KUTA, Telkom University – Telkom University (Tel-U) berkontribusi dalam Pertemuan Education for Sustainable Development (ESD)-Net 2030 Asia-Pacific Regional Meeting di Bintang Resort Bali, 12 hingga 14 Juni 2023.
Dengan tema “Transforming Education for a Sustainable Asia-Pacific Region” Telkom University menjadi satu satunya Universitas di Indonesia yang berkesempatan menunjukan hasil inovasinya dihadapan pemangku kepentingan pendidikan dan delegasi dari 20 negara.
Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya, Telkom University sesuai dengan visi menjadi Global Entrepreneurial University pada 2038, berkomitmen untuk mengembangkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan global.
“Dalam acara ini kami tampilkan 12 produk inovasi yang berkaitan dengan 2 SDG’s (Quality Education; Industry, Innovation and Infrastructure) dari 17 SDGs program dan juga sebagai bagian dari ESD 2030 Framework.” Ucapnya.
Prof. Adiwijaya menambahkan hal terpenting untuk mendukung pendidikan berkualitas dengan mengusung peran Society 5.0 adalah inovasi yang berdampak pada proses pembelajaran, pengalaman belajar, pendidikan berkualitas dan setara melalui teknologi.
Rektor menyampaikan pada bidang Telekomunikasi Tel-U memiliki Telecom Infra Project Community Lab, lab pertama di Asia Tenggara, dan lab ke-14 di dunia yang didukung oleh semua Operator di Indonesia, GSMA, TIP Global, Meta dan lebih dari 500 anggota lainnya membantu Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya percepatan Program “Making Indonesia 4.0”.
“Tujuan kami adalah mendukung program pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia 4.0 dengan memberikan pemerataan konektivitas di Indonesia terutama di pedesaan dan perkotaan, membantu daerah 3T (Terluar, Tertinggal dan Terdepan) untuk menyediakan konektivitas dan masyarakat yang lebih baik.” Jelasnya.
Tel-U juga pamerkan produk Digital Learning for ESD melalui Center for e-Learning and Open Education (CELOE) yang merupakan inovasi model pengembangan pembelajaran di Telkom University, dengan 3 fokus: Learner Excellence, Teacher Excellence, dan Institutional Excellence.
“Terdapat 3 platform unggulan yang menggabungkan konsep pembelajaran konvensional dengan pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut Blended Learning yang dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa melalui CELOE Course Development System (CDS), aplikasi CELOE Learning Management System (LMS) dan CELOE Massive Open Online Course (MOOC) yang telah tersertifikasi standar ISO 20000 dan memiliki fitur lengkap seperti facial recognition-based proctoring, serta konten interaktif.” Jelas Prof. Adiwijaya.
Dalam dunia Artificial Intelligence untuk pendidikan anak usia dini dan kebutuhan kelompok keagamaan, Tel-U juga membantu menyediakan fasilitas pendidikan melalui permainan edukasi untuk anak usia dini bernama MARGA, yang menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk memaksimalkan pemahaman anak usia dini. Serta menyediakan aplikasi bagi umat muslim untuk melaksanakan sholat dan bepergian dengan fitur chatbot handal berbasis AI bernama MUSLIM.IN.
“Selain itu masih banyak produk-produk inovatif yang kami pamerkan guna menunjang pendidikan dan pembelajaran ke depan beberapa di antaranya adalah alat pengelolaan data perguruan tinggi multifungsi bernama Eazy. Kemudian Traino adalah platform Training Management System yang dapat membantu semua proses bisnis untuk kebutuhan pelatihan dan sertifikasi.” Ucap Rektor.
Dalam pertemuan ini Prof. Adiwijaya berharap dapat terjalin kerjasama yang lebih erat antara UNESCO dan pemangku kepentingan ESD untuk memperkuat ESD di tahun 2030.
”Dalam kesempatan ini kami ingin menjalin kolaborasi dengan pihak lain baik itu pemerintah, industri dan komunitas, hal tersebut merupakan bentuk kontribusi Tel-U dalam memberikan yang terbaik untuk SDGs khususnya dalam dunia pendidikan melalui inovasi inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia dan dunia.” Ucapnya.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Dr. Itje Chodidah menyampaikan, pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pemangku kepentingan dalam merumuskan dan melaksanakan ESD melalui inisiatif di masing-masing negara; bertukar pengetahuan dan pengalaman yang mencerminkan kebutuhan dan pendekatan khusus dalam menjalankan ESD untuk 2030.
““Dengan mentransformasi sistem pendidikan dan mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, kita dapat membekali para pembelajar dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang mereka butuhkan dan apa yang Telkom University sajikan dalam kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain dalam mewujudkan ESD. Kami harap Telkom University bisa terus memberikan inovasinya dalam dunia pendidikan untuk memajukan bangsa Indonesia.” Ucapnya.
Penulis: Adrian | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations