Telkom University menggelar Calendar of Culture Action (CoCA) pertamanya pada tahun 2022 yang berlangsung pada Jumat (25/2) secara daring. Kegiatan CoCA ini rutin dilakukan setiap bulan, tujuannya adalah untuk menguatkan visi sivitas akademika Tel-U, yaitu menjadi Research and Entrepreneurial University pada tahun 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sekretariat dan Perencanaan Strategis sekaligus Ketua Pelaksana CoCA, Dr. Anisah Firli. Menurutnya, budaya merupakan salah satu faktor dominan dari sebuah organisasi untuk dapat mencapai tujuan besar. “Perguruan tinggi memiliki peran signifikan dalam mencetak generasi unggul. Semoga CoCA pertama ini, dapat memberikan semangat dan insight mengarah kepada better future.” ungkap Firli.
Rektor Telkom University sekaligus Culture Leader Tel-U, Prof. Dr. Adiwijaya menyampaikan ada tiga pilar budaya yang begitu lekat dengan sivitas akademika Tel-U, yaitu Harmony, Excellence & Intergrity (HEI).
“Tiga pilar tersebut mencerminkan apa yang ada pada diri seorang Telutizen, memiliki jiwa kebersamaan, memberikan karya dan layanan terbaik, serta punya integritas yang tinggi. Kami berharap budaya tersebut dapat memberikan kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh masyarakan dan bangsa ini. Semoga setiap manfaat yang kita berikan ini dapat menjadi amal jariyah” sambut rektor.
Pada CoCA kali ini, Tel-U mengundang seorang pembicara yang memiliki kisah inspiratif dalam perjalanan karirnya. Beliau adalah Prof. Juhaeri Muchtar, pria kelahiran 7 Oktober 1966 dari keluarga sederhana di Desa Pinangraja, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Saat ini menjabat sebagai Vice President and Head, Global Safety Sciences, Sanofi, yakni salah satu perusahaan kesehatan global terkemuka.
Prof. Juhaeri Muchtar menyampaikan bahwa setiap individu perlu memiliki budaya untuk menyebar kebermanfaatan. Menurutnya selain kesuksesan pada Bisnis dan Karir Akademik, ada satu hal lagi yang perlu dimiliki yaitu Leadership.
“Bagaimana kita menyumbangkan kemampuan kepemimpinan kita di masyarakat luas. Itu kenapa saya selalu menyempatkan untuk memberikan kontribusi pada organisasi di seluruh dunia. Salah satunya adalah Innovative Medicine Initiative.” Ungkap Juhaeri.
Selain membahas terkait Community Leadership, beliau juga menyampaikan mengenai Global Megatrends yang perlu dilihat sebagai kesempatan. Global Megatrend merupakan perubahan besar pada bidang ekonomi, sosial, politik, geostrategi dan teknologi yang akan berdampak terhadap kebutuhan dan struktur pasar energi global.
Ada tiga megatrends yang menurut beliau perlu memiliki perhatian khusus Tel-U, yaitu: Labor Market Shifts (Meningkatkan otomatisasi untuk mempengaruhi tenaga kerja global), Skill Mismatch (Kesenjangan kebutuhan skill di dunia industry dengan ilmu yang diajarkan di sekolah/kampus), dan Economic Shifts (Pertumbuhan ekonomi global bergantung pada pasar negara berkembang).
Pada akhir materi, beliau berpesan bahwa publikasi merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan oleh para akademisi. “Saya menyarankan bagi teman-teman mahasiswa maupun dosen untuk mulai menulis, apapun, selama hidup anda, selama itu bermanfaat. Ada istilah Verba Volant Scripta Manent yang artinya ‘kata-kata lisan hilang, namun tulisan akan menetap’” tutup Juhaeri.