Bandung 20 Desember 2023, Telkom Corporate University – Program sociopreneurship terbesar di Indonesia, Innovillage 2023 siap mencetak inovasi baru dalam program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa yang memiliki peranan penting dalam mendorong inovasi dan digitalisasi untuk kesejahteraan serta kemajuan masyarakat Indonesia. Acara ini merupakan buah hasil kolaborasi PT Telkom Indonesia bersama Perguruan Tinggi, dalam hal ini Telkom University digandeng sebagai host kampus.
Innovillage 2023 yang diresmikan pada Oktober lalu, kini telah memasuki tahapan persiapan dan kegiatan penetapan peserta Innovillage 2023. Kelompok mahasiswa yang berhasil lolos dari tahap seleksi awal diumumkan secara hybrid melalui Zoom dan dilaksanakan di Theater of Wind Digital Telkom Corporate University (Telkom Corpu) pada Rabu (20/12). Kegiatan ini di hadiri oleh Dr. Dida Diah Damajanti selaku Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan, dan Alumni Telkom University, Hery Susanto selaku SGM CDC Telkom Indonesia, Fahrana Zahrotunissa selaku Asisten Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretariat SDGS – Bappenas, dan juga mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Dida Didah Diah Damajanti menyampaikan melalui program ini mahasiswa dapat memberikan ide kreatifnya dalam kompetisi ini.
“Saya sangat berharap, seluruh peserta dapat menuangkan ide kreatifnya dalam kompetisi ini untuk mewujudkan desa digital yang mampu mendorong perekenomian bangsa,” ujar Dida.
SGM CDC Telkom Indonesia, Hery Susanto menyampaikan harapannya kepada para peserta untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan semaksimal mungkin agar tercapai kebermanfaatan yang diharapkan oleh masyarakat luas.
“Selamat kepada 163 tim yang lolos dan mendapatkan pendanaan, ini merupakan awalan untuk melaksanakan proposal yang telah dilaksanakan, teman-teman setelah ini akan mendapatkan pembekalan berupa boothcamp. Dan harapan yang paling penting ialah project sociopreneur ini mampu memberikan kebermanfaatan yang besar dan luas bagi masyarakat,” ujar Hery.
Program Innovillage merupakan sebuah kompetisi Social Project yang telah memasuki tahun ketiga dalam pelaksanaannya. Tema yang diangkat pada tahun ini yaitu “Empowering Young Sociopreneur for National Development” dengan tagline #DigitalUntukSemua. Program ini mewadahi seluruh mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi. Social project yang didanai melalui Innovillage 2023 diharapkan dapat memberi kebermanfaatan tidak hanya pada saat pelaksanaan program, namum menjadi program yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Jumlah pendaftar tahun ini mencapai 2.385 Mahasiswa, 446 Dosen Pendamping yang berasal dari 101 Perguruan Tinggi di Indonesia dengan jumlah Proposal Social Project yang diusulkan mencapai 795 proposal dari 30 provinsi social project.
Dari jumlah tersebut dihasilkan 163 proposal social project yang mendapatkan total pendanaan mencapai 5,5 Miliar Rupiah dan seluruhnya mengusung ide atau gagasan inovasi yang memiliki keterkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain dalam pencegahan stunting (SDGs-3) , zero waste (SDGs-12), carbon neutral (SDGs-14), disabilitas (SDGs-10), kerawanan pangan (SDGs-2), teknologi tepat guna (SDGs-9), dan peningkatan UMKM (SDGs-8), sehingga tercipta kebermanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi yang terukur.
Sebagai informasi pada tahun 2022 mahasiswa Tel-U berhasil meraih beberapa gelar juara pada Innovillage 2022, diantaranya pada kategori Best of the Best dengan alat inovasi Automatic Tea Garden Watering dengan Energi Terbarukan (Panel Surya); Best Digital Social Solution The New Museum Geusan Ulun Berbasis Museum Inklus; 2nd Runner Up Digital Social Solution Aplikasi Pembelajaran Mudah dan Menyenangkan Untuk Membantu Proses Belajar Anak Tuna Grahita; serta 2nd Runner Up Economic Solution VR-Dewina: Virtual Reality dan Digitalisasi Desa Wisata Nanas Madu Pemalang.
Innovillage 2023 juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Forum Rektor Indonesia (FRI), Aliansi Perguruan Tinggi (APERTI) BUMN, Indonesia Career Center Network (ICCN) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM).
Penulis: Tia Hanna| Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations