Mahasiswa Telkom University Ciptakan Aplikasi Untuk Mengurangi Emisi CO2

BANDUNG, Telkom University – Telkom University kembali meraih gelar juara dalam ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tingkat nasional tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Bertempat di Universitas Andalas selaku tuan rumah penyelenggara. Kompetisi ini berlangsung secara daring dimulai sejak Mei 2021 untuk pendaftaran dan puncak acara dilaksanakan secara hybrid dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Pusat Prestasi Nasional pada 19 September 2021.

Tim mahasiswa Telkom University yang beranggotakan M.Yusuf Basqara, Akhdan Pangestuaji, Pramudia Putra Pamungkas merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Terapan Telkom University, berhasil meraih juara ketiga untuk kategori Inovasi Teknologi Digital Pendidikan. Mereka menamai tim mereka dengan sebutan Tim Kemendikbud dengan dosen pembimbing Dr.Eng. Alfian Akbar Gozali.

Yusuf menceritakan, dirinya bersama tim berhasil membuat sebuah aplikasi bertajuk “Re Carbon” dimana ini merupakan sebuah aplikasi pendidikan lingkungan sebagai langkah mengurangi emisi karbon (CO2) dan peningakatan kepedulian lingkungan.

“Di dalam aplikasi ini terdapat kalkulator karbon yang berfungsi untuk menghitung emisi karbon individu, yang kemudian nanti ada fitur pembelajaran dan fitur gamifikasi untuk merealisasikan pengurangan emisi karbon melalui task-task yang diberikan dan akan diberikan rekomendasi kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi emisi karbon tersebut.” Jelasnya.

Melalui persiapan yang cukup Panjang, Yusuf menceritakan, berawal dari  ketertarikan dirinya mengatasi isu-isu lingkungan/perubahan iklim, tumbuh sejak Yusuf menjadi relawan sekaligus mengikuti kompetisi terkait SDG’s (Sustainable Development Goals).

“Aplikasi yang kami buat ini awalnya untuk memenuhi tugas mata kuliah tingkat 2, namun berdasarkan hasil diskusi bersama tim dan dosen pembimbing akhirnya kami kembangkan lebih lanjut, pengembangan aplikasi ini juga berdasarkan keresahan kami terhadap isu lingkungan yang saat ini sedang merebak.” Jelasnya.

Yusuf berharap melalui aplikasi ini bisa terus dikembangkan, bahkan bisa dinikmati oleh masyarakat luas, sehingga dapat membantu mengtasi isu lingkungan saat ini.

“Aplikasi ini akan terus kami kembangkan, dan akan terus dilakukan evaluasi lebih lanjut sehingga kami dapat menciptakan startup yang bergerak di bidang lingkungan/perubahan iklim sehingga aplikasi ini nantinya akan sustainable sebagai ekosistem yang besar dalam menggerakan banyak elemen masyarakat.” Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *