Berikut ini Dasar Public Speaking yang Wajib Kamu Kuasai! 

Berikut ini Dasar Public Speaking yang Wajib Kamu Kuasai! 

Kita tidak dapat memungkiri bahwa public speaking adalah aktivitas yang kemungkinan besar pasti akan kita lakukan. Karena, dalam banyak kesempatan, kita mungkin akan dituntut untuk berbicara di depan publik.

Pengertian Public Speaking 

Secara definisi, public speaking berarti kemampuan berbicara efektif di depan publik dengan tujuan menyampaikan informasi, menginspirasi, atau mempersuasi audiens. Menurut John A. Daly, public speaking adalah proses penyampaian pesan yang disiapkan dengan baik secara lisan kepada audiens yang hadir dengan tujuan untuk menginformasikan, meyakinkan, atau menghibur. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan  menggunakan public speaking untuk berbagai aktivitas, seperti presentasi di kelas, konferensi atau seminar, acara publik, diskusi panel, acara komunitas, dan masih banyak lagi.  

Sayangnya, menurut survei mengenai ketakutan terbesar manusia yang dilakukan oleh The People’s Almanac Book of List, 630 dari 3000 orang di Amerika, merasa public speaking adalah hal yang paling menakutkan, melebihi ketakutan terhadap kematian, ketinggian, bahkan kebangkrutan.  Biasanya, ketakutan yang dirasakan adalah takut lupa, takut ditanya, bahkan takut dipermalukan. Padahal, dengan banyaknya aktivitas yang memerlukan kemampuan public speaking yang baik, maka rasa takut tersebut mau tidak mau harus bisa diatasi.  

Dasar-Dasar Public Speaking

Berikut ini dasar-dasar public speaking yang perlu kamu ketahui sebelum memulai public speaking: 

  1. Mengenali Audiens dengan Baik 
    Dalam melakukan public speaking, mengenal audiens adalah aspek yang penting. Hal itu dikarenakan ketika berkomunikasi kita sebetulnya sedang berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan audiens dan memberikan informasi yang dibutuhkan audiens. Agar pesan dapat tersampaikan dengan baik dan dipahami sesuai tujuannya, penting bagi kamu mengenali dengan siapa kamu berbicara. Mengenali audiens akan mempengaruhi nada, ritme, intonasi, hingga diksi yang digunakan saat melakukan public speaking. Public speaking yang efektif tidak hanya berkaitan dengan apa yang ingin disampaikan, tetapi siapa yang akan menerima pesan tersebut. Misal, jangan berbicara dengan ritme yang cepat dan dengan suara yang keras jika audiensmu adalah orang tua. Sebaliknya, gunakan tone suara yang semangat dan jangan berbicara terlalu lambat ketika audiensmu adalah anak muda.  
     
  1. Mempersiapkan Poin-poin Materi 
    Ketika melakukan public speaking, berarti kita sedang berbicara dengan khalayak yang luas, bukan sekadar membaca di depan khalayak. Untuk itu, penting bagi kamu untuk membuat poin-poin dari apa yang ingin kamu sampaikan. Cukup mengingat poin apa saja yang ingin kamu sampaikan, selebihnya lakukanlah improvisasi sehingga public speaking yang dilakukan akan lebih interaktif. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa kamu memang memiliki kredibilitas untuk menyampaikan hal tersebut di hadapan publik. 
     
  1. Membuat Kalimat Pembuka yang Menarik 
    Salah satu cara yang dapat kamu lakukan agar publik memperhatikanmu ketika melakukan public speaking adalah membuat kalimat pembuka yang menarik. Dalam public speaking, kita mengenalnya dengan istilah three second rules yang berarti tiga detik pertama ketika kamu berbicara adalah waktu yang menentukan untuk publik memutuskan untuk mendengarkanmu atau tidak. Buatlah kesan pertama yang menarik sehingga public speaking-mu juga akan menarik untuk diperhatikan. 
     
  1. Membangun Interaksi dengan Audiens 
    Tentu tidak hanya di awal, tetapi ketertarikan publik juga harus tetap dijaga sampai kamu selesai berbicara. Public speaking berarti kamu sedang berkomunikasi dengan audiens dengan jumlah yang banyak. Buatlah public speaking terasa interaktif dengan melibatkan audiens dalam prosesnya. Hal ini dapat membuat audiens merasa dilibatkan dan public speakingmu tidak hanya berlangsung satu arah. 
     
  1. Mengatur Intonasi dan Volume Suara 
    Ada banyak faktor yang mempengaruhi pesan public speakingmu tersampaikan secara efektif atau tidak. Faktor tersebut melibatkan aspek nonverbal, seperti intonasi, volume, nada, dan gerak-gerik tubuh lainnya. Atur suara dan gerak tubuh dengan baik ketika melakukan public speaking sehingga public dapat lebih nyaman ketika memperhatikan kita ketika bicara. 
     
  1. Mengatur Waktu Ketika Bicara 
    Aspek penting lainnya dalam public speaking adalah manajemen waktu ketika kita berbicara di depan publik. Dalam beberapa aktivitas public speaking, biasanya terdapat batas waktu yang ditentukan untuk kita bicara. Untuk menghindari public speaking yang terlalu cepat atau terlalu lambat, maka manajemen waktu diperlukan agar materi tetap tersampaikan dengan baik.  
     
  1. Hindari Meminta Maaf 
    Mengutip pada buku Public Speaking Cerdas Saat Berbicara Di Depan Umum karya Zainal, meminta maaf setelah melakukan public speaking justru hanya akan mengakui bahwa yang telah disampaikan adalah kekeliruan. Untuk itu, jika ada materi yang terlewat saat public speaking, lebih baik tetap lanjutkan public speaking dengan fokus pada poin-poin penting yang sudah dibuat sebelumnya.  
     
  1. Berbicara dengan Percaya Diri 
    Teknik dasar satu ini adalah aspek yang harus dikuasai oleh seorang public speaker. Berbicara dengan percaya diri adalah cara efektif untuk mengatasi kecemasan berbicara di depan publik. Percaya diri dapat memberikan energi positif bagi diri sendiri dan memberikan kenyamanan tersendiri. Selain itu, publik juga dapat merasakan kepercayaan diri yang dimiliki oleh public speaker sehingga kamu akan terlihat lebih meyakinkan. 
     
  1. Mengelola Rasa Gugup 
    Kesalahan yang kita pikir akan terjadi saat berbicara depan publik belum tentu adalah kesalahan yang akan kita lakukan. Maka dari itu, fokuslah dengan apa yang ingin kamu sampaikan dengan baik. Kelola rasa gugupmu dengan memahami materi dengan baik dan lakukan persiapan yang matang. Kamu juga bisa mencoba mengelola rasa gugup dengan latihan pernapasan. 
     
  1. Membuat Penutup yang Baik 
    Seperti pembuka yang baik, penutup yang baik juga merupakan aspek yang penting. Berikan kesan yang baik ketika menutup public speaking dengan menghindari kalimat yang berbelit-belit dan mengulur-ulur waktu. Sampaikan rasa terima kasih kepada publik dan ucapkan kalimat positif yang membuat audiens mengingat pesanmu dengan efektif. 

Materi Public Speaking yang Menarik 

  1. Cerita Inspiratif 
    Hal-hal inspiratif biasanya menjadi topik yang menarik untuk disimak ketika mendengarkan public speaking. Cerita tentang pengalaman bangkit dari keterpurukan, motivasi, dan keberhasilan. Biasanya audiens lebih menyukai topik ini karena dapat memberikan insight baru dan pembelajaran yang berharga. 
     
  1. Pengalaman Sehari-hari 
    Topik mengenai pengalaman sehari-hari adalah topik yang ringan, tetapi terasa spesial dan tak terlupakan. Topik ini menjadi menarik karena biasanya relevan dengan apa yang dialami oleh audiens.  
  1. Topik tongkrongan 
    Materi public speaking yang satu ini juga sama menariknya dengan materi pengalaman sehari-hari, karena terasa lebih relevan dengan pengalaman audiens. Dengan topik tongkrongan, biasanya public speaking menjadi lebih menarik karena lebih interaktif. Topik yang berkaitan dengan isu kehidupan sekitar dan pertemanan yang bisa dibicarakan di depan publik. 
     
  1. Sains dan Sosial 
    Public speaking tentang hal-hal yang lebih serius seperti penelitian dan kehidupan sosial juga menjadi salah satu materi yang menarik dan diminati. Banyak hal yang bisa dibahas dan disampaikan ketika membahas materi ini. Penelitian terbaru, isu sosial terkini, dan hal-hal yang terkini mengenai hal ini selalu menyenangkan dan menarik untuk disimak. 

Memilih materi public speaking yang sesuai dengan audiens adalah hal yang penting agar dapat memahami minat dan kebutuhan audiens. Pengemasan materi public speaking dengan menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri agar public speaking-mu menjadi berkesan. 

Penulis: Aqila Zahra Qonita | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations | Content Research: Muhammad Ridha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *