Telkom University sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia tercermin dari Sivitas Akademika yang terus berbenah diri, baik mahasiswa maupun tenaga pengajar di tujuh fakultas yang terdapat di Tel-U. Salah satunya dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan wawasan bagi para mahasiswa, alumni maupun sesama dosen.
Program Magister Desain Fakultas Industri Kreatif Telkom University mengadakan Webinar Series Lecturer Talks “What Do We Do For A Great Art, Craft and Design?” pada Jumat (12/06). Kegiatan ini diselenggarakan menggunakan aplikasi Zoom yang diikuti oleh dosen, mahasiswa dan alumni. Webinar series #2 ini mengusung tema ‘Berpikir Kreatif tentang Desain dari Perspekif Desainer dan Audience’ dengan pembicara Dr. Didit Widiatmoko S selaku dosen Fakultas Industri Kreatif Telkom University sekaligus penulis buku.
Sebagai pengantar materi, Dr. Didit menjelaskan bahwa desain secara keilmuan mengalami kedewasaan seiring dengan perkembangan tuntutan tinggi di masyarakat, kebutuhan fisik, psikologi maupun sosial. Hal inilah yang mendasari bahwa desain menjadi sebuah keilmuan yang kolaboratif dan terintegerasi dengan keilmuan lainnya baik kebutuhan praktisi maupun industri, termasuk didalamnya proses bisnis.
“Pelaku desain atau desainer harus adaptif terhadap perubahan ini, perlu adanya kesadaran bahwa desain tidak sebatas aspek estetik semata, tapi bisa menjadi alat pemecahan masalah yang lebih bermakna bagi penggunanya,” ucapnya.
Dr. Didit menambahkan bahwa desain berperan penting dalam bisnis. Semua perusahaan dan industri di seluruh dunia berada dibawah tekanan besar untuk menciptakan produk dan layanan inovatif agar kompetitif di pasar. Berpikir Desain semakin banyak diadopsi oleh
berbagai perusahaan untuk meningkatkan output produk dan layanan inovatif demi mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
Manajer desain perlu bekerja dalam tim lintas fungsi, mengembangkan wawasan pengguna yang mendalam, berkolaborasi, memvisualisasikan ide dan benar-benar menyelesaikan masalah pelanggan daripada hanya menerapkan branding atau gaya desain mewah. Peran desainer telah bergeser dari memecahkan masalah sederhana ke memecahkan masalah kompleks dan dari bekerja secara mandiri dalam fokus disiplin tunggal untuk bekerja secara kolaboratif dengan tim lintas fungsi.
Dr. Didit juga menjelaskan bahwa pemikiran desain sudah lama ada dan digunakan oleh banyak ilmuan. Contohnya, Thomas Alva Edison menemukan bola lampu listrik dan sekaligus penunjangnya, seperti sistem pembangkit dan transmisi tenaga listrik agar benar-benar bermanfaat. Kejeniusan Ediseon terletak pada kemampuannya untuk memahami pasar yang berkembang sepenuhnya, bukan hanya perangkat terpisah. Dia mampu membayangkan bagaimana orang ingin menggunakan apa yang dia buat dan dia merekayasa menuju wawasan itu.
“Mengutip dari Tim Brown, bahwa Pendekatan Edison adalah contoh awal dari apa yang sekarang disebut ‘pemikiran desain’, metodologi yang menanamkan spektrum penuh kegiatan inovasi dengan etos desain yang berpusat pada manusia.”
Dari materi yang disampaikan, Dr. Didit menyimpulkan empat prinsip desain dalam berpikir kreatif yaitu, Problem Solving terutama dalam lingkup desain, Enhance Existing Design yaitu upaya untuk memperbaiki kualitas hidup, innovation atau temuan baru dalam mengatasi problem dan enhance, dan sustainabillity terutama dalam keberlanjutan bisnis.