Telkom University melalui Open Library menyelenggarakan kegiatan bedah buku ‘Bahas Baca Integritas Bangsaku’. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (23/2) secara daring melalui ZOOM Meeting dan disiarkan langsung di YouTube Telkom University.
Kegiatan ini membedah buku yang berjudul ‘Integritas Bangsaku: Dulu, Kini dan Nanti’ karya Dedi Mahardi, The Best Innovator Nasional Bidang Teknologi dan Penulis Buku Best Seller serta Buku Utama KPK RI. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya membangun dan mengembangkan karakter integritas Sivitas Akademika Telkom University
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya menjelaskan Telkom University memiliki nilai budaya Harmony, Excellence dan Integrity, sehingga integritas merupakan nilai yang sudah melekat di Telkom University.
“Integritas merupakan salah satu isu yang sangat krusial. Kita dapat memahami apa itu makna integritas, fondasi integritas, perspektif integritas dulu dan kini sehingga dapat dijadikan landasan integritas di masa yang akan datang. Saya yakin ketika teman-teman membaca buku integritas ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagaimana kita mengimplementasikan integritas dalam kehidupan kita sehari-hari dan memahami bagaimana kita menjalani hidup, meraih kesuksesan dengan cara yang berintegritas bagi bangsa Indonesia yang lebih baik.”
Dedi Mahardi, selaku penulis buku mengatakan bahwa integritas adalah cermin dari sikap dan keteguhan hati untuk berani bertindak dalam kerangka nilai-nilai kebenaran yang hakiki. Integritas merupakan budaya bangsa yang saat ini semakin menurun.
“Integritas terdiri dari pilar iman, kapasitas diri dan lingkungan. Integritas tidak bisa tumbuh jika tidak memiliki ketiga pilar tersebut,” jelasnya.
Dedi juga menambahkan bahwa kualitas SDM merupakan hal yang penting untuk kemajuan bangsa ini. Keimanan merupakan landasan utama dalam membangun nilai integritas pada diri seseorang.
“Seseorang dikatakan beriman apabila dalam dirinya memiliki keyakinan akan adanya Tuhan, adanya akhirat, yang menyemai akan menuai, mulia berasal dari sikap dan perbuatan, kebahagiaan bukan dari harta atau tahta.”
Semua ibadah memiliki hikmah kejujuran, kedekatan dengan Tuhan dan dapat mencegah perbuatan keji. Selain iman dari dalam diri, hal yang tidak kalah pentingnya yaitu kapasitas diri untuk berbuat atau menyelesaikan masalah. Hal tersebut bisa terbentuk dari lingkungan yang baik.
Semua yang di luar diri dapat memengaruhi integritas seseorang. Beberapa hal yang ada di lingkungan untuk membentuk integritas yaitu sistem hukum, sistem politik, budaya atau gaya hidup, teladan, kepemimpinan dan kepribadian bangsa.
“Pesan saya, jadilah generasi muda yang memiliki value integritas untuk dapat berkompetisi di era globalisasi. Yakinkan sesuatu yang baik akan menghasilkan hal yang baik juga. Hidup itu akan mulia jika kita berlaku jujur, sebisa mungkin kita konsisten untuk diri sendiri, menerapkan integritas dalam setiap elemen kehidupan. Mari kita menjadi pribadi yang berkarakter dan berintegritas demi bangsa Indonesia yang lebih baik.”