Bandung, 28 Juni 2024 – Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, Telkom University (Tel-U) memiliki tanggung jawab yang mendalam terhadap pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs). Melalui Fakultas Ilmu Terapan (FIT) dan Digital Collaboration for Sustainability (DCS), Tel-U berkolaborasi dengan Desa Berdaya Foundation (Lokadesa) dan RW 08 Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dalam menghadirkan inovasi SIMONA (Sistem Monitoring Aquaponic). 

SIMONA sendiri merupakan suatu sistem monitoring aquaponik terintegrasi yang berfungsi untuk memantau kualitas sayuran, seperti kangkung, pakcoi, dan selada, serta ikan nila dan mas. Pada dasarnya, SIMONA bertujuan memindahkan implementasi media tanam dari tanah, beralih ke media tanam lain, yakni air. Adanya sistem aquaponik untuk memberdayakan ikan juga menjadi alternatif pupuk dari kotoran bagi tanaman hidroponik. Sistem yang dirancang dilengkapi dengan sistem sensor TDS, sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air, sensor pH, dan sensor suhu. Inovasi ini memenuhi empat poin SDGs sekaligus, yakni poin 1 Tanpa Kemiskinan, poin 2 Tanpa Kelaparan, poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan poin 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

Inovasi yang telah dirancang selama kurang lebih enam bulan ini, secara resmi diserahterimakan kepada masyarakat RW 08 Cipadung Kulon di Gedung Serbaguna Masjid Al-Muhajirin Cipadung Kulon, pada Jum’at (28/06). 

Menurut Iwan Sumaryana selaku Camat Panyileukan, yang menyampaikan bahwa inovasi yang dihadirkan oleh Telkom University diharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Panyileukan.

“Melalui inovasi yang dihadirkan oleh Telkom University, kami berharap masyarakat Panyileukan dapat mendorong pemenuhan pangan di Kota Bandung, Terima kasih kepada Tel-U dan Lokadesa atas bantuan dan fasilitasi yang diberikan. Semoga Simona dapat berkembang dan bermanfaat bagi kami dan bagi warga yang membutuhkan,” ungkap Iwan.

Perhatian yang sama terhadap isu pangan menjadi landasan kolaborasi yang turut disampaikan oleh Direktur Desa Berdaya Foundation (Lokadesa), Noor Yahya Muhammad. Menurutnya, komitmen penanganan isu pangan melalui pemberdayaan masyarakat perlu terus dilakukan, karena sektor pangan rentan terkena dampak dari konflik global.

“Untuk itu, yang kami perhatikan adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan kebermanfaatannya. Seperti yang dijelaskan oleh Camat setempat, kolaborasi dengan Tel-U dan Cipadung Kulon ini adalah upaya kami untuk bersama-sama mengentaskan isu yang menjadi perhatian bersama,” jelas Yahya.

Dalam momen ini Dekan Fakultas Ilmu Terapan sekaligus PoH Direktur Bandung Tekno Park, Angga Rusdinar, Ph.D., kembali mengingatkan bahwa kebermanfaatan hasil penelitian inovasi baru akan terasa apabila terdapat komitmen untuk mengembangkannya secara berkelanjutan. 

“Penelitian ini tentu harapannya dapat memberikan solusi pemecahan masalah di masa mendatang. Namun, masalah tersebut baru akan terpecahkan bila sinergi terus berlanjut. Kami berharap agar inovasi SIMONA ini dapat dikelola dengan baik sehingga dapat diduplikasi ke wilayah lainnya,” ujar Angga.

Selain melaksanakan serah terima, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan panen tanaman hidroponik dan penanaman kembali benih tanaman. Implementasi inovasi SIMONA masih akan berlanjut hingga satu tahun mendatang untuk memastikan inovasi terimplementasi dengan baik, berkelanjutan, dan menghasilkan manfaat sehingga siap diduplikasi ke daerah lain di kawasan Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations