Bandung, 19 Juni 2023
Microsoft dan Telkom University telah menyelenggarakan kompetisi hackathon AI for Accessibility (AI4A) pada rabu, (7/6) di Telkom University Landmark Tower (TULT). Sebanyak 26 tim yang terdiri dari mahasiswa Telkom University dari berbagai jurusan berpartisipasi untuk memecahkan tantangan dunia secara nyata. Para mahasiswa ditantang untuk mencari solusi dari kesulitan yang dihadapi penyandang disabilitas, mulai dari kehidupan sehari-hari, pekerjaan, hingga komunikasi dengan bantuan teknologi AI.
Pada perlombaan ini akan ditentukan pemenang dengan ide yang solutif. Ide yang keluar sebagai pemenang utama adalah “Katakan AI”, sebuah sistem penerjemah speech-to-text yang dapat membantu teman tuli memahami perkataan peserta teman dengar dengan membaca teks hasil terjemahan kata-kata mereka. Selain itu, ada juga ide tongkat bantu jalan pintar bagi penyandang tuna netra, aplikasi tata rias berbasis AI yang dapat membantu penyandang disabilitas penglihatan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian mereka saat merias diri, dan lain sebagainya. Tim pemenang akan menerima kredit Azure, dukungan teknis dari ahli Microsoft, dan mentoring berkelanjutan untuk mengembangkan ide mereka di Microsoft Azure.
Krishna Worotikan, Chief Financial Officer dan Diversity & Inclusion Lead Microsoft Indonesia, menyampaikan pentingnya acara AI for Accessibility hackathon ini. Menurutnya, masih banyak penyandang disabilitas yang belum memiliki akses terhadap teknologi bantu yang mereka butuhkan. Dengan adanya acara ini, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran dan upaya untuk menciptakan solusi teknologi yang dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Ada lebih dari 1 miliar penyandang disabilitas di dunia, dengan sekitar 650 juta di antaranya berada di Asia.Banyak dari mereka membutuhkan teknologi bantu, tetapi hanya 1 dari 10 memiliki akses terhadap produk yang mereka butuhkan. Itulah sebabnya, kami sangat bersemangat mengadakan acara hackathon AI for Accessibility, bekerja sama dengan Telkom University. Ada begitu banyak ide fresh yang muncul untuk dimatangkan dan ditindaklanjuti, sehingga kita akan selangkah lebih dekat dalam mewujudkan dunia yang lebih inklusif, khususnya bagi teman disabilitas,” ujar Krishna
Senada dengan Krishna, Dr. Z.K. Abdurahman Baizal, S.Si., M.kom, Dekan Fakultas Informatika Telkom University menyampaikan bahwa dengan terlaksananya perlombaan ini diharapkan mampu menjadi sebuah kontribusi Tel-U dalam melahirkan solusi teknologi berupa inovasi-inovasi yang memecahkan tantangan aksesibilitas terlebih bagi teman disabilitas.
“Kami sangat bangga dengan kreativitas mahasiswa yang begitu mengagumkan. Mereka mampu come up dengan sudut pandang baru untuk membantu penyandang disabilitas. Di Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menunjukkan bahwa terdapat 22,5 juta penyandang disabilitas. Angka ini setara dengan kurang lebih 5% dari total penduduk. Kami percaya, adanya inovasi yang lahir dari acara seperti hackathon AI4A, dapat menjadi pendorong yang baik untuk mewujudkan dunia yang inklusif bagi semua,” ujar Abdurahman.
Penulis: Selfina Anesti | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations