Bandung, 15 November 2024 – Direktorat Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni Telkom University (Tel-U) berkolaborasi dengan Feelsbox menggelar kegiatan Art Therapy bertajuk “Art of the Soul: Regulating Emotions through Creativity”. Acara yang berlangsung di pelataran Dome Situ Techno ini menghadirkan praktisi terapi seni profesional, Ibu Nurul Fathia, S.Psi., Psikolog, sebagai pembicara utama.
Dalam era ini isu kesehatan mental semakin menjadi perhatian sehingga, Tel-U menunjukkan komitmennya lewat Direktorat Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni dengan menyelenggarakan program yang tidak hanya membantu mahasiswa dalam mengelola emosi tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini sejalan dengan poin 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) serta poin 4 (Pendidikan Berkualitas).
Kepala Bagian Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Mahasiswa, Pramitha Aulia, S.Psi., M.Psi., berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental. “Kami ingin mengubah stigma bahwa konseling hanya untuk mahasiswa yang bermasalah. Konseling dan terapi, termasuk terapi seni, juga berguna untuk pengembangan diri. Mahasiswa yang memiliki potensi dapat menggali potensinya, sedangkan yang menghadapi masalah dapat menemukan solusi,” ujar Pramitha.
Selain art therapy, Direktorat Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni Tel-U juga berencana memperluas program kesehatan mental melalui berbagai metode lain, seperti psikodrama, yoga, pilates, dan olahraga lainnya. Program-program ini dirancang untuk mendukung proses penyembuhan (healing) sekaligus pengembangan diri mahasiswa sesuai minat dan bakat mereka.
Ibu Nurul Fathia menjelaskan manfaat art therapy sebagai salah satu bentuk psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media utama. Art therapy ini tidak membutuhkan kemampuan khusus di bidang seni. Kegiatan ini fokus pada proses, bukan pada hasil gambarnya. Terapi ini akan membawa kita untuk mengenang memori masa lalu dan membantu melepaskan beban emosi yang mungkin tidak disadari.
“Terapi ini berguna untuk menenangkan dan meningkatkan kesadaran diri, terutama bagi mereka yang mengalami tekanan psikologis atau gangguan mental. Seni membantu seseorang merasa lebih rileks dan tenang, sehingga perasaan mereka menjadi lebih baik setelah menjalani terapi,” ujar Nurul.
Pada sesi art therapy, peserta diajak mengikuti berbagai aktivitas kreatif yang dirancang untuk membantu mereka mengelola emosi. Salah satu kegiatannya adalah mewarnai Jar Emosi, di mana peserta memilih warna yang sesuai dengan suasana hati mereka untuk diwarnai pada gambar toples. Selain itu, peserta juga diminta menuliskan inisial nama mereka dan menemukan kata sifat yang menggambarkan karakter diri masing-masing. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan melukis diatas topeng dan dilanjut dengan diskusi kelompok, di mana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang dipandu oleh fasilitator.
Dalam sesi ini, mereka berbagi cerita tentang pengalaman pribadi serta mengungkapkan makna di balik gambar yang telah dihasilkan, menciptakan suasana yang mendukung untuk refleksi dan pengelolaan emosi secara positif. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk lebih mengenal diri dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang aman dan kreatif.
Dengan berlangsungnya Art of the Soul, Tel-U berharap dapat memberikan ruang yang mendukung mahasiswa dalam menjaga kesehatan mental dan pengembangan diri. Semoga kegiatan seperti ini terus menjadi bagian dari komitmen kampus dalam menciptakan generasi muda yang sehat, kreatif, dan berdaya saing.
Penulis: Galuh Sifa’A | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations