Bandung, 20 Mei 2024 – Telkom University melalui SDGs Center bekerja sama dengan Telkom Indonesia melakukan pengukuran carbon stock di 10 wilayah binaan dari PT Telkom Indonesia. Kegiatan ini dilakukan pada periode Maret hingga April 2024.
Ketua SDGs Center Telkom University, Dr. Runik Machfiroh menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menilai kontribusi Telkom Indonesia dalam menjaga keseimbangan karbon di alam melalui praktek-praktek keberlanjutan yang diterapkan dalam operasional perusahaan. Selain itu, program ini bertujuan untuk memantau dan meningkatkan pemahaman tentang kontribusi lingkungan Telkom Group terhadap mitigasi perubahan iklim, serta untuk memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang carbon stock di wilayah-wilayah binaan Telkom Indonesia, kami dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meminimalkan jejak karbon kami, dan meningkatkan upaya mitigasi perubahan iklim,” jelas Dr. Runik.
Tim peneliti dari Telkom University yang tergabung pada ‘Carbon Rangers’ melakukan studi lapangan yang komprehensif di 4 provinsi dan 10 kabupaten/kota binaan Telkom Indonesia untuk wilayah Pulau Jawa. Studi ini mencakup berbagai jenis ekosistem, mulai dari hutan hingga area mangrove.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kerja sama Telkom University, Dr. Ir. Rina Pudji Astuti mengatakan, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas lokal di sekitar wilayah binaan Telkom Group. Dengan memahami nilai lingkungan yang dimiliki oleh wilayah tersebut, upaya konservasi dan restorasi ekosistem dapat dilakukan secara lebih terarah dan berkelanjutan.
“Program ini juga merupakan bentuk komitmen Telkom University sebagai institusi pendidikan untuk terus berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Kami berharap hasil dari program ini akan menjadi panduan yang berharga bagi kami dalam mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan,” ujarnya.
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya juga menyampaikan bahwa program ini melibatkan sivitas akademika Telkom University, mulai dari peneliti, dosen, pegawai hingga mahasiswa. Program ini merupakan program jangka panjang dalam mitigasi efek gas rumah kaca. Dengan mengetahui carbon stockyang ada di lingkungan, dapat membantu manajemen bertindak mengambil keputusan dalam permasalahan pemanasan global.
“Secara langsung rekan-rekan yang terlibat sudah melihat bagaimana kita sebagai role model yang tidak hanya sekadar mengatakan sesuatu, tetapi kita sudah melakukan hal-hal yang menjadi amanah. Sesuatu yang kita lakukan harus totalitas sehingga manfaat itu dirasakan tidak hanya saat ini tetapi justru untuk generasi mendatang.” (***)