BANDUNG, Telkom University – Mahasiswa Telkom University kembali meraih prestasi yang membanggakan pada ajang National Student Innovation Challenge (NSIC) 2021. YGI Team dari Program Studi S1 Desain Produk Fakultas Industri Kreatif berhasil meraih juara 1 pada kompetisi tersebut.
National Student Innovation Challenge (NSIC) merupakan lomba Pengembangan Produk tingkat Nasional. Lomba ini terselenggara atas kerjasama dari PPM School of Management yang menaungi Product Development and Management Association (PDMA) Indonesia dan Telkom University yang Menaungi PDMA Indonesia Chapter Bandung yang diwakili Oleh Prodi S1 Teknik Industri, Prodi Magister Teknik Industri, Prodi S1 Desain Produk dan Prodi Magister Desain di Telkom University.
Lomba ini bertujuan untuk menyediakan platform dan insentif bagi mahasiswa dalam rangka mendorong keterlibatan dan menumbuhkan kolaborasi yang selaras antara mahasiswa, akademisi dan profesional industri dalam pengembangan produk.
YGI Team beranggotakan lima mahasiswa yaitu Agung Afrianto, Dedewijaya, Gabriella Chrismaditya, Muhammad Fadhil, Nabilatul Fikroh, serta dibimbing oleh dosen Andrianto, S.Sn., M.Ds. dan Diena Yudiarti, S.Ds., M.S.M.
Diena Yudiarti selaku dosen pembimbing menjelaskan bahwa pada kompetisi ini peserta dibagi menjadi dua kategori yaitu S1 dan S2, masing-masing tim menjelaskan mengenai inovasi produk hingga kemungkinan produk tersebut bisa diproduksi dan memiliki nilai jual (start-up).
“Produk inovasi itu harus punya manfaat yang signifikan untuk masyarakat dan punya prospek ke depannya,” jelas Diena.
Registrasi dan Pengumpulan Karya pada kompetisi ini berlangsung pada 14 April – 14 Mei 202, kemudian dipilih delapan tim sebagai finalis dengan masing-masing kategori empat tim yang diumumkan pada 30 Juni 2021. Grand Final pada acara ini berlangsung pada 13 – 14 Agustus 2021.
Nabilatul Fikroh selaku anggota tim menjelaskan bahwa YGI Team membuat sebuah produk inovasi berupa box dekomposer menggunakan maggot BSF, dengan tagline ‘Fly.co, Solution for reducing organic waste and increasing economy.’ Fly.co merupakan box penguraian sampah yang memiliki empat tray yang masing masing berukuran 1 X 1m. Setiap tray dapat menampung 5kg maggot yang dapat menguraikan 5kg sampah yang berarti satu box Fly.co dapat menguraikan 20kg sampah perharinya atau setara dengan 7.3ton sampah pertahun.
“Awalnya berasal dari tugas abdimas, yang mana anggota tim kami bertemu dengan seorang peternak maggot, namun kandang yang digunakan masih sangat tradisional dan dengan kondisi yang kurang baik, lalu tim kita coba membuat solusi dari permasalahan tersebut dan dijadikan sebagai tugas kuliah pada mata kuliah desain berkelanjutan. Akhirnya memutuskan untuk ikut NSIC dengan membawa isu tentang penguraian sampah organik menggunakan maggot BSF dan produknya yaitu adalah Fly.Co,” jelas Nabila.
Nabila juga menjelaskan untuk implementasi dari produk inovasi tersebut sudah dilakukan banyak proses, mulai dari riset lapangan di Cikadut dan mencari berbagai informasi dari banyak jurnal sehingga produknya sudah siap dan selanjutnya masuk ke tahap prototype. Selain itu, peraih juara 1 pada kompetisi ini mendapat kesempatan untuk melakukan submit karya pada Global Student Innovation Challenge PDMA Pusat di US.
“Sekarang sedang menunggu pengumuman finalis yang mana jika tim kami masuk final, maka akan dilakukan pembekalan lebih lanjut dari pihak PDMA langsung. Apabila berhasil menjadi juara maka tim kami akan diundang untuk melakukan presentasi di PDMA Internasional sebagai perwakilan Indonesia serta Telkom University.”
Nabila mengungkapkan bahwa kompetisi ini merupakan tantangan yang sangat menarik karena pada programnya para peserta tidak hanya mempresentasikan produk inovasinya saja, tetapi juga bagaimana caranya produk itu dapat dipasarkan dan bermanfaat bagi masyarakat serta lingkungan.
“Kami berharap dapat membantu melestarikan lingkungan dengan produk yang kami ciptakan, semoga tim kami dapat menjadi juara internasional. Sesuai dengan nama tim kita yaitu YGI atau yang merupakan singkatan dari Yuk Go Internasional.”