugas, bapak ibu melakukan penelitian, dan kami yang sediakan dananya” tegasnya. Doktor dengan disertasi pendidikan politik dari Universitas Pendidikan Indonesia ini menambahkan, dana Telkom University sangat cukup untuk membangun sebuah penelitian unggulan.
“Telkom University mengelola dana 10 Milyar, rasanya cukup untuk menciptakan tradisi penelitian dengan kualitas unggulan. Untuk itu, senagaja kami kumpulkan dalam helatan Leaders Gathering ini, tentu untuk merumuskan penelitian dengan kualitas excellence” imbuhnya.
Selama kegiatan dilaksanakan, seluruh ketua kelompok riset di lingkungan Telkom University, berjumlah lebih dari 70 orang. Diminta untuk menyelesaikan rencana kerja penelitian. Dan mempresentasikan bergantian di hadapan pimpinan. Forum yang dibuka langsung oleh Rektor University ini direcanakan selesai pada esok hari, Rabu siang (8/2/17).
Dedi Kurnia Syah Putra