Jajaran pimpinan Telkom University melakukan kunjungan resmi ke Kantor Kedutaan Besar Indonesia untuk Perancis yang berlokasi di Paris pada Senin, (13/3). Kunjungan ini membuka beragam potensi kerjasama seperti exchange dan mobility program, serta kolaborasi pengenalan budaya Indonesia melalui teknologi metaverse di berbagai program Kedutaan di Perancis.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, HE Mohamad Oemar mengatakan ketertarikannya terhadap Telkom University, karena Tel-U memiliki keunggulan di sektor IT yang sejalan dengan transformasi digital yang sedang digalakkan oleh Prancis. Menurutnya, Prancis salah satu negara di Eropa yang termasuk cepat mengadaptasi transformasi digital, Tel-U dinilai relevan terhadap hal ini.
“Di Prancis, kampus yang mulai mengembangkan teknologi metaverse sudah cukup banyak, ini merupakan teknologi yang perlu segera kita (Indonesia) adaptasi. Kami akan coba bantu hubungkan Tel-U dengan berbagai kampus disini, sehingga dapat terjalin kerjasama antara Indonesia dan Perancis di bidang pendidikan melalui program Institut Nusantara” jelas Oemar.
Institut Nusantara merupakan program baru yang akan diselenggarakan oleh KBRI, untuk memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk mengenalkan budaya Indonesia di Perancis. Program lain adalah Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Bagi Penutur Asing (BIPA), menjadi salah satu rencana berkolaborasi dengan KBRI Paris & Penguatan bahasa Perancis bagi mahasiswa Tel-U untuk peluang exchange program di Perancis.
Rektor Tel-U, Prof. Adiwijaya pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Tel-U, sebagai kampus yang unggul di bidang teknologi informasi, akan turut membantu beragam program Kedutaan Perancis dalam pengenalan budaya Indonesia dan transformasi digital di Perancis.
“Kami tergerak untuk membangun research metaverse yang berdasar kebutuhan sosial seperti budaya, kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Dengan adanya rencana Olimpiade 2024 di Paris, Telkom University melihat adanya peluang besar untuk turut terlibat bersama KBRI dalam pengenalan budaya Indonesia melalui metaverse.” ungkap Adiwijaya.
Penulis: Abdullah Adnan | Editor: Daris Maulana | Foto: Lia Yuldinawati