BANDUNG, Telkom University – Meningkatkan mutu perguruan tinggi menjadi hal yang utama di Telkom University, kali ini Telkom University kembali menjalani Audit Mutu Internal (AMI) untuk kedua kalinya. Dimana pada AMI kali ini, akan dijalankan audit persiapan dalam menyambut ISO 20000-1:2018, 27001:2013 dan ISO 21001:2018.
Pada rapat pembukaan AMI II yang berlangsung secara daring, ketuan Satuan Audit Internal (SAI) Telkom University, Roswan Latuconsina menjelaskan bahwa, tujuan dari dari AMI II kali ini adalah untuk memeriksa kesiapan masing-masing direktorat dan fakultas di Tel-U terhadap pemenuhan standar ISO 21001:2018 dalam rangka sertifikasi.
“Selain itu kami juga ingin memeriksa tingkat kepatudan dari Direktorat Pusat Teknologi Informasi (PUTI) dan unit-unit pendukung terhadap persyaratan ISO 2000-1:2018 dalam rangka audit surveillance serta memeriksa kesiapan direktorat PUTI terhadap pemenuhan standar ISO 27001:2013.” Jelasnya.
AMI yang rutin diselenggarakan Telkom University guna terus berbenah diri dalam rangka menghasilkan mutu pendidikan universitas yang baik, dimana menurut Roswan, Tel-U rutin menggelar AMI dua kali dalam satu tahun dimana, AMI pertama sukses diselenggarakan pada bulan April lalu, dan yang kedua pada Desember sekarang.
“AMI kedua ini akan berlangsung mulai tanggal 1 Desember 2020 hingga 11 Desember 2020, dimana mengingat kondisi pandemic COVID-19 yang masih menghawatirkan saat ini, kegiatan ini kami langsakan secara daring, dan alhamdulillah pada AMI pertama sukses dilaksanakan secara daring.” Jelasnya.
Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya saat membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa, mendapat ISO ini penting adanya, hal tersebut bukan untuk keren-kerenan, tapi lebih dari itu ini merupakan bentuk jaminan mutu Telkom University untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
“Dengan mutu yang baik, kami ingin menjadikan kualita pendidikan Telkom University menjadi unggul, tidak hanya sebagai label tapi benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat dan seluruh stakeholder, karena apa yang kita lakukan saat ini juga akan memberikan yang terbaik untuk mutu pendidikan di Indonesia.” Ucapnya.
Perlu diketahui ISO 20000-1:2018, merupakan persyaratan bagi organisasi untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan sistem manajemen layanan atau service management system (SMS), dan ISO 27001:2013 merupakan suatu standar internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau juga yang biasa dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS). Dan ISO 21001:2018, merupakan sistem manajemen organisasi pendidikan yang disesuaikan dari ISO 9001: 2015. Standar ini disusun khusus untuk sektor pendidikan dalam mencapai tujuan dan menjalankan fungsi utamanya, yaitu memberikan pendidikan yang bermutu.