Telkom University – Di tengah krisis global yang semakin mendalam, mulai dari perubahan iklim, ketimpangan sosial, hingga ketidakstabilan ekonomi, banyak negara menyadari urgensi untuk bertindak. Inilah mengapa Sustainable Development Goals (SDGs) hadir sebagai panduan global yang berfokus pada penyelesaian masalah-masalah mendesak tersebut. Dengan 17 tujuan yang mencakup berbagai aspek kehidupan, SDGs menjadi kerangka kerja penting untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan adil, sekaligus melindungi bumi untuk generasi mendatang.
Apa itu Sustainable Development Goals SDGs?
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan komitmen global yang bertujuan untuk menangani berbagai tantangan mendesak di era modern. Disahkan oleh 193 negara anggota pada Sidang Umum PBB tanggal 25 September 2015, 17 tujuan ambisius ini bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera pada tahun 2030. SDGs lahir dari kekhawatiran global tentang semakin menipisnya sumber daya alam, kerusakan lingkungan, serta ketimpangan sosial, mencerminkan tanggung jawab bersama untuk melindungi bumi dan memastikan kesejahteraan umat manusia.
Di tengah meningkatnya krisis lingkungan dan sosial, SDGs tidak hanya difokuskan pada pelestarian energi, tetapi juga mengedepankan berbagai isu krusial seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, dan pembangunan ekonomi yang inklusif. SDGs menjadi panduan penting bagi negara-negara berkembang dan maju untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial di masa depan.
SDGs Center Telkom University (DCS)
Telkom University memiliki visi untuk menjadi National Excellence Entrepreneurial University pada tahun 2028, yang berkontribusi pada pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai visi tersebut, Telkom University menghadirkan Digital Collaboration for Sustainability (DCS) sebagai SDGs Center yang menekankan pentingnya kerja sama antara akademisi, industri, masyarakat, pemerintah, dan media. Melalui model penta helix ini, diharapkan tercipta solusi inovatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan upaya ini, Telkom University berkomitmen untuk berperan aktif dalam mencapai tujuan SDGs hingga tahun 2030.
17 Tujuan dari Sustainable Development Goals 2030
Setiap tujuan dalam SDGs memiliki fokus spesifik yang relevan dengan berbagai masalah global saat ini. Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing tujuan serta beberapa contoh nyata Telkom University dari implementasi SDGs.
1. No Poverty (Tanpa Kemiskinan)
Menghapus kemiskinan di seluruh bentuknya adalah fondasi dari tujuan SDGs. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang, terutama yang berada dalam kondisi rentan, memiliki akses ke layanan dasar, perlindungan sosial, dan kesempatan untuk keluar dari kemiskinan ekstrem. Telkom University mengembangkan inovasi SIMONA.
SIMONA merupakan suatu sistem monitoring aquaponik terintegrasi yang berfungsi untuk memantau kualitas sayuran, seperti kangkung, pakcoi dan selada, serta ikan nila dan mas. Pada dasarnya, SIMONA bertujuan memindahkan implementasi media tanam dari tanah, beralih ke media tanam lain, yaitu air. Adanya sistem aquaponik untuk memberdayakan ikan juga menjadi alternatif pupuk dari kotoran bagi tanaman hidroponik. Sistem yang dirancang dilengkapi dengan sistem sensor TDS, sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air, sensor pH dan sensor suhu.
2. Zero Hunger (Tanpa Kelaparan)
Tujuan kedua SDGs berfokus pada pengakhiran kelaparan, pencapaian ketahanan pangan, peningkatan nutrisi, dan promosi pertanian berkelanjutan. Ini sangat penting karena kelaparan berkaitan erat dengan kemiskinan, dan kekurangan nutrisi menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Inovasi SINOMA juga memenuhi poin kedua dari SDGs
SIMONA merupakan suatu sistem monitoring aquaponik terintegrasi yang berfungsi untuk memantau kualitas sayuran, seperti kangkung, pakcoi dan selada, serta ikan nila dan mas. Pada dasarnya, SIMONA bertujuan memindahkan implementasi media tanam dari tanah, beralih ke media tanam lain, yaitu air. Adanya sistem aquaponik untuk memberdayakan ikan juga menjadi alternatif pupuk dari kotoran bagi tanaman hidroponik. Sistem yang dirancang dilengkapi dengan sistem sensor TDS, sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air, sensor pH dan sensor suhu.
3. Good Health and Well Being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera)
Tujuan ini berfokus pada memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Ini mencakup pencegahan penyakit, perbaikan layanan kesehatan, serta akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
Gavi, the Vaccine Alliance, telah memvaksinasi lebih dari 760 juta anak di negara-negara berkembang. Melalui vaksinasi, Gavi berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah.
4. Quality Education (Pendidikan Berkualitas)
Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Tujuan ini memastikan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang, terutama bagi perempuan dan anak-anak di daerah terpencil.
Telkom Indonesia, bersama Telkom University melalui Digital Collaboration for Sustainability (SDGs Center) dan Direktorat PSAL, meluncurkan program bantuan untuk wilayah 3T, berfokus pada pendidikan dan fasilitas sanitasi di SD Negeri 16 Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Bantuan simbolis diserahkan pada 19 Agustus, termasuk tas dan alat tulis untuk 200 siswa, dengan harapan meringankan beban orang tua dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
5. Gender Equality (Kesetaraan Gender)
Kesetaraan gender adalah fondasi penting untuk dunia yang damai, sejahtera, dan berkelanjutan. Tujuan ini berupaya menghapus diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan, mengakhiri kekerasan berbasis gender, dan mempromosikan hak yang setara dalam berbagai sektor kehidupan.
HeForShe adalah kampanye global yang didirikan oleh UN Women, yang melibatkan laki-laki dan anak laki-laki sebagai agen perubahan untuk mencapai kesetaraan gender. Inisiatif ini mendorong keterlibatan aktif kaum pria dalam mempromosikan kesetaraan di rumah, tempat kerja, dan komunitas.
6. Clean Water and Sanitation (Air Bersih dan Sanitasi Layak)
Akses ke air bersih dan sanitasi yang layak merupakan hak dasar manusia. Tujuan ini berupaya untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang aman dan terjangkau, mengurangi polusi air, dan memperbaiki manajemen sumber daya air.
Telkom Indonesia bekerja sama dengan Telkom University melalui Digital Collaboration for Sustainability (SDGs Center) dan Direktorat PSAL meluncurkan program bantuan untuk mendukung wilayah 3T, fokus pada pendidikan dan fasilitas sanitasi di SD Negeri 16 Temajuk, Kecamatan Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Bantuan ini diserahkan pada 19 Agustus, termasuk fasilitas WC untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan siswa serta staf sekolah, menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih dan nyaman.
7. Affordable and Clean Energy (Energi Bersih dan Terjangkau)
Energi adalah pilar utama pembangunan ekonomi, tetapi sumber daya energi yang tidak berkelanjutan menimbulkan tantangan besar bagi lingkungan. Tujuan ini mendorong akses ke energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern bagi semua orang.
Untuk tujuan ke 7 dari SDGs upaya Telkom University untuk mewujudkannya dengan melalui inisiatif pengurangan emisi karbon dan konsumsi energi, serta inovasi teknologi hijau. Tel-U turut aktif dalam kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat terkait energi bersih. Berbagai proyek penelitian di Tel-U berfokus pada pengembangan solusi energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi. Melalui pengajaran yang inspiratif dan program pengabdian masyarakat, Tel-U berupaya meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam penggunaan energi bersih di masyarakat.
8. Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja. Tujuan ini mendukung kesempatan kerja yang layak, melindungi hak-hak pekerja, dan mendorong inovasi ekonomi.
Tel-U menerapkan praktik ketenagakerjaan yang adil dengan memberikan upah layak, kebijakan anti-diskriminasi, dan mendorong kesetaraan gender. Pada poin ini, Tel-U juga mempersiapkan mahasiswa untuk siap bekerja dengan pelatihan dan pengalaman industri melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, Tel-U juga menjamin kesejahteraan pegawai untuk menciptakan lingkungan kerja yang sejahtera dan inklusif.
9. Industry, Innovation, and Infrastructure (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur)
Pembangunan infrastruktur yang kuat, industrialisasi yang inklusif, serta inovasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan. Tujuan ini mendorong investasi dalam penelitian dan teknologi, serta memperbaiki infrastruktur dasar.
Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Inovasi hasil kolaborasi Telkom University bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan robot AUMR pertama di Indonesia yang berfungsi untuk Desinfeksi & Sterilisasi pada Ruang Isolasi Pasien Positif Covid-19. Robot ini dapat beroperasi hingga kurun waktu 5 jam, untuk sistem kerja UVC nya bisa berlangsung sekitar 1 jam. Kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode, bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation. Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.
10. Reduced Inequalities (Berkurangnya Kesenjangan)
Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara adalah langkah penting untuk mencapai dunia yang lebih inklusif dan adil. Ketimpangan ini dapat meliputi akses terhadap layanan, peluang ekonomi, hingga hak asasi manusia. Tujuan ini berfokus pada peningkatan kesempatan yang setara bagi semua, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau demografis.
Telkom University menjalin kerjasama strategis dengan Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND) untuk mengembangkan sebuah website yang dirancang khusus untuk meningkatkan inklusi digital dan memenuhi hak penyandang disabilitas di Indonesia. Kerjasama ini menandai langkah penting dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung aksesibilitas dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Audiensi ini dilakukan pada Rabu (10/07) di Ruang Rapat Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
11. Sustainable Cities and Communities (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan)
Dengan meningkatnya populasi di kota-kota, penting untuk menciptakan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Tujuan ini menekankan pada pengembangan transportasi yang terjangkau, perencanaan tata kota yang baik, perumahan layak, serta pengelolaan risiko bencana yang efektif.
Freiburg, sebuah kota di Jerman, dikenal sebagai salah satu kota paling berkelanjutan di dunia. Kota ini mengimplementasikan transportasi publik yang efisien, kebijakan energi hijau, serta penggunaan lahan yang ramah lingkungan, menjadikannya contoh ideal untuk kota yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
12. Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab)
Tujuan ini bertujuan untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah, mendorong daur ulang, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam. Konsumsi yang berlebihan dan produksi yang tidak bertanggung jawab mempercepat kerusakan lingkungan dan mengancam keberlanjutan di masa depan.
Upaya Universitas Telkom yang dilakukan pada poin ini seperti pengelolaan sampah organik dan anorganik yang dikelola secara mandiri oleh Tel-U. Hingga tahun ini, total kompos yang dijual atau didistribusikan telah lebih dari 6 ton. Sedangkan sampah anorganik telah diolah dan dicampur dengan media lain untuk dijadikan barang bernilai seperti pot bunga. Melalui program pengelolaan sampah yang ada di Tel-U, tidak ada lagi sampah yang dibuang keluar kampus.
13. Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim)
Perubahan iklim adalah salah satu tantangan global terbesar yang memerlukan tindakan segera. Tujuan ini menyerukan aksi iklim global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan terhadap bencana, dan mendorong energi yang lebih bersih.
The Paris Agreement, yang disepakati pada tahun 2015, adalah contoh penting dari upaya kolektif global untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2°C. Banyak negara berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi kebijakan hijau sebagai bagian dari kesepakatan ini.
14. Life Below Water (Ekosistem Lautan)
Lautan mencakup lebih dari 70% permukaan bumi dan merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Tujuan ini berfokus pada perlindungan ekosistem laut, mengurangi polusi laut, dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan. Penangkapan ikan berlebihan dan polusi laut merupakan ancaman besar bagi kehidupan laut.
Di Palau, pemerintah menerapkan Palau National Marine Sanctuary, salah satu cagar laut terbesar di dunia. Kebijakan ini melarang aktivitas penangkapan ikan komersial di sekitar 80% dari perairan mereka, melindungi keanekaragaman hayati laut dan mendukung ekosistem laut yang sehat.
15. Life on Land (Ekosistem Daratan)
Hutan, tanah, dan keanekaragaman hayati sangat penting bagi kehidupan di bumi. Tujuan ini berfokus pada perlindungan, pemulihan, dan promosi penggunaan berkelanjutan dari ekosistem daratan, termasuk penghentian deforestasi, pemulihan hutan yang terdegradasi, dan pelestarian spesies yang terancam punah.
Program The Great Green Wall di Afrika Sahara adalah upaya untuk menanam pohon di sepanjang wilayah Sahel untuk mengatasi penggurunan, memperbaiki lahan yang rusak, dan mendorong ketahanan pangan serta ketahanan lingkungan. Proyek ini juga membantu komunitas lokal melalui pelibatan ekonomi berbasis lingkungan.
16. Peace, Justice and Strong Institutions (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh)
Perdamaian, keadilan, dan lembaga yang kuat adalah pilar utama untuk pembangunan berkelanjutan. Tujuan ini bertujuan untuk mempromosikan masyarakat yang damai, menjamin akses yang setara terhadap keadilan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif.
The International Criminal Court (ICC), didirikan pada tahun 2002, adalah lembaga global yang menangani kasus-kasus kejahatan berat seperti genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang, memastikan keadilan bagi korban dan mencegah impunitas bagi para pelaku.
17. Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)
Tujuan terakhir ini menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mencapai seluruh target SDGs. Kemitraan ini mencakup mobilisasi sumber daya finansial, berbagi pengetahuan, serta teknologi, khususnya untuk negara-negara berkembang yang memerlukan dukungan.
Dalam mencapai poin SDGs 17, Tel-U bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan melalui kolaborasi pentahelix, termasuk akademisi, industri, komunitas, media, pemerintah, dan NGO. Selain itu, Tel-U juga turut terlibat dalam pembuatan kebijakan terkait SDGs, dialog lintas sektor, pengumpulan data, dan kolaborasi praktis. Tel-U juga secara rutin mempublikasikan laporan keberlanjutan untuk SDGs 1 hingga 17, serta aktif dalam edukasi dan pendampingan untuk pencapaian MDGs.
Telkom University telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam menerapkan visi yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui inovasi dan kolaborasi. Misalnya, melalui inisiatif seperti SIMONA yang mendukung pertanian berkelanjutan serta Program Bantuan Wilayah 3T yang berfokus pada peningkatan pendidikan dan sanitasi di daerah terpencil, Telkom University berperan aktif dalam pencapaian tujuan SDGs.
Dengan berfokus pada kerja sama pentahelix melibatkan akademisi, industri, komunitas, pemerintah, dan media Telkom University berkomitmen untuk menciptakan solusi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat. Penerapan SDGs ini tidak hanya menjadi strategi internal, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi universitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia. Hal ini mencerminkan peran Telkom University sebagai institusi pendidikan yang berinovasi demi kesejahteraan sosial dan lingkungan yang lebih baik.
Penulis: Kevin Ariel Wibowo | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations