Maksimalkan 10 Malam Terakhir di Bulan Ramadan: Ini Dia 5 Rekomendasi Masjid untuk Iktikaf di Bandung

Maksimalkan 10 Malam Terakhir di Bulan Ramadan Ini Dia 5 Rekomendasi Masjid untuk Iktikaf di Bandung

Telkom University โ€” HEI TelUtizen! Bulan Ramadan adalah bulan istimewa yang senantiasa dinantikan oleh umat Islam seluruh dunia. Ramadan adalah bulan penuh pengampunan, di mana dosa-dosa diampuni dan hati dibersihkan. Setiap detik di bulan ini adalah kesempatan emas untuk bertaubat, memohon ampunan, dan memulai lembaran baru. Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadan, salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah iktikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Pengertian Itikaf

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai iktikaf, TelUtizen perlu memahami terlebih dahulu apa itu iktikaf? Itikaf secara bahasa berasal dari kata โ€œakafaโ€ (???) yang berarti menetap atau berdiam diri. Dengan begitu, makna iktikaf adalah menetap atau berdiam diri pada suatu tempat tertentu. Secara syarโ€™i iktikaf berarti menetap di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. yang dilakukan oleh seseorang dengan tata cara yang khusus. 

Ibadah iktikaf memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk meraih malam Lailatul Qadar yang memiliki keistimewaan ibadah yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Salah satu alasan utama dilakukannya iktikaf adalah untuk mendapatkan keberkahan malam tersebut, terutama jika dilaksanakan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. 

Ibnu Qayyim dalam Kitab Zadul Maโ€™ad : 2/86-87 menyebutkan bahwa Allah SWT mensyariatkan bagi para hamba-Nya ibadah iktikaf. Itikaf bertujuan agar hati para hamba-Nya terpaut dan senantiasa mendekatkan kepada Allah dengan memfokuskan hatinya, memfokuskan pikirannya untuk Allah. Itikaf berarti memutus kesibukan-kesibukan yang berhubungan dengan manusia dan makhluk, serta menyibukan dirinya, hari-harinya hanya dengan Allah SWT. 

Dalil dan Hukum Itikaf

Dalam hadis, Nabi Muhammad saw. bersabda:

โ€œBarangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.โ€ (HR. Bukhari)

Adapun dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim juga disebutkan:

???? ????????? ?????? ???????? ??????? ???????:- ????? ??????????? โ€“ ??? ???? ???? ???? โ€“ ????? ?????????? ?????????? ????????????? ???? ?????????, ?????? ?????????? ????????, ????? ????????? ??????????? ???? ???????? โ€“ ????????? ????????

Dari โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam biasa beriโ€™tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beriโ€™tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun โ€˜alaih. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).

Dalam Al-Qurโ€™an Surah Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman:

????? ??????????????? ?????????? ?????????? ??? ???????????? ?????? ??????? ??????? ????? ???????????? ???????? ????????? ??????? ????????? ????????? ??????????? ??????????

โ€œJanganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriโ€™tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.โ€ (QS. Al-Baqarah: 187).

Dalil di atas menjadi penjelasan mengenai anjuran iktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Berdasarkan hadits tersebut, Nabi Muhammad saw. melakukan iktikaf dan merutinkan hal itu hingga beliau meninggal dunia.

Di samping itu, iktikaf juga merupakan ibadah yang diperbolehkan bagi wanita. Jumhur atau mayoritas ulama mengatakan bahwa disunnahkan bagi para wanita untuk beriktikaf sebagaimana kaum pria. Namun dengan syarat, (1) iktikaf tersebut dilakukan dalam keadaan suci, (2) harus bebas dari menimbulkan fitnah (godaan bagi pria), dan (3) diizinkan oleh suami.

Hukum dari iktikaf sendiri adalah sunnah muakkad. Yang artinya ibadah ini dianjurkan dilakukan di setiap waktu di Ramadhan atau selain Ramadhan. Namun, di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan lebih utama dari hari lainnya karena dicarinya lailatul qadar pada malam tersebut. Lailatul qadar hendaklah dihidupkan dengan shalat, membaca Al-Qurโ€™an, dan memperbanyak doa karena malam tersebut adalah malam yang utama dalam setahun. Allah Taโ€™ala berfirman,

???????? ????????? ?????? ???? ?????? ??????

โ€œMalam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.โ€ (QS. Al-Qadr: 3). Maksudnya adalah amalan pada malam lailatul qadar lebih baik dari amalan pada seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. Sebagaimana disampaikan oleh Imam Syafiโ€™i dan mayoritas ulama, malam ini diperoleh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. 

Syarat Iktikaf

Menurut pandangan yang disampaikan oleh Abu Syuja’, sebuah iktikaf dianggap sah apabila memenuhi dua syarat utama.

1. Niat.

Layaknya ibadah-ibadah lainnya, niat iktikaf cukup diungkapkan dalam hati. Namun, terdapat perbedaan dalam pengucapan niat antara iktikaf yang bersifat wajib karena nazar, dengan iktikaf sunnah biasa. Jika seseorang melakukan iktikaf sebagai pemenuhan nazar, maka niatnya wajib diucapkan. Tetapi, jika iktikaf dilakukan tanpa terikat waktu atau bersifat mutlak, maka niat umum sudah memadai.

2. Berdiam.

Syarat kedua yang tak kalah penting adalah berdiam diri di dalam masjid. Durasi berdiam ini harus lebih lama dari waktu yang dibutuhkan untuk tuma’ninah dalam salat. Imam Syafi’i, sebagai salah satu ulama besar, bahkan menganjurkan agar iktikaf dilakukan selama sehari penuh. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan pendapat atau khilaf di antara para ulama mengenai durasi minimal iktikaf. Jadi, dengan memenuhi dua syarat ini, yaitu niat yang benar dan berdiam di masjid dalam waktu yang cukup, sebuah iktikaf dapat dianggap sah.

Ditambahkan oleh Muhammad Al-Khatib dalam Al-Iqnaโ€™yaitu syarat ketiga dan keempat.

3. Berdiam di masjid.

Hal ini berdasarkan ayat dan ijmak (kesepakatan para ulama). Adapun ayat adalah firman Allah Taโ€™ala,

????? ??????????????? ?????????? ?????????? ??? ????????????

โ€œ(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid.โ€ (QS. Al-Baqarah: 187).

Masjid yang digunakan untuk salat Jumat memiliki keutamaan tersendiri sebagai tempat iktikaf. Hal ini bertujuan agar orang yang beriktikaf tidak perlu meninggalkan masjid untuk melaksanakan salat Jumat di tempat lain. Namun, ketentuan ini tidak berlaku bagi mereka yang telah berniat iktikaf di tiga masjid utama, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa. Keutamaan besar dari ketiga masjid tersebut menjadikannya pengecualian.

4. Selanjutnya, syarat-syarat yang berkaitan dengan orang yang melaksanakan iktikaf adalah beragama Islam, memiliki akal sehat, dan suci dari hadas besar.

Amalan-amalan Iktikaf

Karena tujuan dari iktikaf  adalah mendekatkan diri dan memfokuskan hati serta pikiran hanya kepada Allah, maka amalan-amalan yang seyogyanya dilakukan saat beriktikaf adalah amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah. 

  1. Salat

Salat merupakan ibadah yang besar pahalanya. Amalan ini amat dianjurkan untuk diperbanyak dilakukan ketika iktikaf. Shalat merupakan ibadah yang secara langsung menghubungkan langsung seorang hamba dengan penciptanya. Maka dari itu, selain menunaikan salat wajib, TelUtizen juga dapat memperbanyak salat sunnah, seperti salat tahiyatul masjid, salat rawatib, salat witir, dan salat sunah lainnya.

  1. Memperbanyakย  Membaca Al-Qurโ€™an

Ramadan adalah bulan Al-Qurโ€™an. Bahkan Lailatul Qadar yang dikejar di 10 malam terakhir di bulan Ramadan adalah malam ketika Allah menurunkan Al-Qurโ€™an. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam Al-Qurโ€™an Surah Al-Qadr ayat 1.

?????? ???????????? ???? ???????? ?????????

โ€œSesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qurโ€™an) pada Lailatulqadar.โ€ (QS. Al-Qadr: 1).

Terlebih, Al-Qurโ€™an adalah kalam Allah, terdapat anjuran tersendiri untuk mengkhatamkan Al-Qurโ€™an di bulan Ramadan. Untuk itu, membaca Al-Qurโ€™an adalah amalan yang dianjurkan untuk diperbanyak ketika iktikaf. 

  1. Zikir dan Doโ€™a

Zikir merupakan ibadah khusus untuk bertaqarrub kepada Allah Swt. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat Iโ€™tikaf dengan berdzikir akan mendapat pahala yang besar.

Allah Swt. akan mengingat hamba yang mengingat-Nya, seperti firman Allah :

โ€œMaka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.โ€ (QS Al Baqarah : 152).

zikir yang dianjurkan seperti bertasbih, bertahmid dan tahlil, istighfar dan sebagainya.

  1. Berselawat

Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beriโ€™tikaf adalah memperbanyak shalat kepada Rasulullah Saw. Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda,

โ€œSiapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.โ€ (HR Muslim).

Wallahuโ€™alam bishawab.

5 Rekomendasi Masjid di Bandung untuk Iktikaf

Bagi para TelUtizen yang berencana menghabiskan 10 malam terakhir Ramadan dengan beriktikaf, wilayah Bandung Raya menawarkan beragam pilihan masjid yang menyelenggarakan program iktikaf. Guna memudahkan para mahasiswa, kami telah merangkum 5 rekomendasi masjid unggulan di sekitar Bandung, lengkap dengan informasi penting terkait pendaftaran dan fasilitas yang disediakan.

1. Masjid Pusdai Jabar

Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Provinsi Jawa Barat merupakan masjid yang juga salah satu pusat peradaban Islam yang eksis di Indonesia. Lokasi yang strategis, fasilitas yang lengkap, dan daya tampung yang mencapai dua ribu orang, mendukung Pusdai Jabar menjadi salah satu  lokasi yang bisa menunjang ibadah iktikaf dengan optimal. Kegiatan iktikaf di Pusdai Jabar dilengkapi dengan serangkaian kegiatan, seperti muhasabah, qiyamullail, kajian I’tikaf, tadarus Al-Qur’an, hingga tausiyah subuh. 

Pendaftaran TelUtizen dapat mendaftar menjadi peserta  melalui tautan https://bit.ly/iktikafpusdai1446hikhwan untuk peserta laki-laki dan https://bit.ly/iktikafpusdai1446hakhwat untuk peserta perempuan. Informasi lebih lanjut mengenai program iktikaf di Masjid Pusdai Jabar dapat TelUtizen cari tahu melalui Instagram @pusdaijabar

2. Masjid Raya Habiburrahman

Rekomendasi berikutnya adalah Masjid Habiburrahman. Masjid yang terletak di Jl. Kapten Tata Natanegara, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung ini kerap mengadakan iktikaf setiap tahunnya. Tahun ini Masjid Raya Habiburrahman akan kembali mengadakan program iktikaf dengan kegiatan Shalat Tarawih dengan bacaan 1 juz/malam tiap pukul 19.30-21.00 WIB, Qiyamul Lail dengan bacaan 2 juz/malam tiap pukul 00.30-04.00 WIB, Kajian Ba’da Subuh tiap pukul 05.00-05.30 WIB, dan Kajian Dzuhur tiap pukul 11.30-12.30 WIB. Program salat tarawih dan Qiyamul Lail akan diimami oleh K.H. Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc., Al Hafizh dan Ustadz Riza Syafi’i Abdan, S.Pd., Al Hafizh. Sedangkan Kajian Zuhur akan diisi oleh Ustadz Dr. Yazen Alhakimi, M.Si., Al Hafizh. 

