BANDUNG, Telkom University – New Zealand berhasil melewati masa pandemi covid-19, dalam melewati masa pandemi ini pemerintah melakukan bagaimana memulihkan kembali sektor perekonomian di New Zealand khususnya sektor pariwisata.
Hal terebut diungkapkan oleh Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Samoa, Tonga, & Selaku Duta Besar Keliling di Pasifik, pada acara webinar yang di gelar Telkom University melalui Zoom Apalikasi, Jum’at (10/7).
“Disini (New Zealand) pemerintah mendorong warganya agar mau berwisata kembali, dan pemerintah melakukan campaign kepada warganya agar berwisata domestik, dan mengajak agar warganya spending wisata domestik.” Ucapnya.
Pada webinar bertajuk Embassy Crisis Management & Tourism Strategy Dealing with COVID-19 Pandemic, Lesson Learned from New Zealand, Tantowi menceritakan bahwa di New Zealand, total pengeluaran pariwisata di New Zealand adalah NZ$ 41 milliar dimana 17 milliar dari wisatawan asing dan 24 miliar dari domestic, dan berhasil menghasilkan 3,8 miliar pajak.
“Dengan jumlah sebesar itu, menjadikan negara 5 juta penduduk ini, harus kembali memulihkan sektor pariwisata di negara ini.” Ucapnya.
Tantowi menceritakan bagaimana New Zealand melewati masa pandemi ini, dimana setelah covid-19 masuk ke New Zealand pada Februari lalu, telah memberlakukan 4 level alert, yang level 1 siap-siap hingga level 4 full lockdown.
“Pada 26 Maret New Zealand mulai memberlakukan level 4 (Lock down) selama 1 bulan, hingga pada 9 Juni pemerintah menurunkan menjadi level 1 yang artinya back to normal tapi tetap menutup aktifitas luar negeri.” Jelasnya.
Setelah kembali dibuka, Tantowi menambahkan, dalam masa ini pemerintah menstimulus masyarakat agar bisa mau berpariwisata lagi, dan menghimbau warganya agar mau membeli produk local buatan warga New Zealand.
“Setelah melewati masa pandemi, pemerintah menghimbau masyarakat bahwa “ini adalah saatnya untuk belanja bukan menabung”, melalui campaign itu pemerintah New Zealand memulihkan kembali pariwisata disini dengan mengajak warganya untuk berbelanja produk local, selain itu melalui campaign visit your own backyard, pemerintah mengajak warganya agar tidak perlu berwisata luar negeri, karena seluruh wisata dunia ada di New Zealand.” Ucapnya.
Melalui webinar kali ini, Tantowi menceritakan bagaimana New Zealand melewati pandemi ini, menurutnya, New Zealand dibawah kepemimpinan Jacinda Ardern pemerintah mampu mengedintifikasi masalah dan membuat rencana yang matang setelah adanya virus ini pada Desember 2019 di Wuhan.
“Setelah adanya virus ini di Wuhan pemerintah New Zealand langsung membuat rencana matang dimana pemerintah tetap menganggap virus ini sangat serius dengan bekerjasama dengan para ilmuan tentang bagaimana menyikapinya, kemudian Rules Based nya jelas, selain itu compassionate dan jelas pemerintah dalam melakukan himbauan kepada warganya, selain itu Jacinda merupakan komunikator ulung, dan yang terakhir yang pemerintah terus menstiumulus warganya untuk visioner dan mudah berdaptasi dengan perubahan secara cepat, tentang bagaimana menenangkan warga, sehingga warganya yakin bagaimana melewati pandemi ini.” Ucapnya.
Setelah dibukanya kembali New Zealand, Tantowi mengatakan saat ini memang telah muncul kembali jumlah pasien covid-19 di New Zealand sebanyak 22 orang, hal tersebut dikarenakan setelah dibuka kembali New Zealand banyak warna negara New Zealand yang ada diluar pulang kembali ke negaranya sehingga hal tersebut terjadi kembali.
“Namun disini masih terus membatasi warga negara asing untuk masuk, disni hanya memperbolehkan warga negara asli New Zealand untuk melakukan treaveling dalam negeri dan hanya mengizinkan warga negara New Zealand yang ada diluar untuk pulang kembali.” Ucapnya.
Pada webinar yang diikuti oleh 300 peserta dari seluruh Indonesia, Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya mengatakan bahwa tujuan dari webinar kali ini adalah bentuk kepedulian Telkom University untuk bersama-sama membantu pemerintah untuk memulihkan kembali sektor perekonomian khususnya pariwisata di Indonesia.
“Semoga melalui acara ini kita bisa bersama-sama dapat membantu pemerintah Indonesia untuk memulihkan kembali perekonomian, karena masalah yang terjadi dinegara ini adalah masalah kita bersama.” Ucapnya.