BANDUNG BARAT, Telkom University – Sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen untuk terus berkontribusi bagi bangsa, Telkom University terus menghasilkan Inovasi yang memiliki manfaat khususnya untuk masyarakat luas.
“Penelitian di Telkom University tidak hanya berfokus pada publikasi tetapi juga harus bermuara pada inovasi, inovasi yang dihasilkan peneliti Tel-U harus memiliki manfaat untuk masyarakat luas.” Ungkapan tersebut merupakan pesan Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya untuk peneliti Telkom University.
Pesan yang disampaikan Rektor Telkom University tersebut merupakan penyemangat para peneliti dan inovator Tel-U untuk terus memberikan hasil inovasi yang memiliki manfaat untuk masyarakat, melalui Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
Dosen Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Telkom University, Dr. Rosad Ma’ali El Hadi melalui semangatnya dalam menjalankan Tri Dharma telah berperan untuk masyarakat sebagai Pembina Pos Pelayanan Teknologi Desa (Posyantekdes) Ikhlas Ramaku (Inovatif, Kreatif, Higienis, Lincah Asri, Sehat Rajamandala Kulonyang) berlokasi di kampung Ciburahol, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Rosad menjelaskan, saat ini Posyantekdes sudah melahirkan berbagai produk atau teknologi inovasi di antaranya mesin paving block, daur ulang kertas, mesin pengupas kentang, teknologi tepat guna di bidang pertanian, peternakan, sekaligus produk pengolahan pangan.
“Melalui mesin yang kami hasilkan dapat membantu masyarakat dalam menghasilkan produk olahan pertanian secara efisien, khususnya dalam pengolahan kulit kentang, alat ini dapat mengupas sebanyak 3 Kilogram kentang dengan waktu 55 detik, selain itu berinovasi juga membuat mesin pengiris kentang multi bentuk dengan bahan Stainless Steel 304 food grade yang dapat memotong 1 butir kentang untuk menghasilkan 7 bentuk potongan dalam waktu 3 detik per butir.” Jelasnya.
Dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat, Rosad menyampaikan alat yang dihasilkan ini telah dibuktikan di depan dewan juri saat Posyantekdes mengikuti lomba teknologi tepat guna kategori Unggulan dan Posyantekdes berprestasi.
“Saat ini karya-karya tersebut telah menjalani proses untuk memperoleh hak kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, dan rencananya di tahun 2023 mendatang Posyantekdes akan membangun laboratorium entrepreneur atau wirausaha dan pengembangan desa digital untuk membangkitkan Industri Kecil Menengah. Sebagai inovator atau dosen saya memiliki prinsip untuk terus berinovasi tiada henti guna menghasilkan solusi bagi masyarakat.” Jelasnya. (***)