Tempatnya yang mumpuni memungkinkan para peserta iktikaf mengikuti iktikaf bersama keluarga. Ditambah lagi dengan bacaan Qurโ€™an tiap tarawih dan qiyamul lail menjadi daya tarik tersendiri untuk menjalankan iktikaf di Masjid Habiburrahman ini. Peserta dapat langsung datang ke Masjid Habiburrahman tanpa melakukan registrasi sebelumnya. Informasi lebih lanjut mengenai program iktikaf di Masjid Habiburrahman dapat TelUtizen cari tahu melalui Instagram @masjidhabiburrahman

3. Masjid Al-Lathiif

Berlokasi di Jalan Saninten No.2, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Masjid Al Lathiif Bandung memiliki suasana yang sejuk dan fasilitas yang mendukung untuk kenyamanan iktikaf. Masjid yang terkenal menarik bagi kawula muda ini juga secara khusus membuka program iktikaf. Pendaftaran iktikaf di Masjid Al Lathiif sudah dibuka sejak Jumat, 7 Maret 2025, Masyarakat yang beragama muslim dapat mendaftar iktikaf di Masjid Al Lathif secara gratis.

Adapun pendaftaranya dapat dilakukan melalui tautan https://bit.ly/iktikafallathiif.  Saat iktikaf disarankan untuk membawa makanan sendiri dan alat makan pribadi. Selain itu, sebaiknya membawa sleeping bag dan jaket tebal untuk kenyaman saat istirahat. Informasi lebih lanjut mengenai program iktikaf di Masjid Al-Lathif dapat TelUtizen cari tahu melalui Instagram @masjidallathif

4. Masjid Istiqamah

Selain salah satu masjid bersejarah dan unik di Kota Bandung, Masjid Istiqamah Bandung juga merupakan masjid yang bisa menjadi pilihan dalam menjalankan iktikaf. Masjid yang memiliki sejarah menarik dan desain bangunannya modern tanpa kubah ini terletak di Jl. Taman Citarum, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung. 

Pada iktikaf yang digelar di Masjid Istiqamah kali ini, serangkaian agenda yang digelar meliputi sahur dan buka bersama, kajian baโ€™da shubuh, kajian spesial setiap pagi dan sore, pelatihan Al Janaiz, Ilmu Waris, Qiyamul Lail, dan Tilawah Al-Qurโ€™an. Pendaftaran dan info  selengkapnya mengenai iktikaf di Masjid Istiqamah dapat dilakukan melalui kontak 0822-4072-0040 atau 0859-5656-3676. 

5. Masjid Syamsul โ€˜Ulum

Last but not least, rekomendasi masjid untuk iktikaf yang bisa menjadi pilihan TelUtizen tentunya adalah Masjid Syamsul โ€˜Ulum atau MSU. Masjid yang terletak di kawasan kampus Telkom University ini telah berdiri sejak tahun 1994. Sepanjang Ramadan berbagai program telah dilaksanakan, tidak terkecuali program Iktikaf di 10 malam terakhir. 

Di momen yang penuh dengan kesempatan emas untuk menyucikan hati, menemukan kedamaian, dan meresapi setiap detik ibadah yang penuh inspirasi, MSU menggelar iktikaf yang bisa TelUtizen ikuti melalui registrasi pada tautan https://bit.ly/daftarIktikafPrada1446H. Selain Qiyamul Lail pada tiap malamnya, MSU juga memberikan gratis sahur dan makanan berbuka. Informasi terbaru dan selengkapnya bisa diperoleh pada akun Instagram di @prada.telyu.

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *