BANDUNG, Telkom University – Pekan ini sebanyak 7.554 mahasiswa baru Telkom University (Tel-U) telah melaksanakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021, yang dimulai sejak tanggal 13 September 2021 lalu.
Tepat hari Jumat 17 September 2021, seluruh mahasiswa baru Tel-U secara resmi dikukuhkan oleh Ketua Senat Universitas Telkom Dr. Ismail, dalam Sidang Terbuka Senat Penerimaan Mahasiswa Baru Telkom University Tahun Akademik (TA) 2021/2022 yang berlangsung secara daring.
Direktur Akademik Telkom University, Dr. Ahmad Rizal melaporkan bahwa pada tahun ini, seluruh mahasiswa baru Telkom University berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Selamat datang di kampus swasta terbaik di Indonesia, kalian adalah putra-putri terbaik yang berhasil menyingkirkan lebih dari 100 ribu pendaftar yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Dengan bergabungnya kalian di Telkom University, menjadikan keluarga Tel-U tambah besar, dengan total mahasiswa mencapai 32 ribu.” Ucapnya.
Dr. Rizal menyampaikan bahwa keanekaragaman suku, budaya yang ada di Indonesia juga terdapat di Telkom University, di mana bisa dikatakan Telkom University menjadi miniatur Indonesia.
“Saat ini kami (Tel-U) telah menerima mahasiswa sebanyak 7.554 dimana jumlah mahasiswa yang berasal dari Barat Indonesia yakni Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 47 mahasiswa, dan yang berasal dari Timur Indonesia yakni Papua, sebanyak 29 mahasiswa.” Jelasnya.
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adwijaya dalam sambutannya berpesan kepada seluruh mahasiswa baru Tel-U, bahwa dalam framework 21st Century Education yang dikembangkan oleh World Economic Forum, terdapat setidaknya 16 keterampilan yang perlu dikuasai agar generasi kedepan dapat survive dan berhasil.
“Keterampilan tersebut terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan pendidikan karakter. Sekarang, kita hanya akan fokus pada aspek kompetensi yang dikenal dengan istilah 4Cs, yakni critical thinking, communication, collaboration, dan creativity.” Jelasnya
Rektor menjelaskan bahwa pola pikir yang kritis juga perlu diterapkan agar mahasiswa dapat melatih diri untuk mencari kebenaran dari setiap informasi yang didapatkannya. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari akses informasi tak terbatas.
“Communication dimaknai sebagai kemampuan dalam menyampaikan ide dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif. Yang perlu disadari bahwa dalam menyampaikan sesuatu, yang perlu kita pahami tak hanya konten yang ingin kita sampaikan, tetapi juga kita perlu memahami konteks pada saat kapan dan dengan siapa kita berkomunikasi.” Ucapnya.
Lebih lanjut Prof. Adiwijaya menyampaikan bahwa berperilaku kolaboratif itu sangat diperlukan, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Poin pertama yang harus diperhatikan adalah harus saling percaya satu sama lain, dan yakin bahwa berkolaborasi adalah berlatih untuk mengembangkan solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua orang dalam kelompoknya. Creativity dapat dimaknai sebagai kemampuan berpikir out of the box tanpa dibatasi aturan yang cenderung mengikat.
“Setelah itu semua kalian teruslah berperilaku positif, jangan menyerah, dan berikan yang terbaik terhadap apa yang sedang kalian jalani. Kami (Tel-U) memiliki tagline untuk mencetak masa depan bangsa, namun itu tidak hanya sekedar tagline, tapi komitmen kami untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia melalui mahasiswa-mahasiswa Tel-U di masa depan.” Ucapnya.
Sebagai penutup Prof. Adiwijaya menyampaikan rasa terimakasih kepada para orang tua/wali dari mahasiswa Tel-U yang mempercayakan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di Telkom University.
“Terimakasih kepada orang tua/wali dari mahasiswa yang mempercayakan kepada kami, semoga kita bisa bersama-sama menjadikan anak-anak kita menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik lagi. Dan kepada mahasiswa baru Tel-U selamat menempuh pendidikan di Tel-U selamat datang di pendidikan tinggi, Insya Allah 3,5 atau 4 tahun lagi kita akan bertemu lagi dalam acara wisuda kalian semua.” Ucapnya.(***)