Bandung, 11 Desember 2024 — Telkom University (Tel-U) melalui Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perguruan Tinggi (PUI-PT) Intelligent Sensing Internet of Things (IS-IoT) melakukan seremoni peluncuran inovasi Agriradar pada Rabu (11/12). Dengan tajuk “The Grand Start of Agriradar” kegiatan yang berlangsung di Grand Tjokro, Bandung ini turut dihadiri oleh Kepala Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) M. Akmal Agustira, M.Sc., Peneliti Tanah dan Nutrisi Tanaman PPTK Restu Wulan Sari, M.Agr, Direktur PUI-PT IS-IoT Prof. Dr. Aloysius Adya Pramudita, CEO Agriradar Aldi Rivaldi Dwi Nanda, serta mitra strategis Agriradar. Adanya kegiatan ini membuka gerbang yang lebih lebar bagi Agriradar dalam mendukung kemajuan perkebunan di Indonesia.
Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Prof. Dr. Aloysius Adya Pramudita bahwa inovasi sistem radar berupa drone yang dikembangkannya merupakan terobosan guna membantu perkebunan untuk mengidentifikasi kandungan air, pemupukan, dan farming dengan presisi.
“Dalam industri perkebunan teh, pemupukan merupakan salah satu komponen biaya terbesar, mencakup sekitar 40-50% dari total biaya produksi. Agriradar memberikan solusi efisien yang inovatif sehingga mampu memberikan rekomendasi pemupukan yang presisi,” jelas Prof. Adya.
Dukungan dari universitas senantiasa bergulir mendorong pengembangan inovasi Agriradar. Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Tel-U yang turut hadir pada kesempatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap Agriradar dan PUI-PT IS-IoT.
“Kita mengetahui bahwa kolaborasi antara Tel-U dengan PPTK untuk menghasilkan inovasi ini telah berlangsung cukup lama. Sejak 2016 hingga saat ini, dengan berbagai output bermanfaat telah diperoleh, mulai dari riset hingga hadir produk Agriradar. Tentu kami berharap, kolaborasi ini akan terus berlanjut dengan pengembangan kapabilitas dan inovasi baru yang akan semakin menyempurnakan Agriradar dan menjadikannya bermanfaat bagi bangsa dan dunia,” ungkap Rina.
Kepala PPTK M. Akmal Agustira, M.Sc. turut menegaskan bahwa kolaborasi yang dijalin dengan Tel-U adalah kerja sama yang berkelanjutan. Kolaborasi yang memiliki fokus pada pengembangan perkebunan rakyat dan pemanfaatan teknologi modern. Keterlibatan perusahaan perkebunan nusantara hingga swasta secara proaktif berkontribusi dalam mengembangkan inovasi Agriradar agar sesuai dengan kebutuhan.
“Kolaborasi ini berfokus pada pengembangan hulu dan hilir yang tujuannya adalah peningkatan efisiensi, produktivitas, dan solusi ramah lingkungan. Kedepannya sinergi ini semoga dapat berkembang tidak hanya dalam pengembangan riset, tetapi secara produknya sehingga dapat bermanfaat tidak hanya untuk perkebunan teh, sebagaimana yang telah terimplementasi selama ini, melainkan untuk sawit dan tanaman pangan lainnya. Terlebih, kita tahu bahwa pemberian pupuk yang berlebihan dapat membebani tanah dan berdampak negatif pada keberlanjutan lingkungan. Lebih jauh lagi, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, jika tidak diserap tanaman, akan berdampak buruk pada lingkungan,” papar Akmal.
Sebagai teknologi berbasis IoT, Agriradar yang memungkinkan pemantauan kondisi tanah dan lingkungan secara real-time melalui perangkat digital yang terhubung. Sistem ini dirancang untuk mengumpulkan, memproses, dan menampilkan data secara langsung, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan di lapangan. Terdapat harapan penuh agar Agriradar yang telah terimplementasi di PTPN VIII, PTPN XII, PTPN VI, PTPN IV, PT Chakra, hingga perkebunan rakyat di berbagai daerah di Jawa Barat ini nantinya dapat menciptakan manfaat yang lebih luas dan memperoleh inklusi aktivitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perkebunan teh.
Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Adrian Wiranata | Foto: Public Relations
