Telkom University Cegah Korupsi dengan PRIME

BANDUNG, TEL-U – Telkom University sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang perduli terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, punya sejumlah program pencegahan korupsi. Salah satunya dengan menerapkan nilai-nilai lokal Professionalism, Recognition of Achievement, Integrity, Mutual Respect and Entrepreneurship yang biasa disingkat dengan kata PRIME.

“PRIME yang menjadi nilai lokal di kampus ini, terutama Integrity, sangat penting dalam penegakkan antikorupsi karena menjadi modal bagi empat huruf lainnya. Secara teoritis pun dapat kita pahami bahwa ada korelasi yang kuat antara terjadinya korupsi dengan terganggunya integritas (integrity),” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Sistem Informasi Tel-U, Dr Heroe Wijanto ST, MT.

Pernyataan ini diungkapkan saat membuka Seminar dan Penganugerahan Kompetisi Propaganda Anti Korupsi yang berlangsung di Aula Fakultas Komunikasi dan Bisnis, (5/12). Nara Sumber pada seminar tersebut adalah Dewan Penasihat Komis Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahuwa dan akademisi ITB sekaligus motivator pendidikan, Prof Dr Ir Ichsan Setya Putra.

Sementara itu, Manajer Badan Pengembangan Pembelajaran (BPP) Dr. Majidah mengatakan permasalahan korupsi di Indonesia merupakan masalah yang krusial. Jika dikaitkan dengan Indeks Persepsi Korupsi pada tahun 2012,2013 dan 2014, Indonesia ada pada peringkat 118, 114 dan 117 dari 174 negara, dengan skor untuk kedua tahun tersebut sebesar 32,32 dan 34. Skor yang dikutip dari ic.transparancy.org pada tahun 2012-2014 ini berada di bawah angka 50. “Hal ini menunjukkan bahwa tingkat korupsi di negara kita memiliki masalah yang serius,” katanya.

Karena itulah, kata Majidah, pihaknya ingin menumbuhkan budaya antikorupsi di kampus Telkom University, salah satunya dengan mengadakan Kompetisi Propaganda Ani Korupsi. Kegiatan ini juga  merupakan pengejawantahan dari program DIKTI yang tertuang dalam surat edaran tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan tinggi. Program tersebut merupakan character building dengan pendekatan student center learning, dengan harapan mahasiswa dapat memahami dan menjadi penggerak di masyarakat  dalam penerapan nilai-nilai anti korupsi pada kehidupan sehari-hari.

Menurut Majidah, tujuan dari kompetisi propaganda antikorupsi ini untuk menumbuhkan kesadaran dan jiwa anti korupsi di kalangan mahasiswa dan menciptakan lingkungan Care to Share terhadap perilaku semangat anti korupsi di Indonesia.“Selain itu untuk meningkatkan budaya kompetisi dan mempererat kebersamaan di civitas akademik Telkom University serta membuat sebuah role model pendidikan anti-korupsi yang menarik bagi mahasiswa,” katanya.

Jenis kegiatan dalam pelaksanaan Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 ini yaitu lomba Karya Tulis Antikorupsi, Puisi, Cipta Jingle, Film Pendek, Poster, Naskah Drama, Penulisan Komik dan Fotografi. “Total karya yang dilombakan sebanyak 192 karya,” ujarnya. (purel/raf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *