Karanggayam Bangkit: Menapaki Transformasi Menuju Geopark Berdaya Saing Global

Karanggayam Bangkit Menapaki Transformasi Menuju Geopark Berdaya Saing Global

Telkom University – Desa Karanggayam, yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Lanskap geografis yang memukau serta kearifan lokal yang masih terjaga menjadikan desa ini sebagai aset wisata yang menjanjikan. Namun demikian, potensi tersebut masih belum dioptimalkan secara maksimal karena berbagai hambatan yang masih membelenggu pengelolaan desa wisata ini.

Beberapa kendala utama meliputi minimnya infrastruktur pendukung, belum adanya sistem pengelolaan lingkungan yang terpadu, keterlambatan adaptasi teknologi, serta rendahnya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata desa. Kurangnya pemahaman dan tanggung jawab warga terhadap peran penting mereka menjadi faktor utama yang menghambat upaya pelestarian budaya dan pengembangan lingkungan wisata yang berkelanjutan.

Penetapan Desa Karanggayam sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) Kebumen pada 8 September 2024 menjadi momentum penting. Status ini membuka jalan bagi desa untuk berkembang sebagai destinasi geowisata bertaraf internasional. Namun, pengakuan ini juga menuntut perbaikan tata kelola secara menyeluruh agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal.

Merespons hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Telkom University Purwokerto (TUP) menginisiasi program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) yang berlangsung selama tiga tahun sejak 2023. Di bawah kepemimpinan Halim Qista Karima, S.T., M.Sc., program ini menekankan pada peningkatan daya saing desa, pemberdayaan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi digital dalam promosi wisata secara terpadu.

Pada fase awal, Tim PDB telah melaksanakan sejumlah inisiatif, seperti pembangunan landmark wisata di area Purangga Park yang kini menjadi pusat aktivitas wisata desa. Titik-titik foto menarik juga ditambahkan untuk mendukung daya tarik visual. Tak hanya itu, pelatihan pemasaran digital juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan promosi warga melalui media sosial dan situs daring.

Dalam bidang kebudayaan, TUP membangun panggung pertunjukan portabel yang digunakan dalam berbagai kegiatan seni. Fasilitas ini telah dimanfaatkan dalam rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan RI, termasuk pentas seni pada 17 Agustus dan parade budaya pada 18 Agustus 2024, yang menampilkan kekayaan budaya lokal.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi prioritas. Pada 21 September 2024, diadakan kegiatan sosialisasi Sapta Pesona untuk menanamkan nilai-nilai kepariwisataan kepada warga. Keesokan harinya, kelompok seni lokal menggelar pertemuan budaya untuk mendorong pelestarian seni tradisional di tingkat komunitas.

Ke depan, program PDB akan terus dilanjutkan dengan fokus pada empat agenda besar, yaitu:

  1. Penguatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat,
  2. Pengembangan sistem informasi pariwisata yang edukatif dan interaktif,
  3. Penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam kegiatan wisata,
  4. Strategi internasionalisasi pariwisata desa melalui koneksi jaringan global.

Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemangku kepentingan desa, Karanggayam bergerak menuju transformasi sebagai destinasi wisata unggulan yang tak hanya dikenal karena pesonanya, tetapi juga karena sistem pengelolaan dan keberlanjutan yang dimilikinya.

Penulis: Taresa Holy Leksono | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SLOT GACOR