Bridge Structural Health Monitoring System (SHMS) Berbasis IoT untuk Memperpanjang Umur Struktur Jembatan

bridge monitoring system

Dosen Tel-U (Tel-U) kembali menciptakan inovasi yaitu Bridge Structural Health Monitoring System (SHMS) berbasis Internet of Things (IoT). Produk ini merupakan karya dari Dosen Sistem Informasi Tel-U, Dr. Seno Adi Putra. SHMS dikembangkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi umur struktur jembatan, memantau pengaruh kondisi lingkungan, dan dampak kendaraan berat yang melintas, guna meningkatkan keselamatan publik dan mengurangi biaya pemeliharaan serta operasional. 

SHMS yang dirancang oleh Dr. Seno Adi Putra bersama tim dosen dan mahasiswa menggunakan teknologi IoT yang memungkinkan pemantauan jembatan secara real-time dan akurat. Dengan dilengkapi sensor-sensor canggih, alat ini mampu mengumpulkan data dari berbagai parameter penting, seperti tekanan, kelembapan, getaran, dan gaya tarik pada struktur jembatan. Data-data ini kemudian diproses dan dianalisis menggunakan algoritma cerdas guna mendeteksi dini potensi masalah dan kerusakan pada jembatan. 

Salah satu keunggulan dari SHMS adalah kemampuannya dalam memberikan peringatan dini terhadap potensi kerusakan pada jembatan. Dengan deteksi dini ini, pihak berwenang dan operator jembatan dapat segera mengambil tindakan preventif sebelum masalah menjadi lebih serius dan berdampak negatif pada keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Penggunaan teknologi IoT juga memungkinkan pemantauan jarak jauh, sehingga tim pemeliharaan dapat segera merespons situasi tanpa harus melakukan pengawasan secara langsung di lokasi jembatan. 

Dr. Seno Adi Putra menyatakan bahwa SHMS ini memberikan berbagai manfaat signifikan bagi masyarakat dan pemerintah. Dengan memperpanjang umur struktur jembatan, maka biaya pemeliharaan dan operasional dapat ditekan secara efektif. Dalam jangka panjang, hal ini akan membantu mengurangi beban anggaran pemerintah dalam mempertahankan infrastruktur jembatan yang kritis. 

“SHMS ini juga turut berperan dalam meningkatkan keselamatan publik. Dengan pemantauan yang terus-menerus, kita dapat lebih siap mengantisipasi potensi risiko yang dapat membahayakan pengguna jalan dan merugikan perekonomian akibat adanya gangguan pada jembatan,” ungkap Dr. Seno.  

Dalam kondisi pemantauan kondisi kesehatan jembatan saat ini yang masih menggunakan pengolahan data secara manual, SHMS menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemeliharaan infrastruktur jembatan. Diharapkan, inovasi ini akan mendorong adopsi teknologi serupa pada tingkat lebih luas, sehingga infrastruktur jembatan di Indonesia akan semakin aman dan terawat dengan baik. Implementasi telah dilakukan pada jembatan sekitar kampus Tel-U untuk tujuan penelitian, semoga SHMS segera dapat di implementasikan secara luas ke depan. 

Tel-U berkomitmen untuk terus mendorong penelitian dan inovasi teknologi demi kemajuan bangsa. Bridge SHMS berbasis IoT ini merupakan salah satu contoh nyata dari upaya universitas dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan industri di Indonesia.  

Penulis: Abdullah Adnan | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *