Telkom University – Ketika memasuki babak baru dalam kehidupan akademik, menjadi mahasiswa baru adalah pengalaman yang mendebarkan. Namun, di balik kegembiraan dan antusiasme, seringkali tersembunyi juga rasa kecemasan dan kewalahan. Tak jarang, mahasiswa baru merasa overwhelmed oleh beban tugas, ekspektasi, banyaknya masalah dan tekanan yang datang dari berbagai arah.
Kondisi tersebut dianggap normal, bahkan dapat memicu sistem otak untuk bekerja lebih produktif. Namun, overwhelmed yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental dan fisik seseorang. Maka dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu overwhelmed dalam psikologi dan Bagaimana cara mengatasinya.
Pengertian Overwhelmed dalam Psikologi
Overwhelmed artinya “kewalahan” dalam Bahasa Indonesia. Menurut informasi yang dirangkum dari web goodtherapy.org, overwhelmed dalam psikologi adalah kondisi di mana seseorang merasa kewalahan akibat beban yang terlalu besar atau tekanan yang terlalu kuat. Rasa kewalahan sering kali muncul ketika individu merasa tidak mampu mengelola atau menangani situasi atau tuntutan yang dihadapinya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari beban akademik yang berat, tekanan sosial, hingga masalah pribadi yang mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
Ketika seseorang merasa kewalahan, gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari kecemasan dan stres berlebihan, hingga perasaan putus asa dan kehilangan motivasi. Sehingga menyadari tanda-tanda dan penyebab dari rasa kewalahan ini penting, karena hal tersebut menjadi langkah awal dalam upaya mengatasi perasaan tersebut dan mencegah dampak negatifnya terhadap kesejahteraan mental dan prestasi akademik seseorang.
Menurut Dr. Sabrina Romanoff, seorang psikologi klinis, peneliti dan profesor dari Yeshiva University. Terdapat beberapa tanda yang dapat dikenali ketika seseorang sedang mengalami overwhelmed, diantaranya :
- Sulit berkonsentrasi untuk membuat keputusan atau memecahkan masalah.
- Mengeluarkan reaksi berlebihan terhadap segala sesuatu.
- Merasa tidak berdaya dan putus asa.
- Mengalami gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, pusing, kelelahan, sakit kepala, dan lainnya.
- Sulit untuk berpikir rasional.
- Menarik diri dari lingkungan sekitar karena merasa tidak ada yang dapat membantu.
- Mudah menangis, marah, tersinggung, atau cemas saat memikirkan sesuatu.
- Merasa blank bahkan tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana.
Cara Mengatasi Overwhelmed pada Mahasiswa
Ketika menjadi mahasiswa baru, overwhelmed bisa menjadi tantangan yang nyata. Namun, dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, mahasiswa baru dapat mengelola perasaan tersebut dan meraih kesuksesan di masa studinya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi rasa kewalahan:
1. Membuat Jadwal dan Prioritaskan Tugas
Salah satu penyebab utama rasa kewalahan adalah merasa terlalu banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang terbatas. Dengan membuat jadwal yang teratur dan memprioritaskan tugas berdasarkan tingkat urgensi dan pentingnya, mahasiswa dapat mengurangi beban mental dan merasa lebih terorganisir.
2. Mengembangkan Keterampilan Manajemen Waktu
Belajar untuk mengelola waktu dengan efisien adalah kunci dalam menghadapi tugas-tugas yang menumpuk. Mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai teknik manajemen waktu, seperti teknik Pomodoro atau membuat to-do list, untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi perasaan overwhelmed.
3. Berolahraga dan Beristirahat Cukup
Merawat tubuh juga merupakan bagian penting dalam mengatasi rasa kewalahan. Berolahraga secara teratur dan mendapatkan istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
4. Mencari Dukungan
Mengatasi perasaan overwhelmed juga bisa dilakukan dengan mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman, keluarga, pasangan, dan lainnya. Pastikan bahwa orang yang diminta dukungan bersedia memberikan nasihat, pandangan, atau bahkan bantuan untuk mengatasi masalah. Strategi ini dapat membantu kamu merasa lebih didukung dan dihargai, meningkatkan rasa aman dalam menghadapi tantangan yang dihadapi.
5. Reward for Yourself
Memberi penghargaan kepada diri sendiri karena berhasil menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya adalah langkah penting untuk merasa dihargai dan dihormati atas usaha yang telah dilakukan. Pemberian hadiah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesenangan kamu saat itu, seperti menonton film, makan makanan favorit, healing pergi berlibur atau bahkan istirahat.
6. Datang ke Layanan Konseling Kampus
Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi overwhelmed adalah datang ke layanan konseling kampus. Di Telkom University, mahasiswa memiliki keuntungan karena kampus menyediakan layanan bimbingan konseling dan dapat di hubungi secara online maupun offline. Kehadiran layanan ini menjadi penawar bagi mahasiswa yang merasa tertekan atau kesulitan mengatasi permasalahan pribadi, akademik, atau emosional. Melalui konseling, mahasiswa dapat mendapatkan bimbingan dan dukungan dari para profesional yang terlatih, membantu mereka mengeksplorasi akar permasalahan, mengembangkan strategi penyelesaian, serta meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Tunggu apa lagi!! ayo daftar di Telkom University.
Penulis: Muhammad Ridha | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations | Content Research: Muhammad Ridha