BANDUNG, Telkom University – Paguyuban Homestay Kamojang, merupakan organisasi bagi para pemilik homestay di dusun Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun-Kabupaten Bandung.
Paguyuban tersebut dibentuk sebagai alat koordinasi di antara para pemilik homestay kamojang, untuk mengatasi berbagai persoalan dalam pengelolaan usaha homestay, sehingga dapat meminimalkan persaingan usaha dan mengembangkan usaha bersama, sehingga keberadaan paguyuban homestay dapat membantu pengembangan wisata di desa Laksana.
Meskipun Paguyuban Homestay Kamojang masih relatif baru, karena baru berdiri pada tahun 2021, tetapi keberadaan homestay-homestay di Kamojang desa Laksana Sejak 2018, diinisiasi oleh PT. Pertamina Geothermal Energy-Kamojang. Dengan adanya homestay di Kamojang Desa Laksana, dapat memfasilitasi Wisatawan untuk tinggal lebih lama, karena Desa Laksana memiliki beberapa destinasi Wisata, antara lain, Kawah Kamojang, wisata Geothermal, Konservasi Elang, Danau Ciharus dan Kawah manuk.
Para Wisatawan memerlukan waktu lebih dari sehari untuk dapat mengunjungi destinasi-destinasi wisata tersebut. Pengelolaan paguyuban homestay secara profesional, dapat menjadi sarana pembelajaran berorganisasi, dengan menerapkan tata kelola paguyuban yang baik.
Guna mewujudkan tata Kelola paguyuban yang baik, Paguyuban Homestay Kamojang telah memiliki Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Struktur Organisasi. Paguyuban ini telah memiliki pengurus yang berasal dari anggota paguyuban. Meskipun usia paguyuban ini masih relatif muda, namun demikian anggotanya memiliki motivasi untuk berkembang dan maju bersama.
Melalui Program Community Service Engagement (CSE) -Telkom University, Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis- Universitas Telkom; Dr. Majidah, SE., MSi dan Dr. Cahyaningsih, SE., MSi., Ak., CA melakukan pelatihan dan pendampingan Tata Kelola Paguyuban Homestay (Homestay Community Governance) dan Literasi Keuangan Paguyuban (Community Financial Literacy). Luaran dari program CSE ini antara lain AD dan ART paguyuban dan struktur organisasi, sehingga pasca program CSE, para pemilik homestay membentuk Paguyuban Homestay Kamojang.
Dengan beroperasinya paguyuban tersebut, dan merujuk pada survey pendahuluan guna mengukur aktivitas dan kebutuhan teknologi untuk membantu kelancaran pengelolaan paguyuban homestay, maka perlu ada aplikasi yang akan memperlancar aktivitas organisasi, sehingga kepengurusan homestay dapat menjalankan tugas-tugasnya dan dapat menghasilkan laporan pengelolaan homestay yang transparan, akuntabel, responsible. Oleh karena itu, paguyuban ini perlu difasilitasi aplikasi penunjang pengelolaan paguyuban, yang diberi nama U-Homestay.
Filosofi dari nama aplikasi tersebut, yaitu U yang memiliki dua makna; (1) U berarti Telkom University (Tel-U), sesuai Mars Tel-U “berperan bagi Bangsa, bagi Indonesia, Bagi Dunia” dan (2) U berarti Anda: aplikasi tersebut dibuat untuk Anda, yaitu Paguyuban Homestay Kamojang untuk membantu pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Aplikasi ini dirancang untuk dapat digunakan oleh-homestay-homestay lainya.
U-Homestay merupakan luaran dari riset terapan kemitraan dengan tema e-Governance yang didanai oleh PPM Telkom University. Riset terapan kemitraan ini merupakan kolaborasi antara Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Dr. Majidah, SE., MSi dan Dr. Cahyaningsih, SE., MSi., Ak., CA) serta Prodi D3 Rekayasa Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Terapan (Hetti Hidayati. S.Kom., M.T). Pada Sabtu, 23 Juli 2022 telah dilakukan uji coba atas aplikasi tersebut dipandu oleh Ibu Hetti Hidayati dan Tim Pembuat aplikasi. Tujuan uji coba ini adalah agar U-Homestay benar-benar menjawab kebutuhan anggota paguyuban. Ketika dilaksanakan uji coba, respon antusias anggota atas keberadaan aplikasi U-Homestay ini, dan ada feedback dari para anggota, termasuk dari ketua paguyuban guna penyempurnaan aplikasi tersebut.
Kegiatan riset terapan kemitraan ini juga menjawab Sustainable Development Goals 8 dan 11, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Melalui riset terapan ini diharapkan dapat mendorong para pemilik homestay sebagai anggota paguyuban mengembangkan perekonomian berkelanjutan (***)