Bandung, 7 Agustus 2024 – Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 72% kecelakaan sepeda motor di Indonesia disebabkan oleh kecepatan tinggi. Melihat masalah tersebut, tim Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro (FTE) Telkom University (Tel-U) menciptakan sebuah karya inovatif yang dapat mengantisipasi dan meminimalisir risiko kecelakaan karena kecepatan tinggi.
Melalui pendampingan Dosen Teknik Telekomunikasi FTE, Ir. Akhmad Hambali M.T., tim mahasiswa FTE berhasil menciptakan sebuah motor crash alert yang diberi nama GyroCrash. Karya Inovatif ini dirancang pada tanggal 1 Februari 2024. Pada program ini juga, mereka melibatkan pihak rumah sakit sebagai penyedia layanan Unit Gawat Darurat (UGD) dan kepolisian apabila terjadi sebuah kecelakaan.
Ketua tim, Nathanael Dwi Cahyo, menjelaskan dua fungsi utama GyroCrash, “Alat ini memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai motor crash alert yang terdiri dari Automatic Speed Warning Assistance dengan memberikan alarm di saat pengendara melebihi batas kecepatan batas aman yakni 50 km/jam, serta Automatic Notification System yang memberikan notifikasi kepada Unit Gawat Daruat (UGD) terdekat, dan keluarga korban apabila terjadi kecelakaan melalui pesan singkat yang dikirimlan melalui aplikasi Telegram dan WhatsApp. Selain itu, alat ini diciptakan sebagai Auto Engine Shutdown untuk mematikan mesin kendaraan secara otomatis dalam situasi tertentu untuk mencegah kerusakan mesin, menghemat bahan bakar, serta meningkatkan keamanan pengemudi dengan menggunakan komponen-komponen tertentu.” Imbuh Nathanael.
Selain Nathanael, beberapa mahasiswa lain yang tergabung dalam tim yakni, Paulus Osvaldo Yudistira Sihombing, Rahma Khairany, Rakan Aji Pratama, Raffi Achmad. Menyempurnakan inovasinya, tim GyroCrash berencana untuk menambahkan fitur-fitur terbaru guna membantu masyarakat agar dapat berkendara dengan aman dan nyaman. Saat ini, GyroCrash dikembangkan sejak tanggal 19 April 2024 [PR3] oleh Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) yang berhasil mendapatkan dana Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemedikbudistek).
“Ke depannya, kami ingin GyroCrash menjadi inovasi yang bisa diproduksi secara massal, baik sebagai perangkat tambahan untuk motor maupun melalui kerja sama dengan produsen motor untuk integrasi yang lebih baik. Dengan GyroCrash, kami berharap bisa memberikan rasa aman dan tenang bagi pengendara dan keluarga mereka. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi risiko cedera dan kematian dalam kecelakaan, sehingga berkendara menjadi lebih aman dan nyaman bagi semua orang.” Harap Nathanael.
Karena masih dalam tahap pengembangan, penggunaannya hanya terbatas di kota Bandung. Team Gyrocrash memilih Bandung sebagai lokasi uji coba awal untuk memastikan semua fitur dapat berfungsi dengan baik sebelum meluncurkannya lebih luas.
“Ke depannya, kami berencana untuk memperluas penggunaan GyroCrash ke kota-kota lain di seluruh Indonesia, sehingga lebih banyak pengendara yang bisa merasakan manfaatnya.” Tutup Nathan.
Untuk mengetahui informasi lanjut mengenai alat inovasi GyroCrash, kini bisa dilihat melalui akun Instagram miliki GyroCrash @gyrocrash (https://www.instagram.com/gyrocrash/) yang berisikan tentang pengembangan GyroCrash, serta himbauan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.
Penulis: Adinda Cantika Putri | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations