BANDUNG, Telkom University – Provinsi Jawa Barat di tahun 2018 mengalami tidak kurang dari 1500 bencana alam, hal tersebut diutarakan Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil dalam acara ‘Model Sinergitas Pentahelix-Merawat Alam dan Mitigasi Bencana,’ di Hotel Grand Asrilia Bandung, Jumat (22/2).
“Melihat masalah tersebut, sesuai dengan peta kebencanaan, stakeholder berupa Academician, Business, Community, Government, Media atau pentahelix sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi lingkungan dan masyarakat yang siap menghadapi bencana yang ada.” Ucapnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini juga sekaligus membedah buku dengan judul ‘Kembalikan Citarum Harum : Paparan Telesik Jurnalistik’ karya Joko Irianto Hamid dan Esa Tjatur Setiawan.
Dalam acara ini turut hadir Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Kemahasiswaan Telkom University Dr. Rina Pudji Astuti, seperti diketahui bahwa Telkom University sejak tahun lalu selalu turun langsung untuk merawat dan meng edukasi masyarakt sekitar bantaran sungai citarum sector 7 dalam kegiatan KKN Tematik .
“Banyak kegiatan yang Telkom University sudah lakukan untuk melestarikan citarum, dimana pengabdian masyarakat mahasiswa dan dosen turun langsung untuk melakukan penelitian dan meng edukasi masyarkat disana.” Ucapnya
Salah satu inovasi yang Telkom University berikan untuk masyarakat sekitar citarum sector 7 merupakan Insinerator, alat pengolah limbah plastik, edukasi gaya hidup sehat, dan menggambar mural untuk memperindah bantaran sungai, Insinerator merupakan alat untuk mengolah sampah, baik itu organik maupun non-organik.
Selain itu pada Minggu 24 Februari 2019 Telkom University akan turut serta dalam lomba perahu karet yang diselenggarakan di sungai citarum.