Rektor Telkom University Ajak Civitas Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

Rektor Telkom University Ajak Civitas Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

Bandung, 30 Januari 2025 — Dalam rangka memperingati Isra’ Miraj, Telkom University menggelar Tabligh Akbar di Masjid Syamsul ‘Ulum Tel-U, pada Kamis (30/01). Dengan tajuk “Mengkaji dan Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW”, Tabligh Akbar ini menghadirkan Ustadz Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl sebagai penceramah. Secara mendalam, beliau menjelaskan Isra’ Mi’raj mulai dari latar belakang kejadian hingga hikmah yang dapat dipetik. 

Sebagai suatu mukjizat, Isra’ Mi’raj adalah kejadian yang sulit dijangkau oleh akal pikiran biasa. Bahkan pada zaman Rasul sekalipun, kejadian ini menjadi ujian bagi umat. Ada golongan yang kufur menjadi semakin kufur, golongan beriman yang semakin meningkat keimanannya, hingga golongan beriman yang menjadi murtad. Namun, sebagai muslim, keimananlah yang dapat mendorong kita mempercayainya sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.

“Isra’ Mi’raj terjadi ketika Rasulullah saw. sedang berada di puncak penderitaan. Tahun tersebut disebut dengan tahun duka. Istrinya, Khadijah, meninggal dunia, disusul oleh pamannya, Abu Thalib. Di samping itu, ekonominya juga diboikot. Maka pada saat itu, Allah memerintahkan Jibril menjemput Rasul dan membawanya ke Masjidil Aqsa, sebelum dibawa naik ke sidratul muntaha dalam perjalanan satu malam,” jelas Ust. Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl.

Penjelasan mengenai hikmah Isra’ Mi’raj dikemasnya dalam pemaparan sirah nabawiyah. Bahwa kejadian dalam perjalanan hidup Rasulullah tersebut adalah sebuah kisah yang utuh. Mulai dari masa-masa sebelum kenabian, hingga hijrah dan kembali ke Mekkah untuk Fathu Makkah. 

Ust. Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl menekankan bahwa mengkaji kejadian ini adalah momentum meningkatkan kualitas keimanan. Bahwa Allah akan memberikan hidayah untuk yang memperjuangkan hidayah. Pada akhir ceramahnya, beliau kembali menegaskan, bahwa yang hikmah Isra’ Mi’raj dapat kita ambil sebagaimana para pendahulu, para sahabat Rasulullah menerima kabar tersebut. Seperti Rasulullah yang dihadapkan dengan masa-masa sulit sebelum Allah hibur dengan Isra’ Mi’raj, kehidupan kita juga akan dihadapkan dengan banyak tantangan. Namun, tantangan harus menambah kesungguhan dalam beriman. 

Hal itu disampaikan juga oleh Rektor Tel-U, Prof. Dr. Adiwijaya. Di hadapan ratusan civitas academica Tel-U, beliau mengingatkan agar Isra’ Mi’raj harus dapat kita lihat sebagai momen untuk memperbaiki hubungan dengan Allah Swt. 

“Alhamdulillah, pagi ini kita berkumpul untuk mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Miraj. Tentu ini bukan sekadar perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan perjalanan bertemu Allah ke Sidratul Muntaha semata. Namun, terdapat perintah sholat di dalamnya. Maka ini adalah peringatan untuk kita senantiasa memperbaiki sholat yang menghubungkan diri dengan Yang Maha Kuasa,” tutur Adiwijaya

Pada momen ini, Prof. Dr. Adiwijaya juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ustadz Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl yang telah berkenan hadir untuk memberikan ceramah. Selain itu, beliau juga berterima kasih kepada para civitas academica yang telah hadir dengan antusias. Beliau berharap kegiatan ini juga menjadi salah satu bekal dalam mempersiapkan Bulan Suci Ramadhan yang akan datang.

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *