BANDUNG, Telkom University – Telkom University melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) melakukan kolaborasi dengan 4 universitas di Indonesia, menggelar Seminar Nasional bertajuk Hasil Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Penelitian.
Acara yang berlangsung di Hotel Mason Pine, Padalarang, Jawa Barat dan secara daring pada Senin (27/12), merupakan program yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Lima universitas yang tergabung dalam acara ini adalah Telkom University, Universitas Bina Insani, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Flores.
Dr. Paristiyanti Nurwardani selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti, Kemendikbud Ristek) yang diwakilkan oleh Arief Sanjaya, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan hasil kolaborasi 5 universitas di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kelima perguruan tinggi yang telah menyelesaikan penelitian terkait MBKM dan pengabdian masyarakat, di mana melalui kegiatan ini dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk pendidikan tinggi namun berdampak terhadap perkembangan masyarakat di Indonesia.” Ucapnya.
Arief menjelaskan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, melalui Tri Dharma tidak hanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tapi juga untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS), maka dari itu melalui program MBKM ini akan menuntut dosen dan mahasiswa untuk bisa aktif di luar kampus, sekaligus menuntut pihak industri juga terlibat dalam proses belajar mengajar.
“Kami berharap melalui seminar ini dapat memberikan hasil yang optimal baik untuk pendidikan tinggi ataupun untuk masyarakat. Hasil riset ini merupakan hal yang sangat penting bagi kami, karena dapat menjadi evaluasi program MBKM ke depan.” Ucapnya.
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya yang juga merupakan Keynote Speaker dalam acara ini memaparkan bahwa dampak yang dirasakan melalui program MBKM ini akan memberikan variasi baru dalam pembelajaran mahasiswa maupun dosen, karena adanya kurikulum yang agile.
“Selain itu, keterlibatan dunia usaha dan dunia industri pada program ini akan membantu perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan yang siap bekerja, sehingga mahasiswa yang kita hasilkan akan memiliki wawasan yang luas dan siap untuk terjun langsung di masyarakat.” Ucapnya.
Menyinggung proses penelitian terkait MBKM, Prof. Adiwijaya menyampaikan, banyak sekali dampak yang dirasakan peneliti terkait MBKM, di mana keterlibatan mahasiswa akan lebih kuat dalam penelitian karena turut membantu dosen dalam pengembangan inovasi.
“Penelitian terkait MBKM juga akan meningkatkan kualitas kerja sama perguruan tinggi dan dunia industri melalui program Kedaireka dan matching fund, karena hasil inovasi yang dihasilkan dapat berupa produk yang bermanfaat untuk dunia industri.” Ucap Prof. Adiwijaya.
Prof. Adiwijaya menambahkan, dari sisi pengabdian masyarakat, MBKM ini akan membuat program pengabdian bisa lebih terstruktur dan berkelanjutan, selain itu meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat, karena dosen dan mahasiswa akan langsung menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.
“Maka dari itu dampak MBKM terhadap tugas utama pendidikan tinggi yakni Tri Dharma akan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, karena berorientasi langsung pada masalah yang ada di masyarakat.” Ucapnya.
Teknologi boleh berkembang tapi inovasi berupa teknologi harus memiliki manfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Semoga kolaborasi yang terjalin dari 5 perguruan tinggi ini dapat memberikan dampak yang baik untuk bersama-sama memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.” Tutup Prof. Adiwijaya.