Telkom University โ Work life balance merupakan istilah yang dewasa ini semakin sering kita dengar. Istilah work life balance merujuk pada konsep kehidupan yang seimbang antara bekerja dan kehidupan pribadi. Konsep ini dapat berkaitan dengan siapapun termasuk mahasiswa. Jelas saja, kehidupan kampus seperti kuliah, berorganisasi, bersosialisasi, bekerja, dan berbagai kehidupan pribadi harus berjalan dengan seimbang. Istilah work life balance semakin tenar seiring dengan meningkatnya kepedulian bahwa kedua hal tersebut sama pentingnya. Tertarik untuk mengetahui tentang work life balance lebih lanjut? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Apa itu Work life balance?
Work-life balance adalah kondisi ketika seseorang mampu menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi, keluarga, dan kegiatan lainnya secara efektif. Keseimbangan tersebut merupakan kondisi ideal individu yang dapat mencegah konflik antara aspek pekerjaan dan kehidupan pribadi. Work life balance tidak mengesampingkan salah satu aspek sehingga dapat mendukung seseorang dapat menjadi lebih produktif, bahkan terhindar dari kelelahan (burnout) dan stres.
Mental dan fisik yang sehat juga dapat meningkatkan hubungan sosial menjadi lebih baik. Sederhananya, dengan memiliki kehidupan seimbang, individu memiliki waktu lebih banyak untuk mengeksplorasi hal yang ia senangi selain bekerja. Hal itu juga dapat meningkatkan kreativitas, bahkan meningkatkan kinerja dalam menjalankan pekerjaan.
Pentingnya Work Life Balance
Dengan berbagai manfaat yang dapat diperoleh, mencapai work-life balance menjadi suatu aspek sangat penting. Dilansir dari artikel The Happiness Index manfaat yang diperoleh dari work-life balance adalah sebagai berikut:
- Lebih Sehat dan Bahagia
Ketika memiliki kehidupan kerja dan pribadi seimbang, maka tubuh cenderung akan lebih sehat secara fisik dan mental. Kehidupan yang berimbang membuat kita memiliki waktu yang cukup untuk bekerja dan menjalani aktivitas perkuliahan dengan lebih produktif, berolahraga, melakukan hobi, quality time dengan keluarga dan teman, bermain game, atau sesederhana melakukan berbagai hal menyenangkan lainnya. Dengan begitu, berbagai risiko stres dan burnout dapat berkurang sehingga, kesehatan terjaga dan hidup dapat lebih bahagia dan sehat.
- Performa Kerja Meningkat
Tubuh yang lebih sehat dan bahagia mendukung kita untuk menjalani kehidupan dengan lebih produktif. Sebab, ketika sehat sebagai kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka kita dapat lebih fokus untuk mengeksplorasi kreativitas dan menunjukkan performa yang baik sebagai mahasiswa. Hal itu tentu dapat tercapai ketika porsi bekerja dan kehidupan pribadi berimbang satu sama lain.
- Fokus yang Lebih Baik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, work-life balance mendukung kita untuk memiliki fokus yang lebih baik. Hal itu dikarenakan kita memiliki energi yang lebih dan cukup untuk menjalani suatu pekerjaan tanpa terbebani pikiran atas pekerjaan lainnya. Sederhananya, kehidupan yang seimbang tersebut membuat kita tidak khawatir berlebihan dengan kondisi keluarga ketika di kampus atau stres dengan tugas kuliah atau organisasi ketika di rumah.
- Mengurangi Stres dan Bosan
Memiliki work-life balance menunjang kita untuk memiliki waktu cukup untuk bersosialisasi dengan orang-orang tersayang. Waktu yang dijalani dengan keluarga, saudara, bahkan teman pun dapat lebih berkualitas. Hal ini didukung dengan pernyataan Psychology Today, bahwa bersosialisasi dengan baik dan meningkatkan kualitas hidup dengan membuatnya menjadi lebih bahagia dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik.
Tanda Work Life tidak seimbang
Work-life yang tidak seimbang dapat terindikasi dengan timbulnya stres yang berlebihan. Ketidakseimbangan tersebut berakibat pada penurunan produktivitas, kesehatan fisik dan mental, bahkan menimbulkan penurunan nafsu makan dan peningkatan tekanan darah. Jelas hal itu dapat timbul karena ketidakseimbangan tersebut dapat membebani sisi kehidupan lainnya.
Cara Mewujudkan Work Life Balance
Sebagai mahasiswa, terdapat beberapa cara yang dapat TelUtizen lakukan untuk mencapai work-life balance. Beberapa strategi yang dapat diterapkan tersebut, di antaranya:
- Lakukan Manajemen Waktu yang Efektif
Terwujudnya work life balance dapat diawali dengan melakukan manajemen waktu yang efektif. Mengatur waktu dengan baik dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk teknik Pomodoro, aplikasi penjadwalan, dan berbagai alat pendukung lainnya.
- Menetapkan Batasan
Poin berikut ini merupakan hal penting yang kadang bisa membuat kehidupan tidak seimbang tanpa tersadari. Mulailah untuk tegas menolak tugas yang kurang penting. Sebab mengerjakan hal-hal tersebut hanya akan membuat kamu kehabisan waktu untuk mengerjakan hal esensial yang perlu kamu lakukan. Selain itu, kamu juga harus tegas pada diri sendiri untuk menghindari distraksi selama bekerja. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu begadang atau bahkan kerja lembur.
- Menentukan Prioritas Pekerjaan
Hal ini berkaitan dengan dua poin sebelumnya, menentukan prioritas akan mendukungmu memiliki work life balance. TelUtizen dapat menggunakan Matriks Eisenhower yang dapat membagi prioritas menjadi 4 kategori
- Pekerjaan Penting – Mendesak. Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini merupakan pekerjaan prioritas yang harus dikerjakan dan diselesaikan segera.ย
- Pekerjaan Penting – Tidak Mendesak. Pekerjaan yang penting, tetapi tidak mendesak berarti pekerjaan yang perlu dikerjakan hanya saja tidak harus diselesaikan segera.ย
- Pekerjaan Tidak Penting – Mendesak. Jenis pekerjaan ini berarti pekerjaan yang sifatnya mendesak, harus segera terselesaikan, hanya saja tidak tidak terlalu penting. Jika pekerjaan kantor yang termasuk dalam kategori ini, maka bisa didelegasikan ke rekan kerja lain. Tidak ada salahnya saling tolong menolong antar sesama rekan kerja. Berkomunikasi dan meminta bantuan rekan kerja-lah jika diperlukan, hal ini merupakan langkah krusial dalam menjaga keseimbangan hidup.
- Pekerjaan Tidak Penting – Tidak Mendesak. Pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak berarti adalah pekerjaan yang tidak perlu kamu kerjakan. Maka sederhananya tugas sejenis ini dapat dihapus dari prioritas pekerjaanmu.
Selain membagi pekerjaan sesuai dengan porsi prioritasnya, cobalah untuk mengurangi sikap perfeksionis. Memang tidak ada salahnya mengerjakan pekerjaan dengan totalitas dan sempurna. Hanya saja, jika kebiasaan ini dibiarkan dan terlalu sering dilakukan akan mengganggu kehidupan pribadi di luar pekerjaan dan perkuliahan. Mulailah untuk mengerjakan tugas dengan upaya maksimal, tetapi tidak memaksakannya harus sempurna.
- Menyediakan Waktu Luang
Agar dapat memiliki work life balance, maka mulailah meluangkan waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Hindari membawa beban yang berlebih ke rumah. Bahkan jika kamu bekerja, hindarilah membawa pekerjaan ke rumah. Batasi akses terhadap pekerjaan di luar jam kerja, seperti mematikan notifikasi email kantor, membantu menciptakan batasan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Menjaga Kesehatan
Selain cara-cara di atas, penting juga bagi TelUtizen untuk fokus pada kesehatan. Pastikan kita memiliki waktu tidur waktu yang cukup, melakukan olahraga teratur, dan meluangkan waktu untuk relaksasi agar tercegah dari kelelahan dan burnout. Sebab, biasanya, ketika sedang sibuk, kita kerap lupa untuk meluangkan waktu bahkan untuk melakukan hal penting seperti makan dan istirahat. Dampak berkepanjangan dari tindakan ini tentu tidak baik untuk kesehatan. Untuk itu, penting untuk memperhatikan kesehatan dan mulai berolahraga.
Olahraga dapat menjadi pereda stres yang efektif. Dengan hormon endorfin yang dilepaskan oleh tubuh ketika kita berolahraga, maka suasana hati dapat menjadi lebih baik. Ini dapat menghindarkan kita dari kejenuhan bekerja.
Layanan Konseling Telkom University
Jika cara-cara di atas ternyata belum efektif untuk mewujudkan work life balance sebagaimana yang diinginkan, maka tidak ada salahnya meminta bantuan profesional. Telkom University (Tel-U) melalui Direktorat Kemahasiswaan Karir dan Alumni menyediakan layanan konseling secara gratis untuk mahasiswa yang harus atau merasa membutuhkan bantuan psikologis secara gratis. Layanan konseling di Tel-U memiliki berbagai layanan konsultasi dan konseling, diantaranya:
- Permasalahan pribadi
- Penyesuaian di akademik
- Pertemanan dan interaksi sosial
- Permasalahan psikologis yang memerlukan penanganan lebih lanjut
Metode konseling tersedia dalam dua metode, yakni sesi konseling daring yang dilakukan melalui Zoom, serta sesi konseling luring yang dilakukan secara tatap muka di Gedung Student Affairs, Tel-U.
Memiliki work-life balance sejatinya adalah kebutuhan manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan produktif, efektif, dan membahagiakan. Yuk, mulailah menata kehidupan yang seimbang dan sehat dengan menerapkan work-life balance dalam kehidupan.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations