Mahasiswa Telkom University membuat inovasi Toilet cerdas yang dapat memberikan sistem deteksi dini dan dapat memberikan informasi kesehatan pengguna berdasarkan hasil deteksi feces dan urin yang dilengkapi dengan tips-tips agar pengguna segera melakukan penanganan untuk mencegah maupun mengurangi dampak penyakit di kemudian hari.
Touchless Smart Toilet dibuat oleh mahasiswa Angkatan 2019 Fakultas Teknik Elektro (FTE) yaitu Luthfi Noor S.Z. sebagai Android Developer; Rafli A.P. sebagai Hardware Engineer; Putri Nurani sebagai Cloud Developer; dan Shafira Amkha Z sebagai Machine Learning Engineer. Keempat mahasiswa tersebut, selama melakukan penelitian dibimbing oleh Dosen FTE, Edward S.T., M.T.
Touchless Smart Toilet ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) Telkom University dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbudristek. Rafli sebagai Hardware Engineer menjelaskan, toilet ini bertujuan untuk mempermudah pengguna melakukan monitoring kesehatannya secara kontinyu atau setiap hari.
“Pengguna dapat memonitoring kesehatannya dari rumah dengan handphone. Pengguna tidak perlu membawa handphone ke toilet untuk mengoperasikannya. Namun, informasi mengenai kondisi feses dan urin tetap akan diberikan oleh smart toilet ini selama toilet dan aplikasi pada hanphone pengguna terhubung dengan jaringan internet.” terang Rafli.
Touchless Smart Toilet merupakan toilet pintar berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat mendeteksi dan memprediksi kesehatan pengguna berdasarkan kondisi feces dan urine melalui pengenalan bentuk dan warna feces, serta warna urine menggunakan teknologi computer vision (CV) dan deep learning (DL) yang terintegrasi dengan aplikasi.
Fitur lain yang ada pada Touchless Smart Toilet ini adalah fitur kendali dengan gesture dan tanpa sentuhan (touchless) untuk mengurangi penyebaran kuman atau virus dari tangan pengguna. Fitur ini juga dapat memudahkan pengguna untuk mengoperasikan toilet ini. Implementasi IoT pada toilet ini memungkinkan pengguna menerima data hasil deteksi langsung ke smartphone, sehingga rekam jejak kesehatan secara rutin tersimpan.
Selain itu, komponen perangkat keras sistem touchless dan kamera pendeteksi diletakkan didalam wadah tertutup sehingga aman dari korsleting. Konversi dari toilet biasa ke Touchless Smart Toilet ini tidak memerlukan waktu dan biaya yang besar, karena alatnya mudah dibongkar pasang (modular).
“Untuk menurunkan risiko penyebaran bakteri dan virus kami mengintegrasikan sensor ultrasonic untuk menyiram feses atau urin, sehingga pengguna tidak perlu menekan flush toilet, tetapi pengguna cukup meletakkan tangannya diatas sensor ultrasonik. Kemudian, sistem akan aktif dan melakukan automatic flush serta analisa urine dan feces,” ujar Shafira selaku Machine Learning Engineer.
Putri, yang merupakan Cloud Developer di tim ini, mengatakan keunggulan lain dari Touchless Smart Toilet ini ada pada fungsi yang dapat memberikan saran seputar kesehatan. Fitur ini dibuat untuk membantu pengguna agar mendapatkan respon secara aktif mengenai monitoring kesehatan. Pengguna akan disarankan ke dokter atau rumah sakit jika sistem membaca bahwa pengguna terdeteksi kuang sehat.
Touchless Smart Toilet merupakan sebuah terobosan baru yang dikembangkan sebagai alat pendukung medikal check up di klinik, laboratorium, ataupun rumah sakit. Hal ini diungkapkan oleh Luthfi yang merupakan Android Developer untuk inovasi ini.
“Kedepannya Touchless Smart Toilet dapat menjadi salah satu alat kesehatan yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan penggunanya, dan dapat terintegrasi dengan pihak rumah sakit dalam hal monitoring Kesehatan. Kami juga berharap dengan terealisasikannya PKM-KC ini Touchless Smart Toilet dapat berguna dan memudahkan para pengguna dalam monitoring kesehatannya sehari-hari,” tutup Luthfi.