BANDUNG, Telkom University – Masalah terbesar dunia saat ini yang berdampak terhadap keberlangsungan lingkungan sekitar adalah masalah sampah, air dan limbah makanan, dalam mewujudkan Sustainable Goals untuk menjadikan lingkungan yang asri di masa depan, Universitas Indonesia Green Metric (UIGM) menggelar webinar yang ditujukan dalam pengolahan dan pengelolaan limbah.
Webinar yang diselenggarakan oleh Tim Solusi Limbah Kampus (Solikam) dan Telkom University bertajuk “Manajemen Limbah Kampus dengan Tema Dukungan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), Pengolahan dan Pengelolaan Akhir Limbah.” Ini berlangsung secara daring melalui ZOOM dan disiarkan di kanal youtube Telkom University, Kamis (8/4).
Tim Solikam sendiri merupakan sebuah tim yang dibentuk oleh UIGM guna membahas dan menghasilkan serta memberi masukan bagi perguruan tinggi, dan masyarakat sekitar untuk kepentingan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Beranggotakan enam perguruan tinggi di Indonesia yakni Telkom University (Tel-U), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Diponegoro (UNDIP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Universitas Syiah Kuala (USK), dan Universitas Patimura.
Ketua Tim Solikam yang juga merupakan Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Telkom University, Dr. Rina D Pasaribu menyampaikan, dibentuknya tim ini tidak bukan adalah untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran baru tentang pengolahan dan pengelolaan limbah yang ada di kampus dan masyarakat.
“Lebih luas lagi kami berharap dengan kolaborasi yang terjalin saat ini tidak hanya nasional tapi internasional kami ingin bersama-sama menjadikan bumi tempat kita tinggal menjadi lebih baik lagi untuk keberlangsungan generasi di masa depan.” Ucapnya.
Ketua UIGM Prof. Riri fitri Sari menyampaikan dalam acara ini tidak hanya diikuti oleh perguruan tinggi yang tergabung dalam tim Solikam, namun juga diikuti oleh seluruh perguruan tinggi tapi juga diikuti oleh guru-guru dan siswa dari SMA/K di Indonesia.
“Melalui acara ini kami ingin menyebarkan semangat menjaga lingkungan tidak hanya untuk perguruan tinggi tapi dimulai dari siswa SMA/K, karena dari anak-anak kitalah kedepan bisa menjadikan bangs aini menjadi lebih baik dan menjadikan generasi emas untuk Indonesia.” Jelasnya.
Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya menyampaikan bahwa lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, dengan melestarikan lingkungan saat ini akan memberikan legacy yang baik untuk generasi di masa depan.
“Melalui acara ini kita bisa bersama-sama berbagi ilmu tidak hanya untuk kampus tempat kita mengabdi saat ini, tapi lebih luas memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia, karena untuk menjadikan lingkungan lebih baik tidak cukup dari satu pihak namum melalui kolaborasi, sehingga kita bisa memberikan lingkungan yang nyaman untuk generasi masa depan.” Ucapnya.
Pada webinar kali ini diisi oleh tiga pembicara diantaranya adalah Angga Rusdinar., Ph.D. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Telkom University), Arseto Yekti Bagastyo., Ph.D (Kalab Pengolahan Limbah Padat dan Limbah B3, Dept TL, Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Dr. Edi Munawar (Assistant Professor Departemen Teknik Kimia, Universitas Syiah Kuala). Serta dipandu oleh moderator Dr. A. Netty Siahaya (Koordinator Penelitian Solusi Limbah Kampus UIGM, Universitas Patimura).
Angga yang juga merupakan Koordinator Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Tim Solikam UIGM menyampaikan apa yang telah diterapkan di Telkom University dalam melakukan pengolahan dan pengelolaan limbah, dan diharapkan program ini juga bisa diterapkan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Sebagai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa lebih dari 30 ribu, Telkom University menghasilkan sampah yang cukup banyak, Angga menjelaskan bahwa sebelumnya limbah tersebut dikirim keluar dan menjadi beban pemerintah.
“Dari masalah tersebut kami telah menerapkan program I-Want (Integrated Waste Management System) dimana saat ini pengolahan sampah telah kami lakukan sendiri di dalam kampus sehingga pengolahan sampah tersebut bisa menghasilkan produk yang dapat bermanfaat tidak hanya sivitas akademika tapi juga masyarakat.” Jelasnya.
Sebagai kampus yang unggul dalam bidang TIK, Telkom University telah menghasilkan 2 buah aplikasi yang bisa digunakan masyarakat, Angga menjelaskan saat ini ada 2 aplikasi yang sudah digunakan oleh masyarakat yakni aplikasi SMASH (Sistem Online Manajemen Sampah) dan Goni-Goni.
“Smash telah terhubung dengan lebih dari 11 ribu bank sampah dan lebih dari 450 ribu nasabah di seluruh Indonesia, dimana aplikasi ini akan membantu nasabahnya dalam memilah sampah agar memudahkan dalam proses pengolahan, sama dengan smash, aplikasi goni-goni juga memiliki fungsi yang sama namun dalam aplikasi ini memiliki fungsi tambahan yakni berupa pembudidayaan cacing dalam mengatasi sampah organic.” Jelasnya.
Dalam proses I-Want, Angga menambahkan, sampah yang ada di Telkom university selanjutya setelah di pilah melalui aplikasi SMASH dan goni-goni, sampah dipisahkan baik yang organic dan anorganic guna memudahkan proses pengolahan.
“selanjutnya sampah kami olah menjadi berbagai produk ada yang berupa kompos, batako dimana pembuatan batako ini merupakan campuran abu pembakaran daun, pembuatan fancy paper dan pembuatan merchandise dari hasil pembakaran plastic berupa kerajinan plastic dan lain-lain.” Ucapnya.