Kuatkan Komitmen Kontribusi, Tel-U Lakukan Pengujian Tindak Lanjut Inovasi Bersama Pindad

Kuatkan Komitmen Kontribusi Tel U Lakukan Pengujian Tindak Lanjut Inovasi Bersama Pindad

Bandung, 28 November 2024 — Bekerja sama dengan PT Pindad (Persero), Telkom University (Tel-U) melalui Center of Excellence (CoE) STAS-RG menindaklanjuti pengujian inovasi Smart Mannequin, Kamis (28/11). Dilaksanakan di Sukawana, Jawa Barat, pengujian Smart Mannequin dilakukan menggunakan kendaraan tempur Pindad Maung dan Pindad Komodo 4×4. Pengujian boneka pintar yang dilengkapi dengan anthopometry prajurit Indonesia ini bertujuan untuk mengukur faktor kenyamanan dan keselamatan penumpang pada kendaraan tempur. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Ketua CoE STAS RG Giva Andriana Mutiara, S.T., M.T., Ph.D..

“Selama ini kendaraan tempur itu memiliki kenyamanan yang cenderung minim, sedangkan pengaruhnya besar pada motivasi bekerja. Inovasi Smart Mannequin yang kami bertujuan mengurangi variasi penilaian kenyamanan akibat perbedaan keahlian dari para ahli. Melalui metode pengujian bertahap pada berbagai kecepatan, pendekatan ini memberikan hasil yang lebih akurat dan konsisten,” jelas Giva.

Smart Mannequin yang dirancang tersebut bukan sekadar boneka, melainkan instrumen riset berteknologi tinggi yang dirancang berdasarkan postur tubuh rata-rata tentara Indonesia dengan tinggi 165 cm dan berat 62 kg. Dilengkapi sensor canggih, Smart Mannequin ini mampu mengukur orientasi, kecepatan, kenyamanan getaran suspensi, suhu, dan parameter lainnya. Pengujian berulang menunjukkan perbaikan signifikan dalam desain manekin, terutama pada konstruksi leher dan kaki yang kini mampu mereplikasi gerakan manusia secara lebih akurat.

“Smart Mannequin ini juga dapat melakukan analisis risiko sistem dan kenyamanan jangka panjang. Tentu hal ini diperlukan karena penggunaan kendaraan tempur yang tidak nyaman secara terus menerus dapat berakibat pada kesehatan hingga cacat nonpermanen yang berdampak di masa depan. Ditambah lagi mesin yang berisik melebihi 90 db juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran jangka panjang. Analisis risiko juga mengidentifikasi potensi masalah kesehatan seperti sakit leher akibat penggunaan sistem secara terus-menerus tanpa perbaikan desain,” tambah Giva.

Selain peningkatan akurasi dalam pengujian, inovasi ini juga berimplikasi besar terhadap penghematan biaya. PT Pindad, yang sebelumnya harus menyewa alat uji dengan biaya mencapai miliaran rupiah per pengujian, kini mampu mengembangkan peralatan uji sendiri dengan biaya yang jauh lebih rendah. Di samping itu, komponen yang merancang Smart Mannequin juga menggunakan komponen buatan dalam negeri, meskipun tetap perlu mengembangkan berbagai spesifikasinya, tetapi upaya ini menunjukkan komitmen menghadirkan inovasi murni karya anak bangsa.

Keberhasilan pengembangan sistem ini tidak lepas dari kolaborasi lintas bidang yang dijalin antara dosen dan peneliti dari berbagai fakultas di Tel-U. Kerja sama antara berbagai disiplin ilmu dan industri menciptakan solusi inovatif dalam sistem kenyamanan kendaraan. Dengan demikian, hasil riset yang diujicobakan dapat mencapai dua fokus sekaligus, yakni aspek ergonomis serta antropometri dan penguatan sinyal sensor menjadi bagian penting dalam memastikan perangkat selaras dengan postur tubuh pengguna.

Inovasi kolaboratif Tel-U dengan PT Pindad membuktikan komitmen terhadap kenyamanan kendaraan tempur, menjaga efisiensi biaya, dan kesehatan jangka panjang penggunanya. Dengan terus melakukan pengembangan dan perbaikan, masa depan sistem kenyamanan kendaraan tempur Indonesia tampak semakin cerah.

“Pindad sangat berharap dan bertumpu pada penelitian ini. Kami sangat berharap manekin ini bisa berkembang ke titik di mana menjadi alat uji yang semakin sempurna. Terlebih keperluan pindad ini memang banyak sekali, terutama untuk berbagai pengujian berbahaya, seperti uji crash, peledakan. Untuk itu, kami harap kerja sama dan inovasi ini dapat berkembang dan terus bertransformasi menuju kesempurnaan,” harap Hari, Manajer Mutu Kendaraan Khusus PT Pindad dalam menutup serangkaian pengujian.

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *