Telkom University Rancang Aplikasi untuk Mahasiswa Disabilitas Netra

Telkom University Rancang Aplikasi untuk Mahasiswa Disabilitas Netra

Bandung, 9 Juli 2024 – Sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia, Telkom Univesity (Tel-U) tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi bertanggungjawab dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan kehidupan yang layak bagi semua orang.

Dalam mencapai tujuan Pengembangan Berkelanjutan tersebut, Tel-U menciptakan program Aksebilitas Unggul dan Ramah (AURA) yang merupakan sebuah aplikasi yang didesain untuk siswa-siswi disabilitas netra yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Di mana, dalam implementasi program tersebut, terdapat luaran aplikasi smartphone yang akan memudahkan mahasiswa disabilitas netra nantinya ketika melanjutkan perjalanannya di perguruan tinggi. Program AURA ini melibatkan Tel-U, dan University of Glasgow, United Kingdom dengan anggota yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial, serta dosen dan mahasiswa di lingkup Adam Smith Bussiness School. 

Ketua tim dalam proyek ini yaitu Dr. A. Hasan Al Husain menjelaskan, berawal dari kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) di Museum Asia Afrika Bandung, melalui workshop aksesibilitas informasi kepada educator museum dan wisatawan netra dalam menikmati atraksi wisata. muncul beberapa temuan bahwa disabilitas netra merasa kesulitan saat mengakses informasi di museum, dan tentunya hal ini juga akan mempengaruhi proses perjalanan mereka menuju perguruan tinggi.

“Berangkat dari hal tesebut, kami dan tim merancang sedemikian rupa guna membantu mahasiswa Tunanetra. Salah satunya adalah perancangan dan pengembangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa tunanetra yang menyediakan informasi mengenai penerimaan mahasiswa, ketersediaan beasiswa, serta daftar Universitas.” ujar Hasan, saat di wawancara oleh tim Humas Tel-U, Jumat (5/7).

Tak hanya itu, aplikasi ini juga mencakup Sistem Manajemen Pembelajaran, alat Administrasi seperti pelacak kehadiran, rencana studi, bimbingan akademik, pembaca layar, serta fitur Buddy Connector yang membantu mahasiswa tunanetra dengan relawan bisa menjadi asisten mereka. 

Hasan melanjutkan, “Selain itu, kebutuhan mahasiswa akan diidentifikasi melalui studi data primer pada komunitas tunanetra Bandung, dan penelitian terkait fitur-fitur yang akan tersedia pada aplikasi ini melibatkan siswa tunanetra di sekolah kebutuhan khusus di kota Bandung.” 

Di samping pembuatan aplikasi, edukasi dan sosialisasi menjadi bagian penting dai kegiatan ini, di mana siswa SLB atau SMA serta support system mereka akan dididik mengenai peluang yang ditawarkan di Lembaga Pendidikan Tinggi, termasuk kampanye sosial di media sosial, program roadshow menggunakan mobil van, serta sesi workshop tentang teknologi bantu. 

Penyelenggaraan kampanye di media sosial bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi bagi mahasiswa tunanetra yang menggunakan tagar #BlindStudentsBelongInUniversities. Program roadshow yang menggunakan mobil van akan menyebar pesan kepada masyarakat, termasuk mengunjungi sekolah, yayasan, dan acara publik, serta perayaan Hari Disabilitas Internasional di Universitas Telkom. Selain itu, sesi workshop tentang teknologi bantu akan diorganisir untuk siswa tunanetra agar mereka mempelajari berbagai alat dan sumber daya yang dapat digunakan di tingkat universitas. Terakhir, program mentoring antara mahasiswa Universitas dan pelamar tunanetra siswa akan memberikan kesempatan bagi siswa sekolah menengah untuk terhubung dengan mahasiswa universitas sebagai teman penghubung di pendidikan tinggi.

Dalam momen ini, Hasan turut mengingatkan bahwa kebermanfaatan hasil penelitian inovasi baru akan terasa apabila terdapat komitmen untuk mengembangkannya secara berkelanjutan. 

“Saya harap, ke depannya aplikasi ini dapat diadopsi oleh fakultas-fakultas di Tel-U, serta saya harap tidak hanya di Jawa Barat tetapi siswa SLB-SLB di sekitar Jawa Barat dalam peningkatan minat kuliat di Perguruan Tinggi, karena melalui program dan aplikasi ini akan memberi banyak dampak positif untuk mahasiswa tunanetra.” ucap Hasan. 

Beliau juga berharap eksistensi program AURA ini dapat meningkatkan minat dan kesadaran siswa disabilitas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, peningkatan motivasi untuk berkuliah bagi siswa disabilitas netra melalui media sosial Instagram di Jawa Barat, peningkatan kesadaran dan minat untuk melanjutkan pendidikan ke Telkom Univesity, serta peningkatan pengetahuan dan kemampuan relawan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan siswa disabilitas netra. 

Hadirnya inovasi AURA ini merupakan salah satu bentuk komitmen Telkom University dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dan dukung SDGS. Ini juga membuktikan kolaborasi yang baik antara dunia pendidikan dan inudstri sehingga dapat menghasilkan solusi inovatif dan bermanfaat bagi disabiltas netra.

Penulis: Adinda Cantika Putri| Editor: Adrian | Foto: Public Relations

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *