Telkom University menggelar webinar secara daring yang membahas mengenai Sosialisasi Riset Inovatif Produktif LPDP Tahun 2021 yang berlangsung pada Rabu, (10/2). Sosialisasi ini nantinya akan membahas bagaimana fokus serta alokasi pembiayaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP di tahun 2021 ini bersama Direktur Fasilitasi Riset & Rehabilitasi LPDP, Wisnu S. Soenarso, Ir., M. Eng.
“Saat ini, hingga Januari 2021, total dana kelolaan di LPDP itu mencapai Rp70 Triliun. Kami harapkan setiap tahunnya meningkat, dana ini berasal dari APBN negara, Keuntungan Investasi yang terus di compound setiap tahunnya dan sumber lain yang sah. Sehingga dana kelolaan akan tumbuh berkala”
Sebagai informasi, dana kelolaan LPDP nantinya digunakan untuk Beasiswa Prestasi, Operasional, serta Riset yang lebih dalam dibahas dalam webinar ini. Komposisi pendanaan RISPRO terbagi menjadi dua Jenis, ada Kompetisi (Komersial & Implementatif) dan Inisiatif (Invitasi, Kolaborasi Internasional, dan Mandatori). Maksimal dana yang dialokasikan pada masing-masing kategori mulai dari 500 Juta hingga 2 Miliar setiap tahunnya.
Telkom University sendiri berdasarkan data Grantees RISPRO yang dikeluarkan LPDP, mencapai pendanaan sebesar 17,9 Miliar dengan 12 Judul riset dan 1 penghargaan riset. Terbagi dalam tiga tim besar yakni RISPRO Mandatori (Konsorsium Riset COVID), RISPRO Kompetisi, dan RISPRO Invitasi (Making Indonesia 4.0). Sedangkan penghargaannya diraih oleh Umar Al Ikmal, dengan judul Penghargaan Ideathon dan insentif sebesar 52,9 Juta.
“Terkait dengan research LPDP ini tentu tidak mudah, baik dari sisi proses seleksi yang cukup ketat, kemudian hal yang disiapkan juga cukup banyak dan yakinlah bahwa tidak hanya sekedar pendanaan yang kita peroleh tapi justru bagaimana kita mengemban amanah dalam penelitian yang berupa invention dan inovasi yang bermuara pada inovasi perlu dijaga. Jangan sampai penelitian itu berakhir, tanpa menghasilkan sesuatu.” Ungkap Rektor Tel-U, Prof. Adiwijaya.