Penerapan SEO dan Pengembangan Konten Menjadi Materi PPDB Oleh Dosen Tel-U di SMK Telkom Bandung dan SMP Telkom Purwokerto

BANDUNG, Telkom University – Pada pendampingan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pekan ketiga yang dilakukan oleh Tim Dosen Telkom University bersama SMK Telkom Bandung dan juga SMP Telkom Purwokerto kali ini mengusung topik mengenai penerapan SEO dan juga pengembangan konten menarik juga sesi evaluasi implementasi mengenai topik pengembangan konsep, positioning dan differentiation lembaga pendidikan yang merupakan bagian dari tools promosi sekolah yang berada dibawah naungan Telkom School, Yayasan Pendidikan Telkom.

Kegiatan pendampingan sudah berlangsung dari mulai hari Senin lalu (16/08) lalu berlanjut saat akhir pekan di hari Jumat dan Sabtu (20-21/08). Suasana hangat nan kekeluargaan dirasakan oleh para audience baik para pemateri maupun para peserta, dengan pembekalan yang bersinergi untuk kemajuan bersama dibuka oleh pembawa acara dari mahasiswi Telkom University Bandung yaitu Mella Rahensa, N.Elen dan juga Ezra Yanuarista yang merupakan mahasiswi dari Fakultas Ilmu Terapan dan Fakultas Komunikasi Bisnis.

Pemateri yang mendukung terselenggaranya acara ini merupakan para ekspertise dari bidang topik yang memang sudah digelutinya sejak lama, dibuka dengan pemaparan dari Yahdi Siradj ST.,MT (16/08) dan Abdurrahman Rahim Thaha, ST.,MBA (21/08) dosen Fakultas Ilmu Terapan yang memaparkan pentingnya penerapan SEO bagi SMP Telkom Purwokerto dan juga SMK Telkom Bandung. Yahdi mengatakan bahwa website sebuah sekolah perlu dioptimalkan sebagai jejak identitas digital.

“Website sebuah sekolah perlu optimalisasi, karena akan menjadi identitas digital yang akan di search oleh pengguna internet, khususnya kalangan milenial, ujar Yahdi”.

Pemateri lainnya yaitu Abdurrahman memberikan pemaparan teknis juga memotivasi para peserta terkait bagaimana cara menggunakan tools analytics bagi salah satu cara penerapan SEO bagi kegiatan PPDB SMK Telkom Bandung.

“Hasil tidak akan mengkhianati usaha, ujar Abdurrahman”.

Kegiatan yang terus berlanjut dan menghadirkan pemateri mengenai konten yang menarik bagi tools promosi telah dipaparkan dengan ciamik oleh Abdul Fadli K, S.Ikom.,M.A dan juga Dimas Satrio W, S.Sos.,M.I.Kom juga moderator yang memandu Twin Agus Pramonojati S.Sos.,M.DS juga Freddy Yusanto S.Sos.,M.DS yang merupakan dosen dari Fakultas Komunikasi Bisnis. Fadli mengatakan bahwa produksi konten promosi tidak bisa dipisahkan dari karakteristik dan interest serta nilai sosial yang melekat pada

target audiens.

“Hanya dengan itu nilai utilitas dan value produk barang maupun jasa dapat dirasakan manfaatnya dalam imajinasi audiens, ujar Fadli”.

Dilanjut dengan pemaparan oleh Dimas, sang konten kreator yang tak pernah habis idenya ini mengatakan bahwa ada tiga hal penting yang memang perlu selalu dikembangkan oleh seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan konten kreatif pada sebuah institusi yaitu NEtizen, KOnten kreator dan INfluencer.

“NE-KO-IN, ujar dimas”.

Suasana pembekalan yang dirasa semakin menggebu dibalut dengan semangat baik dari para pemateri maupun audiens, terlihat dari bagaimana feedback para audiens yang selalu penasaran dan ingin bertanya pada setiap sesinya.

Pada topik pengembangan konsep positioning dan differentiation lembaga pendidikan yang merupakan pertemuan terakhir bagi SMK Telkom Bandung dilakukanlah sesi evaluasi penerapan konsep strategi yang dipaparkan oleh pihak sekolah, sesi ini bertujuan untuk melihat gambaran apakah materi yang sudah dipaparkan oleh Refi Rifaldi ST.,MBA dan Martha Tri Lestari S.Sos.,MM sebelumnya telah sampai dan dapat diserap dan diterapkan oleh audiens sebagai output yang tentunya sesuai harapan.

Martha mengatakan bahwa melakukan evaluasi dari tools promosi baik secara konvensional maupun konvergensi melalui kanal social media yang sudah digunakan pada tahun lalu merupakan hal wajib dan penting untuk penentuan step-step strategi selanjutnya.

“Social Media Analytics sangat penting ya, kita bisa lihat engagement rate yang sudah dibangun sampai mana sebagai pertimbangan reinventing strategi selanjutnya, ujar Martha”.

Hal tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh Refi bahwa mengetahui karakteristik target konsumen itu merupakan bagian yang menjadi suatu kewajiban seorang marketer dalam menyasar konsumennya.

“Mungkin kita punya banyak perangkat dan saluran untuk engage konsumen kita, namun jika kita tidak mengenal mereka lebih personal, maka upaya yang dilakukan tidak akan tepat sasaran, ujar Refi”.

 (MTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *