Tim peneliti Telkom University (Tel-U), di bawah kepemimpinan Isman Kurniawan, Ph.D. sebagai ketua tim dan dengan kontribusi dari Dr. Kemas Muslim Lhaksmana, Dr. Gamma Kosala, dan Nurul Iksan Ph.D. sebagai anggota tim, telah berhasil menciptakan inovasi reka cipta dalam program Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) tahun 2023. Produk tersebut adalah Machine Learning Integrated Data Analytics Platform untuk produksi anoda.
Tim peneliti Tel-U dalam program Kedaireka ini menjalin kemitraan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (Inalum), salah satu anak perusahaan Mining Industry Indonesia (MIND ID), merupakan bagian dari BUMN Holding Industri Pertambangan yang menjadi payung besar dalam proses eksplorasi, pengelolaan industri pertambangan, hingga pemasaran produk tambang.
Isman Kurniawan bersama anggota tim mengidentifikasi sebuah permasalahan dalam komponen vital dalam proses peleburan alumunium, yaitu anoda. Anoda ini merupakan blok karbon yang bertugas untuk mengalirkan listrik dalam proses reduksi alumunium. Dalam upaya menjaga ketersediaan anoda, Inalum bahkan memiliki pabrik khusus untuk memproduksi anoda.
“Ada beberapa tantangan dan masalah yang kami temukan dalam proses produksi anoda tersebut. Mulai dari adanya penurunan kualitas bahan baku anoda, ketiadaan data analytics untuk mendukung efisiensi dan efektifitas produksi, dan insiden unscheduled downtime yang masih terjadi,” jelas Isman.
Menggunakan Machine Learning Integrated Data Analytics Platform akan memberikan manfaat sebagai solusi atas permasalahan yang ada. Pertama, ini akan membantu dalam menjaga kualitas anoda meskipun menghadapi tren penurunan kualitas bahan baku anoda. Salah satu indikator yang dapat dianalisis adalah kandungan mesofasa dalam anoda, yang dapat memberikan wawasan penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas anoda.
Lalu manfaat lainnya adalah optimalisasi proses anoda melalui pendekatan machine learning yang terintegrasi. Meskipun Inalum telah melakukan pengumpulan data sejak tahun 2005, data tersebut tidak memberikan manfaat pada produksi anoda. Penerapan machine learning yang terintegrasi adalah solusi kunci untuk mengubah data menjadi informasi yang berdampak positif pada efisiensi produksi anoda.
“Terakhir, mengingat belum adanya solusi untuk mengatasi unscheduled time, reka cipta ini akan memberikan solusi signifikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, dengan mengurangi insiden unscheduled time yang terjadi di Inalum,” tambah Isman.
Tak hanya melibatkan dosen dan peneliti, dalam proposal reka cipta berjudul “Transformasi Digital Melalui Implementasi Data Analytics terintegrasi Machine Learning untuk Optimalisasi Produksi Anoda pada Industri Aluminium” ditargetkan akan melibatkan sebanyak 40 mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Diharapkan program Kedaireka melalui reka cipta ini akan memberikan manfaat yang luas. Bagi mitra, yaitu MIND ID dan Inalum, program ini akan menghadirkan solusi yang berdampak pada pengurangan biaya, peningkatan kualitas produk, dan peningkatan laba. Sementara itu, bagi masyarakat, manfaatnya akan mencakup peningkatan kualitas produk aluminium dan pelayanan yang diberikan. Lalu program ini juga akan membantu dalam optimalisasi bahan baku, sehingga proses produksi menjadi lebih ramah lingkungan.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Telkom University dan Kedaireka dalam mewujudkan reka cipta ini. Saya juga mengucapkan terima kasih karena telah memfasilitasi kami untuk menjalin kemitraan yang sangat berarti dengan MIND ID dan PT Inalum,” tutup ketua tim, Isman Kurniawan.
Penulis: Muhammad Zabarrekha Assidiq | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations