Bandung, 14 Oktober 2024 – Telkom University (Tel-U) menjadi tuan rumah acara Book talk Roadshow “Elephant Learns Flamenco”, karya Yuswohady, Jumat (11/10). Acara ini diselenggarakan di Gedung Damar Tel-U.
Penulis Yuswohady yang akrab disapa mas Iwon menjelaskan bahwa, buku ini mengambil perspektif unik dalam melihat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang berukuran raksasa, namun diharapkan bisa bergerak dengan lincah dan bertenaga di panggung global, layaknya gajah yang sedang belajar menari flamenco. Erick Thohir (ET) sendiri menggambarkan BUMN sebagai “gajah” karena terdiri dari 41 perusahaan yang mengelola aset senilai Rp 8.978,1 triliun dan mempekerjakan lebih dari satu juta orang.
“Untuk mewujudkan visi masa depan ini, bapak menteri BUMN kita menggambarkannya seperti gajah yang sedang belajar menari flamenco, itu sebabnya buku ini saya beri judul ‘Elephant Learns Flamenco’. ujar Mas Iwon
Transformasi BUMN di bawah ET dikelompokkan dalam dua strategi besar: hard strategy dan soft strategy. Lebih dari 25 tokoh yang diwawancara oleh Iwon, beliau mengungkap bahwa hard strategy melibatkan reformasi aspek kebijakan, sistem, struktur organisasi, hingga model bisnis BUMN. Sementara itu, soft strategy menitikberatkan pada aspek kepemimpinan dan budaya kerja.
Selain itu, kebersamaan dan kebangsaan menjadi landasan kepemimpinannya. Sinergi antar BUMN dan semangat nasionalisme terus diupayakan melalui penerapan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif). “Penerapan AKHLAK sebagai budaya kerja adalah terobosan pertama dalam sejarah pengelolaan BUMN,” ujar Iwon dalam sesi talkshow.
Mengutip dari buku tersebut, ET menyampaikan bahwa AKHLAK menjadi fondasi penting bagi BUMN untuk berperan sebagai value creator dan agen pembangunan, yang nantinya akan mengantarkan Indonesia mencapai visi besar pada 2045. Nilai ini juga diharapkan menjadi landasan bagi perusahaan untuk terus berkembang secara berkelanjutan dan bersaing di pasar global.
Rektor Tel-U, Prof. Adiwijaya, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh sivitas akademika yang hadir. “Kisah kepemimpinan Pak Erick Thohir bisa menjadi inspirasi dan semangat bagi kita semua. Saya berharap kalian menjadikannya role model untuk mempersiapkan diri memimpin bangsa di masa depan. Belajar dari pengalaman dan tantangan masa lalu akan menjadi modal penting untuk sukses,” jelas Prof. Adiwijaya.
Acara Book Talk Roadshow ini tak hanya menjadi forum diskusi yang menarik, tetapi juga memberikan wawasan dan inspirasi bagi generasi muda untuk memahami peran strategis BUMN dalam pembangunan bangsa dan globalisasi ekonomi Indonesia. Buku “Elephant Learns Flamenco” diharapkan menjadi panduan penting dalam memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Penulis: Galuh Sifa’Adinda | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations