Telkom University – Dalam era media sosial yang semakin berkembang, TelUtizen pasti sering mendengar kata mutualan di media sosial, baik Instagram, Twitter, atau TikTok. Istilah ini telah menjadi bagian dari bahasa gaul anak muda, terutama di kalangan pengguna media sosial aktif. Namun, sebenarnya apa itu mutualan? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang fenomena ini, dari arti dan asal-usulnya hingga manfaatnya bagi TelUtizen.
Arti Mutualan di Sosial Media
Mutualan adalah istilah gaul yang berasal dari kata mutual yang memiliki arti timbal balik atau saling menguntungkan. Di media sosial, konsep mutualan mengacu pada perilaku saling mengikuti atau berinteraksi secara timbal balik dan membentuk hubungan dua arah. Dengan kata lain, dalam konteks media sosial, istilah mutualan berarti perilaku saling follow atau mengikuti antara dua akun Instagram. Saling follow ini tak hanya meningkatkan jumlah followers, melainkan bertujuan membangun jaringan interaksi antara dua pengguna dengan minat yang sama.
Istilah mutualan menjadi sangat populer, terutama di kalangan Gen Z, yang sering menggunakan mutualan untuk menemukan teman atau pengikut baru. Konsep mutualan ini dapat berlaku pada berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, bahkan Facebook. Bentuk timbal balik pada mutual adalah acc. Acc atau accept juga termasuk dalam bahasa gaul. Artinya acc dalam bahasa gaul adalah menerima, yakni menerima undangan untuk mutualan. Sebab pada dasarnya, mutualan adalah undangan untuk membangun hubungan dua arah yang saling menguntungkan, dengan harapan bisa berbagi konten, berdiskusi, atau sekadar memperluas jaringan sosial di berbagai platform media sosial.
Asal-usul Istilah Mutualan
Secara bahasa, istilah mutualan berasal dari Bahasa Inggris, yakni mutual. Menurut Cambridge Dictionary, mutual mengacu pada dua orang atau lebih yang berbagi emosi atau tindakan yang sama untuk satu sama lain. Dalam Bahasa Indonesia, konsep ini mirip dengan istilah mutualisme, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, seperti hubungan antara semut dan kutu daun di alam. Jadi, mutualan bukan sekadar aksi saling mengikuti atau follow di media sosial, tetapi mencerminkan dukungan yang mendalam dan hubungan interaktif antara pengguna.
Istilah ini awalnya muncul dan populer di Twitter dalam bentuk interaksi seperti retweet, like, dan komentar yang sering kali mempererat hubungan antarpengguna. Twitter menjadi platform yang ideal untuk mutualan, terutama karena formatnya yang mendorong percakapan terbuka dan diskusi panjang. Namun, seiring waktu, istilah mutualan meluas ke platform lain seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Di Instagram, misalnya, mutualan kerap muncul di komentar pada unggahan yang viral atau memiliki banyak interaksi, karena orang-orang tertarik untuk saling menambah followers di lingkungan yang dinamis dan aktif ini.
Dengan perkembangan platform-platform seperti TikTok dan Instagram, mutualan menjadi relevan di berbagai media sosial. Di sinilah mutualan memainkan peran penting, karena selain membangun jumlah followers, mutualan juga menciptakan koneksi yang memungkinkan TelUtizen menemukan orang-orang dengan minat yang sama, berbagi konten, dan memperluas jaringan secara lebih personal dan menyenangkan.
Manfaat Mutualan
Di samping memiliki tujuan yang relatif positif, perilaku mutualan ini memiliki berbagai manfaat. Berikut ini manfaat yang dapat TelUtizen peroleh ketika mutual:
1. Menambah Followers secara Organik
Mutualan memungkinkan TelUtizen untuk meningkatkan jumlah followers dengan alami tanpa harus membeli followers. Bagi content creator, ini sangat penting karena followers organik biasanya lebih tertarik dan aktif dalam berinteraksi dengan konten yang dibagikan. Ini menjadi cara efektif untuk membangun popularitas yang autentik, terutama di platform yang semakin memprioritaskan konten yang berinteraksi baik dengan audiens.
2. Memperluas Jaringan Pertemanan dan Kenalan
Melalui mutualan, TelUtizen bisa memperluas lingkup pertemanan dengan orang-orang yang memiliki minat atau hobi serupa. Biasanya, mutual adalah orang yang tertarik dengan konten yang kita buat, sehingga lebih mudah terjalin percakapan dan interaksi positif. Hubungan ini juga membuka kesempatan untuk saling berbagi informasi atau berdiskusi tentang minat yang sama, seperti olahraga, seni, atau literatur. Dengan begitu, mutualan tidak hanya menjadi “followers” tetapi juga teman di dunia maya yang memperkaya jaringan sosial.
3. Kesempatan untuk Berbisnis
Memiliki banyak mutual juga memberi peluang bagi TelUtizen untuk mengembangkan bisnis di media sosial. Misalnya, jika TelUtizen memiliki keterampilan atau minat tertentu, seperti menggambar atau desain, mutualan yang menyukai konten tersebut mungkin tertarik untuk memesan karya atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Ini membuka peluang bagi akun media sosial untuk menjadi sarana pemasaran dan penjualan secara langsung kepada audiens yang memang menyukai konten kita.
4. Meningkatkan Interaksi Seperti Like dan Komentar
Semakin banyak mutual, semakin besar pula kemungkinan adanya interaksi dalam bentuk like dan komentar di setiap postingan. Mutualan cenderung lebih aktif dalam menyukai atau mengomentari unggahan, baik itu tweet, foto, atau video. Interaksi ini penting karena semakin banyak engagement yang diterima, semakin besar peluang konten TelUtizen untuk muncul di beranda lebih banyak orang, meningkatkan eksposur akun secara keseluruhan.
Dengan berbagai manfaat ini, mutualan menjadi lebih dari sekadar saling follow. Ini adalah cara yang bermanfaat untuk mengembangkan jaringan, menambah keterlibatan di media sosial, dan bahkan membuka peluang bisnis bagi TelUtizen.
Tips Mencari Mutual di Sosial Media
Jika TelUtizen mulai tertarik untuk membangun mutual di media sosial, berikut ini beberapa tips yang dapat TelUtizen coba untuk mencari mutual yang sefrekuensi:
- Mulailah dengan mencari orang-orang yang memiliki minat serupa. Temukan akun yang membagikan konten sesuai minat TelUtizen, seperti hobi atau bidang yang menarik perhatian. Lakukan interaksi secara alami dengan menyukai atau mengomentari unggahan mereka; interaksi ringan seperti ini bisa menjadi awal yang bagus untuk membentuk hubungan mutual yang organik.
- Manfaatkan acara virtual atau webinar. Di masa kini, banyak event online yang tidak hanya memberi informasi baru, tetapi juga mempertemukan peserta dengan minat yang sama. Bergabunglah dengan acara-acara ini dan jangan ragu untuk bertukar kontak sosial dengan peserta lain. Hubungan ini bisa berkembang seiring waktu dan menjadi mutual yang produktif.
- Agar hubungan mutual tetap terjaga, penting bagi TelUtizen untuk konsisten berinteraksi. Sering-seringlah memberikan like dan komentar pada konten mutualan, yang akan membuat hubungan lebih hidup dan meningkatkan keterlibatan kedua belah pihak. Interaksi positif dan saling mendukung ini juga menunjukkan ketulusan dan minat TelUtizen, yang tentunya akan diapresiasi oleh mutual.
Setelah mencoba tips-tips di atas, TelUtizen juga bisa mencoba aktif di percakapan-percakapan publik, misalnya dengan bergabung dalam thread Twitter atau diskusi yang sedang hangat. Berani memberikan pendapat dan menunjukkan sudut pandang dapat membuat orang lain tertarik dan mulai mengenal TelUtizen lebih baik. Namun, usahakan tetap menggunakan fitur seperti hashtag atau autotweet dengan bijak. Terlalu banyak hashtag atau autotweet bisa membuat postingan terlihat kurang personal dan justru membuat orang enggan menjalin mutual.
Sosial Media Telkom University
Telkom University juga aktif di berbagai platform media sosial, loh! Di sinilah tempat bagi TelUtizen untuk menemukan informasi terkini, acara kampus, tips akademik, hingga kisah inspiratif dari kampus merah. Yuk, jadikan akun-akun ini sebagai mutual baru TelUtizen untuk selalu up-to-date dengan berbagai informasi menarik seputar dunia pendidikan!
Instagram: https://www.instagram.com/telkomuniversity/?hl=en
TikTok: https://www.tiktok.com/@universitastelkom?lang=en
Facebook: https://www.facebook.com/telkomuniversity/
Twitter: https://www.instagram.com/telkomuniversity/?hl=en
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/telkom-university/?originalSubdomain=id
YouTube: https://www.youtube.com/@TelkomUniversityOfficial
Setelah membaca artikel ini, bertambah lagi, kan, kosakata gaul yang TelUtizen mengerti? Namun, masih banyak lagi, nih, kosakata gaul lainnya yang bisa TelUtizen pelajari. Meski terdengar sepele, tetapi survive bahasa gaul bukan hanya menambah kosakata yang dimiliki, melainkan memberikan pemahaman lebih untuk bergaul di era Gen Z ini.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations