Telkom University – The Seven Summiteers atau Mendaki Tujuh Puncak, julukan bagi gunung-gunung tertinggi di tujuh benua di dunia, merupakan impian setiap pendaki gunung sejati. Terletak di bagian Selatan Rusia dengan ketinggian 5.624 meter di atas permukaan laut, Gunung Elbrus menempati urutan kelima dalam daftar ini.
Tepat pada Minggu (22/08) pukul 16.02 waktu Rusia, dua atlit Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ASTACALA, Abdullah (S1 Sistem Informasi), dan Tarsin Juniver Tarigan (S1 Sains Data) berhasil menapaki Puncak Tertinggi di Benua Eropa melalui kegiatan ASTACALA Tel-U International Expedition 2024 (ATEX 2024) dengan semangat yang tetap terjaga. ATEX 2024 merupakan ekspedisi Internasional yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam ASTACALA, Telkom University (Tel-U). Dalam ekspedisi ini, target yang dicapai adalah membawa misi budaya Indonesia yang unik.
Abdullah menjelaskan alasan menjadikan Gunung Elbrus sebagai destinasi ekspedisi Internasional ASTACALA didasari atas pendakian Gunung Elbrus yang menawarkan tantangan fisik dan mental yang signifikan.
“Gunung Elbrus merupakan puncak tertinggi di Eropa dan merupakan salah satu dari Seven Summits. Dengan ketinggian 18.510 kaki), pendakian ini menawarkan tantangan fisik dan mental yang signifikan, sesuai dengan semangat petualangan dan eksplorasi yang diusung oleh ASTACALA, Menaklukkan puncak ini akan menjadi pencapaian besar bagi pendaki.” pungkas Abdullah.
Seiring dengan hal tersebut, Tarsin memaparkana bahwa ATEX 2024 dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan fisik dan mental peserta, pelatihan teknis pendakian, hingga perjalanan menuju Rusia dan pelaksanaan pendakian itu sendiri.
Sesuai dengan target ATEX 2024, misi yang dilakukan setelah mencapai puncak tertinggi di Benua Eropa tersebut adalah mengibarkan bendera merah putih Indonesia, Telkom University, dan ASTACALA di puncak gunung Elbrus. Selain itu, Abdullah dan Tarsin akan memainkan alat musik tradisional Sape dari suku dayak Kayaan di Kalimantan.
“Perayaan pengibaran bendera Merah Putih di puncak gunung merupakan momen yang sarat makna dan emosi. Selain memperkuat identitas nasional di kancah Internasional, tradisi ini mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan yang sudah berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Di samping itu pula, kami memperkenalkan alat musik tradisional dari suku Dakay Kanaan sebagai pelestarian dan promosi budaya Indonesia di tingkat Internasional.” jelas Tarsin.
Terlaksananya ATEX 2024 ini merupakan sebuah bukti nyata ASTACALA dalam mewujudkan visi dari Telkom University, yakni World Class University dengan tercapainya puncak dunia kedua. Semoga, ekspedisi ini bisa menjadi inspirasi bagi pendaki dan masyarakat luas, dan jiwa nasionalisme terus berkobar dalam diri setiap warga negara, mendorongnya untuk terus membangun Indonesia lebih baik di masa depan.
Penulis: Adinda Cantika Putri | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Narasumber
(1) Comment