Tel-U Coffee yang berada dalam naungan Direktorat Career, Alumni, and Endownment Tel-U (CAE) merayakan hari jadinya yang ke-3 tahun pada Jumat (23/12). Tel-U Coffee merupakan wujud komitmen Tel-U dalam menghimpun dana abadi bagi institusi yang kedepannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Pada perayaan ini, Tel-U Coffee menggagas tagline baru yaitu “A Cup for Endownment & Conservation” serta membedah sebuah buku karya Dosen Tel-U berjudul “The Education of Young Entrepreneurs”.
“Meski terbilang masih muda, dampak dan manfaat dari Tel-U Coffee dapat kita rasakan. Menjadi tempat belajar, nongkrong, diskusi, dan ide-ide yang tercurahkan di fasilitas ini. Semoga terus menginspirasi Sivitas Akademika Telkom University. Semoga kegiatan ini lancar dan memberi manfaat.” ungkap Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Dida Diah Damajanti.
Direktur Pengembangan Karir, Alumni, dan Endownment, Ahmad Tri Hanuranto, M.T. mengungkapkan bahwa, perguruan tinggi perlu memiliki dana abadi agar tidak bergantung pada tuition fee. Ini merupakan salah satu cerminan entrepreneurship yang dilakukan oleh Tel-U melalui Tel-U Coffee.
“Sebagai rasa syukur kami di Tel-U Coffee yang lahir 3 tahun lalu, Tel-U Coffee ini sebagai salah satu vehicle untuk menghimpun endownment fund Tel-U. Kami juga fokus terhadap konservasi saat ini. Pada tahun 2038 kami memiliki target untuk memiliki dana abadi yang dapat menggerakan banyak hal, jadi tidak bergantung tuition fee saja. Tentu hal ini tidak lepas dari cerita entrepreneurship.” ungkap AT Hanuranto.
Pada acara ini juga turun mengundang Dr. Ir. Ratna Lindawati Lubis, beliau merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus penulis buku berjudul “The Education of Young Entrepreneurs” yang akan dibedah pada bincang santai kali ini.
“Ada 7-chapter pada buku ini, yang saya rangkai. 7-chapter tersebut membahas bagaimana kita sebagai manusia bisa terus bertumbuh. Semua berproses, tidak bisa instan. Kita bisa survive dengan nilai-nilai yang kita miliki dan yakini. Buku ini merupakan gabungan pemikiran saya antara secara natural dan digital. “ ungkap Ratna.
Penulis: Adnan | Editor: Daris Maulana | Dokumentasi: Public Relations